Rais Syuriyah PWNU DKI Jakarta, Muhyiddin Ishaq, kembali lagi mendorong Ketua Umum PBNU, Gus Yahya Cholil Staquf, dan Rais Aam, Miftachul Akhyar, untuk mengambil tindakan islah. Menurut Muhyiddin, para pengurus wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) di seluruh Indonesia juga mengajak PBNU melakukan reformasi.
Muhyiddin mengatakan bahwa para pengurus wilayah PWNU di berbagai wilayah telah mendorong terjadinya islah dalam organisasi keagamaan tersebut. Ia menyampaikan harapan agar kedua belah pihak, baik Rais Aam maupun Ketua Umum, dapat menunjukkan kesadaran dan keinginan untuk melakukan perubahan.
Menurut Muhyiddin, apabila terjadi islah di PBNU, maka para elite-elite di dalam organisasi tersebut tidak akan lagi memberikan informasi yang menyesatkan. Ia juga mengatakan bahwa elite-elite PBNU harus berhenti memberi informasi yang membelah.
Mohyiddin juga menyampaikan bahwa surat edaran terbaru dari Wakil Rais Aam Afifuddin Muhajir dan Katib Ahmad Tajul Mafakhir menunjukkan bahwa Gus Yahya Cholil Staquf tidak lagi menjadi Ketua Umum PBNU. Surat tersebut diterbitkan dalam waktu tiga hari sejak rapat harian Syuriyah PBNU di Jakarta.
Mohyiddin juga mengatakan bahwa apabila surat edaran tersebut tidak dipertimbangkan, maka mungkin akan terjadi keterlambatan Muktamar PBNU. Ia juga menyampaikan bahwa elite-elite PBNU harus berhenti memberi informasi yang menyesatkan dan membelah.
Mohyiddin juga mengatakan bahwa surat edaran tersebut tidak sah dan Gus Yahya Cholil Staquf masih menjadi Ketua Umum PBNU.
Muhyiddin mengatakan bahwa para pengurus wilayah PWNU di berbagai wilayah telah mendorong terjadinya islah dalam organisasi keagamaan tersebut. Ia menyampaikan harapan agar kedua belah pihak, baik Rais Aam maupun Ketua Umum, dapat menunjukkan kesadaran dan keinginan untuk melakukan perubahan.
Menurut Muhyiddin, apabila terjadi islah di PBNU, maka para elite-elite di dalam organisasi tersebut tidak akan lagi memberikan informasi yang menyesatkan. Ia juga mengatakan bahwa elite-elite PBNU harus berhenti memberi informasi yang membelah.
Mohyiddin juga menyampaikan bahwa surat edaran terbaru dari Wakil Rais Aam Afifuddin Muhajir dan Katib Ahmad Tajul Mafakhir menunjukkan bahwa Gus Yahya Cholil Staquf tidak lagi menjadi Ketua Umum PBNU. Surat tersebut diterbitkan dalam waktu tiga hari sejak rapat harian Syuriyah PBNU di Jakarta.
Mohyiddin juga mengatakan bahwa apabila surat edaran tersebut tidak dipertimbangkan, maka mungkin akan terjadi keterlambatan Muktamar PBNU. Ia juga menyampaikan bahwa elite-elite PBNU harus berhenti memberi informasi yang menyesatkan dan membelah.
Mohyiddin juga mengatakan bahwa surat edaran tersebut tidak sah dan Gus Yahya Cholil Staquf masih menjadi Ketua Umum PBNU.