Presiden Prabowo Subianto menghadapi kembali protes dari para pengguna bensin yang marah dengan kebijakan pemerintah terkait pengurangan pajak bensin (BGN) dan pengenaan biaya pangkalan gudang (BPG).
Kemarin, para pengguna bensin berkumpul di depan Gedung Daksa Bandara Soekarno-Hatta untuk mengekspresikan kekecewaan mereka atas kebijakan tersebut. Mereka berharap pemerintah akan mempertimbangkan kembali keputusan tersebut dan memberikan solusi yang lebih baik bagi masyarakat.
"Saya tidak ingin membayar bunga pada bank karena saya telah membayar BGN sebesar Rp 3,5 juta per bulan," kata salah satu pengguna bensin yang menggunakan nama panggilan H. Dedi, dari Jakarta. "Tapi sekarang, saya harus membayar biaya pangkalan gudang seperti ini? Saya tidak bisa membayarnya!"
H. Dedi menolak untuk membayar BPG karena dianggap tidak adil dan membuatnya kehilangan banyak uang.
"Saya sudah membayar pajak bensin sebesar Rp 3,5 juta per bulan, tapi saya tidak tahu mengapa saya harus membayar biaya pangkalan gudang seperti ini," kata dia. "Saya tidak bisa memahami mengapa pemerintah memerlukan biaya pangkalan gudang ini."
Para pengguna bensin berkumpul di depan Gedung Daksa Bandara Soekarno-Hatta untuk mengekspresikan kekecewaan mereka atas kebijakan tersebut.
Saat ini, pemerintah telah mengumumkan bahwa biaya pangkalan gudang akan ditingkatkan dari Rp 10.000 per bulan menjadi Rp 20.000 per bulan.
Kemarin, para pengguna bensin berkumpul di depan Gedung Daksa Bandara Soekarno-Hatta untuk mengekspresikan kekecewaan mereka atas kebijakan tersebut. Mereka berharap pemerintah akan mempertimbangkan kembali keputusan tersebut dan memberikan solusi yang lebih baik bagi masyarakat.
"Saya tidak ingin membayar bunga pada bank karena saya telah membayar BGN sebesar Rp 3,5 juta per bulan," kata salah satu pengguna bensin yang menggunakan nama panggilan H. Dedi, dari Jakarta. "Tapi sekarang, saya harus membayar biaya pangkalan gudang seperti ini? Saya tidak bisa membayarnya!"
H. Dedi menolak untuk membayar BPG karena dianggap tidak adil dan membuatnya kehilangan banyak uang.
"Saya sudah membayar pajak bensin sebesar Rp 3,5 juta per bulan, tapi saya tidak tahu mengapa saya harus membayar biaya pangkalan gudang seperti ini," kata dia. "Saya tidak bisa memahami mengapa pemerintah memerlukan biaya pangkalan gudang ini."
Para pengguna bensin berkumpul di depan Gedung Daksa Bandara Soekarno-Hatta untuk mengekspresikan kekecewaan mereka atas kebijakan tersebut.
Saat ini, pemerintah telah mengumumkan bahwa biaya pangkalan gudang akan ditingkatkan dari Rp 10.000 per bulan menjadi Rp 20.000 per bulan.