Relawan dan Underbow Golkar Polisikan Puluhan Akun Penyebar Meme Bahlil

Pada Selasa lalu, di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, terjadilah momen yang tak terduga. DPP Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) dan Relawan Pilar 08 mengadukan puluhan akun media sosial dengan tuduhan telah membuat dan menyebarkan meme yang membunuh karakter pribadi Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.

Menurut Steven Izaac Risakotta, Waketum DPP AMPI, mereka merasa terpanggil untuk melaporkan aduan tersebut kepada polisi. "Kami selaku kader merasa terpanggil untuk 'mau apa sih' yang sebenarnya di-mau dari konten-konten media yang sebenarnya tidak bisa kita toleransi kan, atau kita memutuskan bahwa yang mereka laksanakan itu ya tidak bisa kita dibenarkan," ujarnya.

AMPI sebenarnya ingin langsung membuat laporan kepolisian, namun untuk pencemaran nama baik harus dilaporkan secara langsung oleh pihak yang merasa dirugikan, yaitu Bahlil sendiri. Atas dasar itu, AMPI akhirnya membuat pengaduan masyarakat (Dumas) ke kepolisian.

Pihak AMPI berharap meskipun masuk kategori Dumas, polisi seharusnya menindaklanjuti dengan melakukan penyelidikan lebih lanjut. "Tadi kami ketemu teman-teman dari Siber dan mereka akan menindaklanjuti hasil Dumas kami dan nanti mereka akan teruskan," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum Pilar 08 Kanisius Karyadi mengklaim pihaknya menemukan pola pengerahan sejumlah akun buzzer untuk terus menyebarluaskan meme terkait Bahlil. Oleh karena itu, mereka juga melayangkan aduan ke kepolisian.

Dalam kasus ini, terdapat lima akun media sosial yang diadukan oleh kelompok relawan Pilar 08. Rinciannya akun X dari @hourly_absurd_2, @lantip, @mbakdeden dan @txtdrjkt serta akun Facebook dari Gosip Artis Indonesia.

Kelima akun tersebut diduga telah melakukan penyebaran berita bohong, ujaran kebencian, pencemaran nama baik, dan penyebaran konten menyesatkan berbentuk meme serta melanggar Pasal 28 ayat (2) juncto Pasal 45 A ayat (2) UU Nomor 1 Tahun 2024 tentang ITE.

Kanisius menyebut ada pihak yang ingin membunuh karakter Bahlil yang juga Ketua Dewan Pembina Pilar 08. Menurutnya, meme yang disebarkan memiliki kesamaan yakni menggunakan bahasa provokatif dengan tujuan memancing kemarahan publik.
 
Meme itu apa sih? Membunuh karakter pribadi Bahlil? Gue rasa lebih serius lagi kalau bukan meme, tapi berita bohong yang sebenarnya bisa membunuh hidup seseorang. Ada kapan kalau meme itu diaduan ke polisi juga? Jangan bilangin pasal 28 ayat (2) juncto Pasal 45 A ayat (2), itu sama seperti memaksa si Bahlil untuk marah dan tidak bisa ngerasa bahwa ada yang salah. Siapa yang punya waktu untuk menemukan siapa yang bikin meme itu? Gue rasa kunci bukan di mana kita temukan orang yang bikin meme, tapi di bagaimana kita bereaksi terhadapnya. ๐Ÿคทโ€โ™‚๏ธ
 
Mengenai kasus ini, saya rasa itu bukan tentang siapa-siapa dan apa-apa, tapi tentang bagaimana kita berinteraksi di media sosial. Mereka yang membuat meme itu mungkin tidak tahu bahwa meme itu bisa membunuh karakter pribadi Bahlil. Tapi kita juga harus bertanggung jawab, karena kita semua bisa melihat konten yang ada di media sosial. Saya pikir lebih baik kita fokus pada bagaimana kita bisa membuat konten yang positif dan bukan membuang nama baik orang lain. ๐Ÿค”
 
Saya rasa ini kayak tahun 90-an banget, kalau ada pihak yang mau membunuh karakter orang lain lewat media sosial, sih itu juga termasuk dalam benteng kebencian ya... ๐Ÿ˜’ Saya penasaran kenapa pihak manapun harus diaduk dan dipaksa tindak. Kalau kayaknya adu masalah, kalau tidak, sebaiknya tidak perlu diadu lagi... Dan sih, apa yang terjadi dengan memori kita tentang zaman 90-an? Suka banget nonton film 'Cinta Luar Negeri' dan 'Pengabdi Setan'...
 
gara gara gini kalau kita tidak punya hak berbicara nanti siapa yang akan bertanggung jawab? kalau AMPI dan Pilar 08 sama-sama punya alasan, tapi apa yang penting adalah ada pihak yang merasa terpanggil untuk melaporkan aduan, itulah yang harus dipertimbangkan. tapi jangan lupa, polisi juga harus berhati-hati, jangan terlalu cepat menyerap aduan yang tidak sepenuhnya benar ๐Ÿค”
 
Haha, apa sih yang bikin orang-orang ini begitu cepat giliran? Mau bunuh karakter Bahlil aja, tapi bisa juga bikin konten yang tidak enak-enaakan buat orang lain. Saya rasa itu memang perlu adanya aturan agar orang tidak bebas menyebar luaskan konten yang tidak baik. Polisi harusnya lebih serius dalam menyelidiki hal ini, nggak cuma cuma saja.
 
Gue pikir ini salah satu contoh bagaimana media sosial bisa digunakan untuk membunuh karakter seseorang ๐Ÿคฏ. Gue percaya kalau Bahlil Lahadalia itu memiliki hak untuk menjadi korup sih, tapi gue tidak percaya kalau harusnya dijadikan target dari meme dan ujaran kebencian itu ๐Ÿ˜ก.

Gue rasa ini juga menunjukkan bahwa kita masih belum bisa berkomunikasi dengan baik di masyarakat. Kita harus belajar untuk membereskan masalah kita sendiri, bukan membuat orang lain menjadi korban ๐Ÿ’”.

Dan yang paling gue ingin bilangkan adalah, apa yang kita lakukan hari ini, itu juga akan menjadi contoh bagi generasi mendatang ๐ŸŒŸ. Jadi, gue berharap kita semua bisa belajar dari kesalahan ini dan menjadi lebih bijak dalam menggunakan media sosial ๐Ÿ‘.
 
Aku pikir ini kayak bukti siapa yang benar-benar tidak bisa menangani situasi ini ๐Ÿ˜‚. AMPI dan Pilar 08 sama-sama membuat laporan, tapi di mana sebenarnya keduanya mau berdua? ๐Ÿค” Tapi aku rasa kalau mereka harus melaporkan aduan masing-masing dengan cara yang benar, jadi tidak ada salah pihak yang merasa korban ๐Ÿ˜Š.
 
ini kayak gue ngomong dgn temen2, si Bahlil apa sih yang salah? kayaknya hanya cuma meme aja, tapi si Pilar 08 dan AMPI terus ngeremiri aja kayak gue rasa mereka ingin membuat keributan... kayaknya harusnya jangan begitu, jika bahlil salah aja pasti beliau akan menerima, tapi siapa yang salah adalah mereka yang membuat keributan ini ๐Ÿ™„
 
ini sumber daya sosial di Indonesia kian terus ikut berita2 sembarangan kayaknya, mantapnya meme bikin korban dan siapa yang salah nanti dia yang harus dibenarkan ๐Ÿ™„. toh kan udah ada batasannya di pasal 28 ayat 2 itu, tapi apa sih yang punya masalah? kalau si Bahlil sendiri mau melihat2 sumber daya sosialnya kayak gini jangan terus membiarkannya ๐Ÿ˜’
 
aku senang bisa membaca cerita ini ๐Ÿ˜’. kalau aku harus mengatakan, aku rasa si Bahlil lah yang lepas dari konten di media sosial itu kan ๐Ÿคทโ€โ™‚๏ธ. apa sih yang bisa dibunuh karakternya? ๐Ÿค”. kalau aku harus memilih, aku lebih khawatir dengan konten yang membuat kita semua kecewa dan marah daripada yang membuat kita marah terhadap seseorang ๐Ÿคฏ.
 
Akun akun ini apa aja keberatan sih?? Apalagi kalau si Bahlil sendiri yang di-beritahu dulu sih tentang aduannya.. tapi kira-kira kan ada batas untuk mengejar seseorang karena tweet yang nggak sopan? Mungkin justru mereka yang terlalu serius kayak gitu... ๐Ÿค”โ€โ™‚๏ธ
 
Gue rasa si Menteri ESDM itu terlalu sensitive banget, kayaknya gue juga ingin mengadukan kalau ada orang yang menghina gue di media sosial. Tapi gue pikir kalau si Bahlil itu seharusnya bisa menanggung dirinya sendiri, bukan harus dipertahankan oleh orang lain. Gue rasa polisi seharusnya fokus pada hal-hal yang lebih penting seperti korupsi dan kejahatan serius, bukan hanya tentang meme-meme yang diadukan oleh kelompok-kelompok kecil. Dan si Kanisius itu gue rasa dia juga terlalu berbohong, kalau tidak gue yakin si Bahlil itu akan dipertahankan oleh orang-orang yang baik hati ๐Ÿ˜‚
 
aku jadi penasaran siapa yang sebenarnya bilang apa itu? kalau udah ada sumber nyata dari pihak Bahlil, toh aku pikir baik-baik saja. tapi kalau hanya kerumunan kebenciannya di media sosial, mending jangan nyesitkan aja, ya? aku rasa ini yang bikin orang malah tertarik banget! ๐Ÿค”๐Ÿ‘€
 
kembali
Top