Raffaele Palladino menjadi sasaran penyelesaian konflik kepemimpinan Atalanta setelah Ivan Juric dikeluarkan dari posisinya sebagai pelatih utama tim utama club Italia. Kedatangan Palladino ini didukung oleh keputusan resmi dari klub yang dituangkan melalui situs web resminya, mengesahkan bahwa Raffaele Palladino telah menandatangani kontrak bersama Atalanta hingga 30 Juni 2027.
Atalanta memutuskan untuk melepaskan Juric setelah tim mereka mengalami tren negatif. Kekalahan 0-3 dari Sassuolo di kandang menjadi laga terakhirnya bersama La Dea, membuat Atalanta tetap tanpa kemenangan dalam tujuh pertandingan berturut-turus di Seri A dan menempatkan mereka pada posisi ke-13 klasemen sementara.
Tren ini merupakan yang paling buruk bagi Atalanta sejak 2018, ketika mereka terakhir kali gagal meraih kemenangan dalam tujuh laga berturut-turus di liga. Sekarang, Palladino harus menghadapi tugas berat untuk mengembalikan performa tim ke jalur kemenangan.
Palladino baru enam bulan meninggalkan Fiorentina, setelah berpisah secara mutual pada Mei lalu, tak lama setelah memperpanjang kontrak. Sebelum bergabung dengan Fiorentina, Palladino memulai karier kepelatihannya di Monza, membawa tim itu finis di peringkat ke-11 dan ke-12 Seri A.
Dengan pengalaman yang signifikan dalam mengantar Fiorentina mencapai posisi keenam pada musim pertama, Palladino siap untuk menghadapi tantangan berat ini. Prestasi itu menjadi capaian terbaik Fiorentina sejak musim 2015/2016 di bawah Paulo Sousa, serta mengantarkan mereka ke kompetisi Eropa, yakni UEFA Conference League.
Palladino telah memimpin 108 pertandingan dengan catatan 44 kemenangan, 29 hasil imbang, dan 35 kekalahan. Ujian perdananya bersama Atalanta pun langsung berat, dihadapkan pada Napoli, juara bertahan Seri A, di Stadion Diego Armando Maradona pada 23 November mendatang.
Atalanta memutuskan untuk melepaskan Juric setelah tim mereka mengalami tren negatif. Kekalahan 0-3 dari Sassuolo di kandang menjadi laga terakhirnya bersama La Dea, membuat Atalanta tetap tanpa kemenangan dalam tujuh pertandingan berturut-turus di Seri A dan menempatkan mereka pada posisi ke-13 klasemen sementara.
Tren ini merupakan yang paling buruk bagi Atalanta sejak 2018, ketika mereka terakhir kali gagal meraih kemenangan dalam tujuh laga berturut-turus di liga. Sekarang, Palladino harus menghadapi tugas berat untuk mengembalikan performa tim ke jalur kemenangan.
Palladino baru enam bulan meninggalkan Fiorentina, setelah berpisah secara mutual pada Mei lalu, tak lama setelah memperpanjang kontrak. Sebelum bergabung dengan Fiorentina, Palladino memulai karier kepelatihannya di Monza, membawa tim itu finis di peringkat ke-11 dan ke-12 Seri A.
Dengan pengalaman yang signifikan dalam mengantar Fiorentina mencapai posisi keenam pada musim pertama, Palladino siap untuk menghadapi tantangan berat ini. Prestasi itu menjadi capaian terbaik Fiorentina sejak musim 2015/2016 di bawah Paulo Sousa, serta mengantarkan mereka ke kompetisi Eropa, yakni UEFA Conference League.
Palladino telah memimpin 108 pertandingan dengan catatan 44 kemenangan, 29 hasil imbang, dan 35 kekalahan. Ujian perdananya bersama Atalanta pun langsung berat, dihadapkan pada Napoli, juara bertahan Seri A, di Stadion Diego Armando Maradona pada 23 November mendatang.