Bahlil Lahadalia, Menteri ESDM saat ini tengah menghadapi tekanan dari Presiden Prabowo Subianto. Menurut informasi yang diterima Tirto.id, Bahlil sempat ditegur oleh Presiden Prabowo selama setahun menjabat dalam Kabinet Merah Putih. Namun, apa yang dilakukan oleh Prabowo terhadap Bahlil ini tidak ada hubungannya dengan tindakan Bahlil itu sendiri.
Bahlil mengatakan bahwa setiap kali dia dipanggil, pasti ditegur dari Presiden. Meskipun demikian, dia menjelaskan bahwa teguran tersebut sebagai bentuk sayang dan sapaan dari Prabowo kepada anak buahnya. Bahlil mengakui bahwa Presiden sangat terbuka dan sering memberikan feedback kepada para pejabatnya.
Bahlil juga tidak tahu apa makna dari tepukan-tegur yang diberikannya Prabowo. Dia merasa bahwa Bahlil tidak boleh saling mendahului dan harus menunggu instruksi dari Presiden sebelum melakukan sesuatu. Bahlil berpendapat bahwa Presiden adalah orang yang paling pantas untuk mengoreksi dan mengevaluasi para pejabatnya.
Bahlil juga menjelaskan bahwa sebagai Menteri, dia hanya bisa bekerja menjalankan apa yang menjadi target KPI dan apa yang menjadi perintah dari Presiden dan undang-undang. Dia menyatakan bahwa semua tindakan dan kinerjanya selama di Kabinet Merah Putih untuk kepentingan bangsa dan negara.
Namun, Bahlil tetap tidak menjawab mengenai apa makna tepukan-tegur yang diberikannya Prabowo berujung pada perubahan posisi. Dia hanya mengatakan bahwa itu adalah urusan Presiden sendiri.
Bahlil mengatakan bahwa setiap kali dia dipanggil, pasti ditegur dari Presiden. Meskipun demikian, dia menjelaskan bahwa teguran tersebut sebagai bentuk sayang dan sapaan dari Prabowo kepada anak buahnya. Bahlil mengakui bahwa Presiden sangat terbuka dan sering memberikan feedback kepada para pejabatnya.
Bahlil juga tidak tahu apa makna dari tepukan-tegur yang diberikannya Prabowo. Dia merasa bahwa Bahlil tidak boleh saling mendahului dan harus menunggu instruksi dari Presiden sebelum melakukan sesuatu. Bahlil berpendapat bahwa Presiden adalah orang yang paling pantas untuk mengoreksi dan mengevaluasi para pejabatnya.
Bahlil juga menjelaskan bahwa sebagai Menteri, dia hanya bisa bekerja menjalankan apa yang menjadi target KPI dan apa yang menjadi perintah dari Presiden dan undang-undang. Dia menyatakan bahwa semua tindakan dan kinerjanya selama di Kabinet Merah Putih untuk kepentingan bangsa dan negara.
Namun, Bahlil tetap tidak menjawab mengenai apa makna tepukan-tegur yang diberikannya Prabowo berujung pada perubahan posisi. Dia hanya mengatakan bahwa itu adalah urusan Presiden sendiri.