Penipuan digital di Indonesia sudah semakin meresahkan masyarakat. Menurut Direktur Jenderal Ekosistem Digital Komdigi, Edwin Hidayat Abdullah, tingkat serangan penipuan online mencapai level memprihatinkan. Sumber data dari Penipuan Asia GASA 2024 menunjukkan bahwa 65% warga Indonesia mengalami upaya penipuan setiap minggu.
Total kerugian yang dilaporkan sejak aduan pusat terjadi adalah Rp7,5 triliun. Namun, hanya Rp367 miliar yang berhasil dikembalikan, sehingga pemulihan masih sekitar 5%. Edwin Hidayat menyatakan bahwa angka-angka ini menunjukkan betapa rentannya masyarakat Indonesia terhadap kejahatan digital.
Direktur Jenderal Ekosistem Digital Komdigi, Edwin Hidayat, mengatakan bahwa upaya penanggulangan scam membutuhkan keterlibatan aktif operator seluler. Ia menilai bahwa industri telekomunikasi harus mulai menjalankan tanggung jawab bisnis secara lebih serius untuk melindungi pelanggan.
Dalam waktu dekat, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid akan mengumumkan langkah resmi yang mewajibkan operator seluler membangun infrastruktur anti-scam. Edwin Hidayat juga menyatakan bahwa penipuan di masa depan harus dimulai dengan penggunaan teknologi yang lebih maju, sehingga tidak ada lagi pelaku yang dapat menyembunyikan identitas asli mereka.
"Kalau kita melihat ini ternyata memang Indonesia ini mau tidak mau harus lebih ketat dalam penjagaan scam ini. Karena ini benar-benar merugikan masyarakat kita," kata Edwin Hidayat.
Total kerugian yang dilaporkan sejak aduan pusat terjadi adalah Rp7,5 triliun. Namun, hanya Rp367 miliar yang berhasil dikembalikan, sehingga pemulihan masih sekitar 5%. Edwin Hidayat menyatakan bahwa angka-angka ini menunjukkan betapa rentannya masyarakat Indonesia terhadap kejahatan digital.
Direktur Jenderal Ekosistem Digital Komdigi, Edwin Hidayat, mengatakan bahwa upaya penanggulangan scam membutuhkan keterlibatan aktif operator seluler. Ia menilai bahwa industri telekomunikasi harus mulai menjalankan tanggung jawab bisnis secara lebih serius untuk melindungi pelanggan.
Dalam waktu dekat, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid akan mengumumkan langkah resmi yang mewajibkan operator seluler membangun infrastruktur anti-scam. Edwin Hidayat juga menyatakan bahwa penipuan di masa depan harus dimulai dengan penggunaan teknologi yang lebih maju, sehingga tidak ada lagi pelaku yang dapat menyembunyikan identitas asli mereka.
"Kalau kita melihat ini ternyata memang Indonesia ini mau tidak mau harus lebih ketat dalam penjagaan scam ini. Karena ini benar-benar merugikan masyarakat kita," kata Edwin Hidayat.