Ramai Komentar Puji Amran Sulaiman di Siniar Tempodotco

Komentar Kepada Menteri Pertanian, Tapi Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Tukang Kupas Perkara di YouTube Tempodotco, siniar yang menghadirkan Amran Sulaiman sebagai narasumber, memang mendapat banyak pujian dari komentator. Namun, menurut sumber yang mendakwa telah menerima instruksi untuk memberikan komentar positif di platform tersebut.

Pesan itu dikirimkan oleh seorang penyuluh pertanian di Sumatera Barat ke para pegawai Kementerian Pertanian. Instruksi itu beredar di grup-grup WhatsApp, dan mereka diminta mengisi Google Form serta mengunggah tangkapan layar siniar Tukang Kupas Perkara sebagai bukti telah melaksanakan perintah tersebut.

Sumber yang mendakwa menerima pesan ini mengatakan bahwa para pejabat eselon I dan II, kepala unit kerja, serta penyuluh pertanian lapangan diminta menjalankan langkah strategis dan terukur guna memperkuat narasi positif Amran Sulaiman.

Arahan itu secara eksplisit memerintahkan pegawai memberi tanda tidak suka (dislike), melaporkan video dengan kategori “misinformasi” dan “konten kebencian”, serta menulis komentar dukungan berisi capaian dan keberhasilan Amran Sulaiman.

Selain mengatur strategi komentar, pesan itu juga menetapkan mekanisme pelaporan. Setiap kepala unit kerja dan koordinator penyuluh diwajibkan mencatat pegawai yang melaksanakan instruksi tersebut. Daftar absensi kemudian dilaporkan secara berjenjang ke Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian sebagai bukti kepatuhan dan dukungan kepada pimpinan lembaga.

Pesan itu menegaskan perintah bersifat wajib dan harus dilaksanakan “segera dan tuntas”. Kepatuhan pegawai disebut sebagai wujud integritas dan dedikasi dalam menjalankan tugas negara. Arahan tersebut juga ditembuskan langsung kepada Menteri dan Wakil Menteri Pertanian.
 
Hehe, apa kejadian ini? Menteri pertanian meminta para pejabat untuk memuji Amran Sulaiman karena siapa dia punya YouTube, tapi sebenarnya tidak ada bukti apapun yang jelas tentang kemampuan Amran Sulaiman itu. Saya pikir kalau kita harus memberikan komentar positif hanya karena dipersuaikan, itu nggak cuma ngomong, udah jadi manipulasi. Yang pentingnya kita harus mendukung kebijakan yang benar-benar bermanfaat bagi rakyat, bukan hanya memuji orang karena dipotong gaji dari kantoran. 😒
 
gak percaya aja, ini kalau pemerintah sih mau mengatur strategi komentar di media sosial 🤯 tapi apa yang sebenarnya terjadi adalah mereka ingin mengontrol informasi dan membatasi perspektif orang lain 😒. nggak peduli kalau itu tidak beresiko atau tidak bijak, apa yang penting adalah pemerintah mau mengontrol situasi ini untuk menjaga narasi positif mereka 🤝. tapi kita jangan terlalu senang-senang aja, karena ini juga bisa berarti kita tidak punya hak untuk memilih dan mendiskusikan opini kita di media sosial 🙅‍♂️.
 
🤔 Wah, pesan itu bikin aku jadi paling tidak puas banget! Aku liat video Amran Sulaiman di Tukang Kupas Perkara yang udah banyak pujian dari komentator, tapi ternyata ada orang yang mengirimkan instruksi agar para pejabat Kementerian Pertanian memberikan komentar positif di platform tersebut. 🙄 Aku rasa ini bikin platform tidak jujur lagi, siapa tahu ada orang yang hanya ingin memanfaatkan fasilitas itu dengan cara yang tidak jujur. Dan kalau aku lihat, ada mekanisme pelaporan juga, kayaknya sih untuk memastikan para pejabat tetap patuh dan berpatuhan. Tapi, aku rasa ini bikin kebebasan komentar di platform itu menjadi kurang bebas, kan? 🤷‍♂️ Aku rasa platform ini harus lebih jujur dan bebas lagi, bukan?
 
Saya rasa ini bikin saya penasaran, kenapa pemerintah harus memanggil narasumber dari YouTube dan memberikan instruksi untuk komentar positif? Saya rasanya ini seperti proses penindasan atau pengawasan yang sangat ketat pada media, apalagi kalau kita bicara soal opini dan pendapat. Tapi siapa tahu apa benarnya kebutuhan yang ada di balik instruksi ini, mungkin ada alasan yang tidak terlihat dari sisi pemerintah 😐
 
Gak percaya aja siapa yang nulis cerita tentang Tukang Kupas Perkara memang salah sengaja! Instruksi dari penyuluh pertanian di Sumatera Barat itu keren banget, jadi semua pejabat yang dimaksud harus ikut main berkontra si Amran Sulaiman. Nah, kan kalau kamu lihat komentarnya itu banyak dipujilah? Apalagi kalau mereka juga ngebawa capaian dan keberhasilan si Amran. Gak bisa disangkal lagi, siapa yang tidak suka dengan strategi yang keren ini? 😂👏
 
ini kayak gini, kalau minta komentar positif dari rakyat asalkan ada nasehat dan ide dari pemerintah, kalo bukan sapa-siap dipaksa. ini canggih sekali, di mana mereka punya sistem untuk mengawasi siapa yang positif dan siapa yang tidak. toh bagaimana kalau yang tidak suka dengan narasumber itu? kayak gini aja, semua pegawai diminta memberikan tanda tidak suka dan diwajibkan melaporkan video tersebut. ini bukan lagi about kritik dan analisa, tapi tentang propaganda dan manipulasi.
 
Maksudnya, kalau ada instruksi dari atas untuk memfilter cerita yang bikin Amran Sulaiman terlihat baik, itu jadi bukti kejujuran para pejabat di Kementerian Pertanian? Gak masuk akal, kan? Mereka cuma melakukan apa aja yang diminta. Tapi, sebenarnya ini juga bikin kita curiga bagaimana cerita itu terus berjalan di tanah air kita 🤔
 
Pesan ini jadi salah satu contoh bagaimana cara Kementerian Pertanian "mengatur" opini masyarakat, kan? Apa lagi kalau ada instruksi seperti ini dariatas, bukan apa-apa juga kalau kita ikut tergoda dan memberi tanda tidak suka atau komentar positif yang asli kayaknya. Kita harus sabar dan jangan terlalu cepat mengikuti tren ya, tapi sih aku khawatir bagaimana jika instruksi ini bukan cuma soal opini saja, tapi ada sesuatu yang lebih di baliknya...
 
Makasih bro, aku rasa pemerintah gak boleh dibebani beritahu kalau ada orang yang mencoba manipulasi. Tapi apa yang aku lihat di sini adalah kalau ada orang yang benci dengan kritik dan ingin memblokir berita yang tidak sesuai dengan visi mereka, tentu saja itu gak bisa diterima lagi! 💡 Aku rasa ini masuk akal kalau pemerintah mau menjaga kejujuran dan integritas negara. tapi aku juga lihat ada tindakan yang gak enak, misalnya membuat daftar absensi orang yang melaksanakan instruksi itu, itu gak enak banget! 🙅‍♂️ Tapi aku juga percaya kalau pemerintah berusaha untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan tersebut. Jadi, aku rasa kita harus memberikan dukungan kepada mereka yang berjuang membuat Indonesia menjadi lebih baik. 😊
 
Saya rasanya ini sangat konyol banget, ya... Kementerian Pertanian malah meminta pejabatnya memberikan komentar positif di YouTube, tapi kemudian ada sumber yang mengatakan mereka diminta melakukan sesuatu yang tidak jelas dan tidak etis. Saya rasa ini tidak cuma soal kesalahpahaman, tapi juga ada sesuatu yang lebih serius di balik cerita ini... Seperti siapa yang tahu, kita harus selalu waspada dan mencari kebenaran di dalam semua informasi yang kita terima 💡
 
Ada yang jelas, kalau komentar positif harus dari orang sendiri aja, tapi siapa sangka ada instruksi khusus buat makin positif? Itu gak jadi tugas pegawai ya, mereka harus berada di luar instruksi pribadi. Apalagi gak ada kamera yang mengabadikan segala sesuatu, kalau nanti ada kesalahan, siapa yang dipanggil? Kalau kita nggak serius dengan hal ini, toh aja sistem korupsi yang jalan terus aja...
 
Gue penasaran apa yang sebenarnya terjadi di Kementerian Pertanian. Apakah benar-benar ada instruksi untuk memberikan komentar positif pada Tukang Kupas Perkara? Gue rasa gak masuk akal kalau pegawai harus memberi tanda tidak suka dan melaporkan video karena "misinformasi" dan "konten kebencian". Itu kayak ngeluh kayak gue, bukan cara kerja yang tepat. Gue harap bisa lihat jawaban langsung dari Menteri Pertanian itu nanti
 
Oooh, rasanya ada sesuatu yang tidak enak di Kementerian Pertanian 🤔. Jika informasi yang diputar oleh Amran Sulaiman benar-benar memang benar, maka ini itu nggak biasa aja ya? Mereka punya mekanisme pelaporan dan semua pegawai harus melaporkannya, tapi ada yang bilang mereka harus menuliskan komentar dukungan juga? Hmm, rasanya kayaknya ada sesuatu yang salah di sini... 🤷‍♂️. Seperti kalau mereka terlalu cepat ikut berjalan dengan apa yang diputar oleh Amran Sulaiman tanpa mempertimbangkan apakah benar atau tidak.
 
kembali
Top