Rapor Kinerja Menteri Prabowo-Gibran, Siapa yang Terbaik?

Berdasarkan laporan dari Center of Economic and Law Studies (CELIOS), kinerja Menteri Kabinet Merah Putih di bawah pimpinan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, terdapat 151 menteri dengan skor minus yang menunjukkan kinerja buruk. Menteri-menteri tersebut antara lain Bahlil Lahadalia (ESDM), Dadan Indayana (BGN), Natalius Pigai (HAM), Raja Juli Antoni (Kehutanan), Fadli Zon (Kebudayaan), Widiyanti Putri (Pariwisata), Zulkifli Hasan (Koordinator Pangan), Budiman Sudjatmiko (Percepatan Pengentasan Kemiskinan), Yandri Susanto (Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal), dan Supratman Andi Aktas (Hukum).

Sementara itu, ada 9 menteri yang mendapatkan skor positif yaitu Agus Harimurti Yudhoyono (Infrastruktur dan Pembangunan) dengan skor 50 poin, Nasaruddin Umar (Agama) dengan skor 48 poin, Abdul Mu'ti (Dikdasmen) dengan skor 44 poin, Prasetyo Hadi (Mensesneg) dengan skor 35 poin, dan Budi Gunadi Sadikin (Kemenkes) juga tercatat dalam deretan menteri yang memiliki kinerja baik.

Menurut peneliti CELIOS, Muhammad Saleh, penilaian dari Expert Judgement dan survei publik memiliki kesamaan. Penemuan ini menjadi isyarat bahwa publik menuntut Presiden Prabowo Subianto untuk melakukan evaluasi total dan memangkas nomenklatur kabinet yang tidak efisien.

Hasil survei menunjukkan bahwa persoalan yang paling mendesak bagi publik masih berkutat pada isu ekonomi dasar seperti penciptaan lapangan kerja (23,5 persen) dan pengendalian harga kebutuhan pokok (22,4 persen).
 
Kalau nggak salah informasinya dari CELIOS kemudian, kabarinin tentang kinerja Menteri-Menteri yang beresiko. Lalu 151 ya, skor minus, kayaknya bikin kita penasaran. Karena siapa aja yang mau bawahan kalau tidak ada konsekuensi? Mungkin kan si Bapak Presiden harus ngambil langkah untuk memotong nomenklatur kabinet yang tidak efisien. Saya pikir skor minus itu kayaknya berarti masih banyak kerugian yang belum teratasi, kayak giliran pembangunan infrastruktur yang masih belum selesai atau isu ekonomi dasar seperti penciptaan lapangan kerja dan pengendalian harga kebutuhan pokok yang masih menjadi masalah utama. Tapi kayaknya harus ada evaluasi lebih lanjut sih, nggak cuma basa-basi aja.
 
Aku pikir skor minus 151 menteri itu lumayan banyak deh, tapi apa yang penting adalah publik masih tidak puas dengan kinerja pemerintahan. Mungkin Prabowo Subianto harus serius mempertimbangkan evaluasi total dan memotong nomenklatur kabinet yang tidak berfungsi baik. Aku pikir persoalan ekonomi dasar seperti penciptaan lapangan kerja dan pengendalian harga kebutuhan pokok itu sangat penting, jadi aku harap pemerintah bisa segera menyelesaikannya 💡📊
 
kira-kira nih bagaimana kalau pemerintah langsung meminta kinerja menteri yang luar biasa dan bukan cuma sekedar memangkas yang tidak efisien? 🤷‍♂️ sepertinya masih banyak yang belum dipecahkan, gak ada tanda tangan dari pemerintah yang mengatakan bahwa sudah cukup. tapi mungkin kalau mau bisa sederhanakan prioritasnya, seperti apa aja yang penting itu penciptaan lapangan kerja dan pengendalian harga kebutuhan pokok? 🤔
 
🤦‍♂️ Menteri-menteri yang skor minus itu, gimana caranya bisa jadi kalau gini? Tapi kalo dilihat dari sudut pandang publik, masih ada yang serius masalah ekonomi dasar ya. Penciptaan lapangan kerja dan pengendalian harga kebutuhan pokok, itu penting banget! 🤑 Lalu siapa yang bertanggung jawab? Menteri-menteri tersebut atau Presiden Prabowo Subianto sendiri? 🤔
 
Maaaf ya... kan kalau kita lihat skor minus dari 151 menteri itu kayaknya ada yang nggak bisa ngurus pekerjaannya dengan baik. Tapi apa yang penting adalah pemerintah masih bisa berusaha untuk memperbaiki hal ini. Nah, aku pikir gampang banget buat Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka ngatur kabinetnya. Mereka harus fokus pada hal-hal yang benar-benar penting bagi publik, kayaknya ekonomi dasar itu. Tapi, aku rasa masih banyak orang di Indonesia yang tidak punya kerja, ya... mungkin pemerintah harus buat program untuk membantu mereka. 🤞
 
Gue pikir kinerja menteri-menteri itu memang tidak baik banget 🤦‍♂️. Gue rasa harus ada perubahan agar kita bisa bergerak maju dan tidak tertinggal dengan negara lain lagi. Jika presiden mau melakukan evaluasi total dan memotong nomenklatur kabinet yang tidak efisien, itu akan jauh lebih baik 💪. Tapi, gue rasa harus ada jawaban dari menteri-menteri yang buruk tentang apa yang salah dengan mereka 🤔. Jika tidak, publik pasti akan meninggalkan mereka 😐. Gue harap presiden bisa membuat kebijakan yang tepat dan membawa perubahan positif bagi negara kita 🌟.
 
Gue pikir skor minus 151 menteri itu bukan jadi prioritas utama, tapi gue setuju kan kalau perlu ada evaluasi total kabinet. Tapi, skor positif agus harimurti yudhoyono dan nasaruddin umar itu juga boleh diterima. Masih banyak menteri yang belum bisa meningkatkan kinerjanya. Dan survei publik tapi masih ada masalah ekonomi dasar kayak penciptaan lapangan kerja, itu masih harus diatasi.
 
kembali
Top