Banjir Tak Berhenti di Sumut, Banyaknya Ruko dan Perkampungan yang Terendam Air
Kaburnya sungai Silibin yang mengalir dari Pegunungan Toba, Sumut, akhirnya menimbulkan kepanikan di masyarakat setempat. Ratusan rumah dan lahan pertanian yang terletak di sepanjang tepi sungai telah terendam banjir parah. Warga yang hidup di daerah tersebut diperlakukan sebagai korban alam.
Menurut data dari Pemkab Padang Bolong, beberapa dusun yang terkena dampak banjir adalah Dusun II, Dusun III, dan Dusun IV. Banyaknya air yang mengalir menyebabkan lahan pertanian berubah menjadi lumpur dan parit. Selain itu, ruko-ruko yang dibangun untuk mendukung kehidupan warga juga terkena dampak banjir.
"Banjir ini sangat parah, banyak rumah yang hancur dan tak ada lagi", ujar H. Sutanto, Kepala Dusun II Padang Bolong, saat diwawasai kami. Ia menambahkan bahwa warga harus berlindung lebih baik karena air Sungai Silibin terus mengalir dengan kecepatan tinggi.
Pemerintah setempat telah meluncurkan pemukiman sementara untuk warga yang dipengaruhi banjir. Namun, banyak warga yang masih membutuhkan bantuan lebih lanjut. Mereka meminta agar pemerintah khususnya Pemerintah Provinsi Sumut dan Pemerintah Daerah membantu menyelesaikan masalah ini dengan segera.
"Jangan biarkan kita sebagai korban alam lagi", harap warga yang masih dipengaruhi banjir parah.
Kaburnya sungai Silibin yang mengalir dari Pegunungan Toba, Sumut, akhirnya menimbulkan kepanikan di masyarakat setempat. Ratusan rumah dan lahan pertanian yang terletak di sepanjang tepi sungai telah terendam banjir parah. Warga yang hidup di daerah tersebut diperlakukan sebagai korban alam.
Menurut data dari Pemkab Padang Bolong, beberapa dusun yang terkena dampak banjir adalah Dusun II, Dusun III, dan Dusun IV. Banyaknya air yang mengalir menyebabkan lahan pertanian berubah menjadi lumpur dan parit. Selain itu, ruko-ruko yang dibangun untuk mendukung kehidupan warga juga terkena dampak banjir.
"Banjir ini sangat parah, banyak rumah yang hancur dan tak ada lagi", ujar H. Sutanto, Kepala Dusun II Padang Bolong, saat diwawasai kami. Ia menambahkan bahwa warga harus berlindung lebih baik karena air Sungai Silibin terus mengalir dengan kecepatan tinggi.
Pemerintah setempat telah meluncurkan pemukiman sementara untuk warga yang dipengaruhi banjir. Namun, banyak warga yang masih membutuhkan bantuan lebih lanjut. Mereka meminta agar pemerintah khususnya Pemerintah Provinsi Sumut dan Pemerintah Daerah membantu menyelesaikan masalah ini dengan segera.
"Jangan biarkan kita sebagai korban alam lagi", harap warga yang masih dipengaruhi banjir parah.