RI Bangun Industri Semikonduktor, Apindo Wanti-wanti Banjir TKA

Pemerintah Indonesia terus melangkah dalam pengembangan industri semikonduktor di tanah air. Meskipun memiliki potensi besar, industri ini masih menghadapi tantangan besar dalam hal kesiapan tenaga kerja. Sebagai contoh yang jelas, karakter industri semikonduktor sangat berbeda dengan sektor padat karya seperti tekstil dan alas kaki.

Kata Shinta Kamdani, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), bahwa upskilling atau peningkatan kompetensi pekerja lokal sangat perlu agar tidak ketergantungan pada Tenaga Kerja Asing (TKA). Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah telah mendorong pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk industri chip semikonduktor.

Namun, Shinta Kamdani mengatakan bahwa masalahnya adalah keterbatasan modal dan kebutuhan tenaga kerja yang memiliki keahlian tinggi. Sehingga perlu dilakukan upskilling dulu agar pekerja lokal dapat memenuhi kebutuhan industri semikonduktor.

Menurutnya, daya serap tenaga kerja pada fase awal akan lebih terbatas karena penyerapan tenaga kerja dalam negeri dengan keahlian yang sesuai dengan kebutuhan industri masih terbatas. Oleh karena itu, perlu dilakukan pelatihan dan pengembangan kompetensi pekerja agar dapat memenuhi kebutuhan industri semikonduktor.

Shinta Kamdani juga mengingatkan bahwa proyek ini akan tetap berjalan dan merupakan langkah positif untuk Indonesia. Namun, ia sangat perlu pembenahan kualitas SDM agar nantinya industri tidak didominasi Tenaga Kerja Asing (TKA).

Sementara itu, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa pemerintah berencana membangun ekosistem industri semikonduktor di sejumlah daerah untuk mendukung investor Amerika Serikat (AS) yang berminat untuk menggelontorkan modal ke sektor tersebut.
 
Kalau mau ngerjain industri semikonduktor, harus ada pekerja yang punya kompetensi tinggi ya! Tapi, kalau ini masih banyak yang belum punya kompetensi yang dibutuhkan oleh industri itu, maka toh harus ada pelatihan dan pengembangan kompetensi dulu. Jangan sampai semua investor asing datang aja dan mengambil pekerja lokal yang punya kompetensi rendah, kan? Kita harus berhati-hati agar tidak kalah dengan negara lain dalam mengembangkan industri semikonduktor kita ya!
 
Maksudnya benar, industri semikonduktor ini sangat penting buat Indonesia, tapi masih harus diwaspadai karena kalau tidak adil dan tidak ada kemampuan pekerja lokal, pasti akan dipaksa menggunakan TKA 🤔. Saya harap pemerintah bisa membuat program upskilling yang bagus dan memperkuat kompetensi lokal agar industri semikonduktor ini dapat bertahan dan menjadi salah satu sumber pendapatan bagi negara kita 💸.
 
Gak percaya kalau industri semikonduktor Indonesia masih banyak yang nggak punya kompetensi yang cukup 🤯. Shinta Kamdani benar-benar bilang bahwa upskilling penting banget, tapi gak bisa menunda-mundanya nih 😩. Kalau tidak ada pekerja lokal yang memiliki keahlian tinggi, gak akan bisa menggantikan TKA, ya? 🤦‍♂️ Lalu Menko Airlangga Hartarto bilang bahwa pemerintah akan membangun ekosistem industri semikonduktor di beberapa daerah... tapi siapa nanti yang akan menjadi investor utama? 🤑 Gak jelas kan? 🤔
 
Mengenai proyek ini, aku pikir kalau kita harus fokus pada hal yang penting yaitu upskilling pekerja lokal. Kita harus memperbaiki kompetensi mereka agar tidak terus ketergantungan pada TKA. Kalau kita ingin industri semikonduktor berkembang di Indonesia, kita harus melatih diri sendiri terlebih dahulu 🤔. Saya setuju dengan Shinta Kamdani, kita harus memperbaiki kualitas SDM agar nantinya tidak ada masalah lagi. Kita harus berinvestasi pada pelatihan dan pengembangan kompetensi pekerja agar mereka siap menghadapi kebutuhan industri semikonduktor.
 
Saya rasa ini saran yang wajar banget, tapi masih banyak yang belum paham pentingnya upskilling di bidang ini 😊. Kalau kita ingin industri semikonduktor tumbuh, kita harus siap dengan tenaga kerja yang kompeten. Tapi sekarang masih banyak yang kurang kompeten dan tergantung pada TKA, itu bukan pilihan yang baik 🙅‍♂️. Mungkin perlu ada program pendidikan yang lebih intensif agar lulusan SMA bisa menjadi pekerja semikonduktor 😊.
 
Pekerja teknis gampang lulusan SMA tapi nggak bisa kerja di industri semiconduktor, eh kira-kira bagaimana kalau ada pelatihan sambil bekerja yang mantap?
 
Gue pikir kalau ini itu juga bisa menjadi pelajaran bagi kita semua 🤔. Kita lihat, industri semikonduktor memang memiliki potensi besar, tapi kalau kita tidak siap dengan kemampuan pekerja kita sendiri, maka kita akan terjebak di punggung investor asing, ya? 🤑. Kita harus belajar dari kesalahan lainnya dan berinvestasi dalam pengembangan kompetensi kita sendiri, jadi kita bisa menjadi lebih kompetitif di pasar internasional, bukan hanya bergantung pada kehadiran pekerja asing 🌎.
 
Gue pikir kalau Indonesia harus fokus utama membuat upskilling kaya di bidang teknologi nih 🤔. Kalau kita bukan bisa, maka gue rasa industri semikonduktor kita akan tergantung pada TKA kayaknya 😞. Yang bikin masalahnya lagi adalah biaya pelatihan yang mahal banget 🤑. Tapi aku berharap pemerintah bisa mengatasi masalah ini dengan membuat program pelatihan yang lebih fleksibel dan murah ya.
 
Gue tahu aja, pemerintah udh bakal bangun lagi kawasan ekonomi khusus semikonduktor... kalau gak ada upskilling pekerja lokal, siapa aja yang mau bekerja di industri semikonduktor? Mereka udh bilang bahwa kebutuhan tenaga kerja yang memiliki keahlian tinggi ini masih terbatas... tapi siapa yang tahu kalau suatu hari nanti Indonesia akan menjadi negara yang banyak banget producer semikonduktor... dan tidak ada pekerja lokal yang bisa bekerja di sana?
 
ini gak usah terlalu panas, kita harus fokus banget buat mengembangkan industri semikonduktor di tanah air dulu! kayaknya kita perlu membuat program pelatihan dan pengembangan kompetensi pekerja agar tidak terus ketergantungan pada TKA. kalau gak ada upskilling, nanti industri ini hanya akan didominasi oleh orang asing, bikin kita lemah ya...
 
kembali
Top