Banjir Mengguncang Segitiga Sumut, Ratusan Orang Tidak Bisa Kembali ke rumah Mereka
Serangkunana, Sumut - Sebuah kecelakaan alam yang berdarah darah ini telah menyengsarakan ratusan penduduk di daerah segitiga Sumut. Banjir yang melanda wilayah ini telah merendam banyak rumah dan lahan pertanian, meninggalkan ribuan orang tanpa tempat tinggal.
Menurut data yang diterima dari Pemeliharaan Tanah dan Sumber Daya Air (Pertanahan), sekitar 150.000 hektar lahan di Segitiga Sumut telah terkena dampak banjir, termasuk rumah-rumah penduduk lokal. Banyak di antaranya yang tidak dapat kembali ke rumah mereka karena infrastruktur yang rusak akibat banjir.
"Kami sangat khawatir tentang kehidupan masyarakat di daerah ini. Banjir telah menyebabkan banyak kerusakan pada rumah-rumah dan lahan pertanian," kata Dr. Ir. Haryono, Kepala Badan Penyelidikan dan Pengujian Pertanahan (BPPT) Sumut.
Selain itu, banjir juga telah mempengaruhi produksi pertanian di daerah ini. Banyak petani yang kehilangan panen mereka karena tanah terendam air. "Kami harap pemerintah dapat memberikan bantuan yang tepat untuk membantu masyarakat di daerah ini," kata Pak Husein, seorang petani lokal.
Pemerintah Sumut telah mengesahkan darurat dan memperkirakan bahwa dampak banjir ini akan berlangsung selama beberapa minggu. Mereka juga telah menyiapkan bantuan keuangan dan bahan bakar untuk masyarakat yang terkena dampak. Namun, banyak yang masih khawatir tentang masa depan mereka.
Serangkunana, Sumut - Sebuah kecelakaan alam yang berdarah darah ini telah menyengsarakan ratusan penduduk di daerah segitiga Sumut. Banjir yang melanda wilayah ini telah merendam banyak rumah dan lahan pertanian, meninggalkan ribuan orang tanpa tempat tinggal.
Menurut data yang diterima dari Pemeliharaan Tanah dan Sumber Daya Air (Pertanahan), sekitar 150.000 hektar lahan di Segitiga Sumut telah terkena dampak banjir, termasuk rumah-rumah penduduk lokal. Banyak di antaranya yang tidak dapat kembali ke rumah mereka karena infrastruktur yang rusak akibat banjir.
"Kami sangat khawatir tentang kehidupan masyarakat di daerah ini. Banjir telah menyebabkan banyak kerusakan pada rumah-rumah dan lahan pertanian," kata Dr. Ir. Haryono, Kepala Badan Penyelidikan dan Pengujian Pertanahan (BPPT) Sumut.
Selain itu, banjir juga telah mempengaruhi produksi pertanian di daerah ini. Banyak petani yang kehilangan panen mereka karena tanah terendam air. "Kami harap pemerintah dapat memberikan bantuan yang tepat untuk membantu masyarakat di daerah ini," kata Pak Husein, seorang petani lokal.
Pemerintah Sumut telah mengesahkan darurat dan memperkirakan bahwa dampak banjir ini akan berlangsung selama beberapa minggu. Mereka juga telah menyiapkan bantuan keuangan dan bahan bakar untuk masyarakat yang terkena dampak. Namun, banyak yang masih khawatir tentang masa depan mereka.