Bung Karno sebagai Teladan bagi Santri Dalam Menggali Semangat Keislaman
Hari ini, Zuhairi Misrawi mengajak rakyat Indonesia untuk kembali membangun semangat keislaman dan kebangsaan. Ia mengatakan bahwa Bung Karno adalah teladan bagi santri dalam menggali semangat intelektual dan spiritual Islam.
"Kalau kita membaca tulisan dan pidato-pidato Bung Karno tentang keislaman, kita akan menemukan satu visi yang kokoh, visioner, futuristik, dan jauh ke depan tentang bagaimana membangun negeri ini," kata Zuhairi. Ia mengatakan bahwa pemikiran Islam Bung Karno lahir dari perjumpaan dengan para tokoh besar seperti KH Ahmad Dahlan dan H.O.S. Cokroaminoto.
Bung Karno, yang pernah diasingkan di Ende, menemukan kekuatan spiritualnya melalui pengamatan mendalam tentang tafsir, hadis, dan sejarah Islam. Ia kemudian menggabungkannya dengan dua kekuatan besar yaitu Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama.
"Kenapa visi Islam Bung Karno paket sempurna? Karena menggabungkan dua kekuatan besar itu," kata Zuhairi. Ia menjelaskan bahwa itu adalah yang menjadikan visi Islam Bung Karno, Islam yang mempersatukan seluruh elemen bangsa.
Santri harus meneladani semangat Bung Karno yang tekun belajar tafsir, hadis, dan sejarah. Dari situ beliau menemukan kekuatan spiritual yang menjadi dasar perjuangan kemerdekaan.
Hari ini, Zuhairi Misrawi mengajak rakyat Indonesia untuk kembali membangun semangat keislaman dan kebangsaan. Ia mengatakan bahwa Bung Karno adalah teladan bagi santri dalam menggali semangat intelektual dan spiritual Islam.
"Kalau kita membaca tulisan dan pidato-pidato Bung Karno tentang keislaman, kita akan menemukan satu visi yang kokoh, visioner, futuristik, dan jauh ke depan tentang bagaimana membangun negeri ini," kata Zuhairi. Ia mengatakan bahwa pemikiran Islam Bung Karno lahir dari perjumpaan dengan para tokoh besar seperti KH Ahmad Dahlan dan H.O.S. Cokroaminoto.
Bung Karno, yang pernah diasingkan di Ende, menemukan kekuatan spiritualnya melalui pengamatan mendalam tentang tafsir, hadis, dan sejarah Islam. Ia kemudian menggabungkannya dengan dua kekuatan besar yaitu Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama.
"Kenapa visi Islam Bung Karno paket sempurna? Karena menggabungkan dua kekuatan besar itu," kata Zuhairi. Ia menjelaskan bahwa itu adalah yang menjadikan visi Islam Bung Karno, Islam yang mempersatukan seluruh elemen bangsa.
Santri harus meneladani semangat Bung Karno yang tekun belajar tafsir, hadis, dan sejarah. Dari situ beliau menemukan kekuatan spiritual yang menjadi dasar perjuangan kemerdekaan.