Kerusakan MBG di SMPN 1 Cisarua Bikin Wadah Kenyamanan Berantakan
Kecelakaan keracunan Makanan Buatan sendiri (MBG) yang terjadi di SMP Negeri 1 Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, ternyata membuat ribuan siswa kehilangan kesempatan untuk menikmati waktu sekolah dengan nyaman. Menurut informasi yang diterima, keracunan MBG ini terjadi pada Selasa lalu dan mengakibatkan beberapa siswa masuk ke daerah kritis.
Menurutnya, hal ini menyebabkan wadah kebersihan di sekolah berantakan. Banyak fasilitas kesehatan yang tidak tersedia sehingga para siswa harus menemukan sendiri cara untuk menghadapi keracunan tersebut. "Siswa-siswa itu harus menggunakan sendiri alat-alat medis, mesin pembersih, dan lain-lain yang seharusnya disediakan oleh sekolah", kata Bapak Supardi, kepala dapur SMPN 1 Cisarua.
Saat dikonfrontasikan, Kepala Sekolah SMPN 1 Cisarua, Ibu Rina, belum bisa menjelaskan tentang langkah-langkah yang diambil oleh sekolah dalam mencegah terjadinya keracunan MBG ini. "Kami akan mengevaluasi kembali kebijakan dan proses penyediaan fasilitas kesehatan di sekolah", ujarnya.
Sementara itu, beberapa warga sekitar mengatakan bahwa kerusakan yang terjadi di fasilitas kesehatan sekolah bukan hanya sekedar MBG saja, tetapi juga ada kehilangan dan penolakan fasilitas umum lainnya. "Kami berharap agar pihak sekolah dan pemerintah dapat segera menyelesaikan masalah ini", kata Ibu Rina Sari, warga sekitar yang mengutuk terjadinya kejadian ini.
Mengenai hal ini, Bapak Supardi menyatakan bahwa akan ada pengawasan yang ketat terhadap fasilitas kesehatan sekolah, termasuk pembersihan dan perbaikan tempat-tempat umum. "Kami ingin menjaga agar kebersihan di sekolah tetap utuh dan tidak menular ke fasilitas lain", ujarnya.
Sementara itu, perihal hal ini, tim paruh baya dari Dinas Pendidikan dan Kembangan Masyarakat (Pemkab) Bogor melakukan pengawasan langsung terhadap SMPN 1 Cisarua.
Kecelakaan keracunan Makanan Buatan sendiri (MBG) yang terjadi di SMP Negeri 1 Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, ternyata membuat ribuan siswa kehilangan kesempatan untuk menikmati waktu sekolah dengan nyaman. Menurut informasi yang diterima, keracunan MBG ini terjadi pada Selasa lalu dan mengakibatkan beberapa siswa masuk ke daerah kritis.
Menurutnya, hal ini menyebabkan wadah kebersihan di sekolah berantakan. Banyak fasilitas kesehatan yang tidak tersedia sehingga para siswa harus menemukan sendiri cara untuk menghadapi keracunan tersebut. "Siswa-siswa itu harus menggunakan sendiri alat-alat medis, mesin pembersih, dan lain-lain yang seharusnya disediakan oleh sekolah", kata Bapak Supardi, kepala dapur SMPN 1 Cisarua.
Saat dikonfrontasikan, Kepala Sekolah SMPN 1 Cisarua, Ibu Rina, belum bisa menjelaskan tentang langkah-langkah yang diambil oleh sekolah dalam mencegah terjadinya keracunan MBG ini. "Kami akan mengevaluasi kembali kebijakan dan proses penyediaan fasilitas kesehatan di sekolah", ujarnya.
Sementara itu, beberapa warga sekitar mengatakan bahwa kerusakan yang terjadi di fasilitas kesehatan sekolah bukan hanya sekedar MBG saja, tetapi juga ada kehilangan dan penolakan fasilitas umum lainnya. "Kami berharap agar pihak sekolah dan pemerintah dapat segera menyelesaikan masalah ini", kata Ibu Rina Sari, warga sekitar yang mengutuk terjadinya kejadian ini.
Mengenai hal ini, Bapak Supardi menyatakan bahwa akan ada pengawasan yang ketat terhadap fasilitas kesehatan sekolah, termasuk pembersihan dan perbaikan tempat-tempat umum. "Kami ingin menjaga agar kebersihan di sekolah tetap utuh dan tidak menular ke fasilitas lain", ujarnya.
Sementara itu, perihal hal ini, tim paruh baya dari Dinas Pendidikan dan Kembangan Masyarakat (Pemkab) Bogor melakukan pengawasan langsung terhadap SMPN 1 Cisarua.