Purbaya Pastikan Dana Renovasi Ponpes Al-Khoziny Siap Dicairkan

Menteri Purbaya Yudhi Sadewa memastikan bahwa dana renovasi Pondok Pesantren Al-Khoziny Sidoarjo yang sudah ambruk dan menewaskan puluhan santri, siap dicairkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Purbaya berbicara dengan Menteri PU terkait renovasi tersebut, namun masih menunggu usulan dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk menghitung biaya pembangunan ulang bangunan yang runtuh itu.

Dalam rekaman suara yang diterima Tirto, Purbaya mengaku bahwa uangnya ada untuk renovasi Pondok Pesantren Al-Khoziny. Ia juga menyatakan bahwa jika usulan Kementerian PU sudah jadi, maka proses renovasi tersebut bisa segera dilakukan dengan cepat.

Menteri PU Doddy Hanggodo sebelumnya menjelaskan bahwa pemerintah akan membangun kembali bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny yang runtuh dan menewaskan sebanyak 67 santri. Pembangunan ulang tersebut diputuskan setelah Kementerian PU menghitung dan mengetahui bahwa biaya pembangunan ulang dari nol lebih murah dibandingkan dengan renovasi bangunan.

Purbaya mengaku bahwa anggaran untuk renovasi Pondok Pesantren Al-Khoziny sudah tersedia, namun masih menunggu usulan Kementerian PU. Ia juga menyatakan bahwa jika usulan Kementerian PU sudah jadi, maka proses renovasi tersebut bisa segera dilakukan dengan cepat.

Pembangunan ulang Pondok Pesantren Al-Khoziny memang ditunjangi oleh APBN, namun Purbaya mengaku bahwa tidak menutup kemungkinan juga ada bantuan dari swasta.
 
Saat nyasar di internet, aku jangan sabar banget klo lihat artikel ini 🀯. Menteri Purbaya Yudhi Sadewa malah bilang sudah ada uang untuk renovasi Pondok Pesantren Al-Khoziny, tapi masih harus tunggu usulan dari Kementerian PU! Makanya aku pikir apa yang dijanjikan sih? πŸ€”. Aku rasa biaya pembangunan ulang itu lebih mahal dibandingkan dengan renovasi bangunan yang ada. Tapi aku tidak tahu, aku hanya netizen biasa aja πŸ˜…. Yang jelas, aku harap santri-santri yang meninggal bisa dilayangkan dengan cepat dan aman πŸ’”.
 
Makasih diterima kabar ini πŸ™, tapi aku penasaran apakah kita harus menunggu semua prosesnya sebelum memulai renovasi bangunan yang sudah runtuh itu? Aku pikir kalau kita sudah punya uang, kayaknya tidak ada masalah untuk mulai pembangunan ulang bangunan tersebut dulu.

Kalau kita memang ingin melakukan hal ini dengan cepat, maka kita harus bersedia berkorban sedikit biaya awal nih πŸ€‘. Tapi kalau kita menunggu usulan dari Kementerian PU, aku khawatir ada yang masih kalah dalam permainan waktu dan biaya ini 😬.

Aku pikir, yang penting adalah tidak meninggalkan santri-santri yang terluka karena runtuhnya bangunan itu πŸ€•. Maka dari itu, kita harus mencari solusi yang cepat dan efisien, tapi juga pastikan bahwa kita tidak menipu diri sendiri dengan biaya yang sebenarnya πŸ’Έ.

Pertanyaan utama yang aku ingin tanyakan adalah: apa nilai kehidupan santri-santri yang meninggal itu? Mereka memang mengorbankan nyawa mereka untuk belajar di Pondok Pesantren Al-Khoziny, tapi kita harus bisa belajar dari kecelakaan ini dan berubah menjadi orang yang lebih baik nanti πŸ˜”.
 
Gue pikir ini semua udah banget, biar-biar bangunan runtuh itu bisa dibangun kembali sama mudahnya. Kenapa kita harus tunggu usulan Kementerian PU aja? Gue penasaran kok siapa yang nanti akan bertanggung jawab jika ada kesalahan dalam pembangunan ulang itu πŸ€”. Dan siapa yang bilang bahwa biaya pembangunan ulang lebih murah dari renovasi bangunan, tapi gue jujur aja gue masih ragu-ragu kok 😐.
 
Kalau gini aja, biar jangan ada korban lagi sih πŸ™. Sama-sama, pemerintah sudah pasti mau ngeresponsin dengan cepat. Semoga bangunan baru Pondok Pesantren Al-Khoziny bisa selesai cepat dan aman banget untuk santri yang datangnya 😊.
 
Pernah kali ya kalau kita lihat foto-foto santri yang meninggal saat bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny itu masih jalan? Itu yang bikin hati sedih banget! πŸ€•
Tapi apa yang terjadi sekarang, pemerintah sudah ngerapkan biaya untuk renovasi bangunan itu, tapi masih menunggu usulan dari Kementerian PU. Kamu pikir bagaimana kalau semua dana itu langsung digunakan buat renovasi? πŸ€”
Aku rasa penting banget kita lihat apa yang benar-benar perlu dilakukan untuk memastikan keamanan dan keselamatan santri, bukan hanya soal biaya. Kita harus juga pertimbangkan tentang bagaimana cara membuat bangunan itu lebih aman lagi, agar tidak terjadi hal seperti ini kembali di masa depan. πŸ’‘
 
Saya jujur ngakas, apalagi kalau dilihat dari korban yang makin berlipat-lipat ya? Saya bayangin aja bagaimana nyawa puluhan santri bisa terlempar ke tanah tanpa ada yang bertanggung jawab. Renovasi bangunan kembali itu jujur penting, tapi bagaimana caranya sih agar semacam ini tidak terjadi lagi? πŸ€”πŸš§
 
Gue pikir kalau ini salah arah, renovasi bangunan itu seharusnya bisa di lakukan dengan cepat, tapi apa yang terjadi sih? Bangunan yang runtuh itu udah menewaskan puluhan santri, kan? Gue bingung mengapa tidak langsung bikin pembangunan ulang, jadi kalau ada kesalahan dalam perencanaan, bisa segera diatasi. Dan gue juga curiga tentang keterlibatan swasta, kalau benar-benar ada bantuan dari mereka, itu baik, tapi kalau hanya cuma main-main aja, itu tidak baik.
 
Mau ngga percaya kan?! Pembangunan ulang Pondok Pesantren Al-Khoziny yang runtuh dan menewaskan puluhan santri siap dicairkan dari APBN, tapi masih menunggu usulan Kementerian PU untuk menghitung biaya pembangunan ulang bangunan yang runtuh itu... Apa sih tujuan kita buat punya anggaran jika gak bisa langsung digunakan? Kalau gak ada kemacetan, kenapa harus nunggu usulan dari Kementerian PU? Tapi kalau gak nunggu usulan itu, maka proses renovasi tersebut bisa segera dilakukan dengan cepat... Maksudnya apa?
 
Kita harus selalu waspada dalam menerima berita, apalagi yang berkaitan dengan masalah-masalah sosial seperti yang terjadi di Pondok Pesantren Al-Khoziny. Mereka yang punya kekuasaan harus selalu mempertimbangkan kenyataan kehidupan rakyat biasa.
 
Gak ngerti siapa yang benar-benar bertanggung jawab atas kecelakaan itu, tapi kalau uang sudah ada untuk renovasi, apa artinya pemerintah mau biarkan bangunan runtuh seperti itu? Menteri PU harus jelas-jelas sih, apakah kementerian ingin menggunakan dana APBN atau bantuan swasta? Kalau swasta, bukan berarti pemerintah mau biarkan korban korban itu tidak ada tanggung jawab. Tapi kalau pemerintah yang bertanggung jawab, apa artinya ada kekurangan kompetensi di dalam kementerian? πŸ€”πŸ’‘
 
ini kayaknya biar-biar ngerasa penting sih renovasi pondok pesantren yang sudah runtuh itu, tapi gak ada kabar sama sekali tentang bagaimana caranya sih biaya pembangunan ulang ituuu πŸ€¦β€β™‚οΈ. udah ambruk dan menewaskan puluhan santri, kayaknya harusnya udah diprioritaskan nggak? tapi kenapa lagi harus tunggu usulan dari Kementerian PU? kayaknya sama-sama jadi kesalahan lagi sih.
 
Wow 🀩, siapa bisa percaya kalau pondok pesantren yang runtuh itu nggak punya anggaran lagi? Menteri Yudhi Sadewa nyanggap uangnya sudah ada untuk renovasi, tapi nggak ada usulan dari PU... kayaknya masih banyak kejadian "kata-kata" yang harus ditabalkin πŸ˜….
 
πŸ€”πŸ’ Pondok Pesantren Al-Khoziny ya... tapi nggak bisa jadi apa aja deh πŸ™„. Menteri Purbaya udah bilang uangnya ada untuk renovasi, tapi masih menunggu usulan Kementerian PU πŸ•°οΈ. Kalau usulan sudah jadi, maka proses renovasi bisa segera dilakukan dengan cepat 🚧. Tapi nggak tahu kenapa usulan dari Kementerian PU masih menunggu 😐.

πŸ“ˆ Biaya pembangunan ulang bangunan runtuh itu lebih murah dibandingkan dengan renovasi bangunan, kan? πŸ€” Maka dari itu, pemerintah memutuskan untuk membangun kembali bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny yang runtuh dan menewaskan sebanyak 67 santri. πŸ™

πŸ’Έ Anggaran untuk renovasi sudah tersedia, tapi masih menunggu usulan Kementerian PU... nggak ada yang jelas kayaknya πŸ˜…. Mungkin ada bantuan dari swasta juga, tapi belum jelas siapa-siap kira-kira πŸ€”.

🌐 Kita harap proses renovasi bisa segera dilakukan dengan cepat dan aman untuk santri Pondok Pesantren Al-Khoziny πŸ‘.
 
gak bisa dipungkiri sih, kalau dana tersebut udah tersedia kan? apa lagi yang diharapkan sih? aku rasa sudah cukup sekali ngerespons dengan membagikan anggaran saja. toh kalau mau cepat aja, kenapa nggak segera mulai pembangunan? kalau mau penjelasan lebih lanjut dari Kementerian PU, udah tadi ada ya. aku rasa hanya butuh komunikasi yang baik lah, seperti ini. 🀝
 
kembali
Top