Pemerintah Indonesia berhasil menempatkan senilai Rp200 triliun dana di bank-bumn untuk meningkatkan likuiditas dan mendorong penyaluran kredit ke sektor riil. Dampaknya sudah mulai terlihat dalam permintaan listrik yang meningkat, tidak hanya di pusat-pusat industri tetapi juga di berbagai daerah.
Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, memaparkan bahwa tren kenaikan permintaan ini tercermin dari meningkatnya permintaan layanan dan pembukaan sambungan listrik baru di kantor-kantor cabang PLN. Perkembangan ini juga memicu peningkatan kebijakan fiskal yang baru-baru ini diterapkan oleh pemerintah.
Dalam pertemuan dengan Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan, di Kantor Ditjen Pajak, Jakarta, Purbaya mengungkapkan bahwa dampak kebijakan fiskal Rp200 triliun sudah mulai terlihat di perekonomian. Ia menyatakan bahwa demand mulai menggeliat dan permintaan listrik meningkat.
Purbaya juga menilai bahwa langkah ini telah berhasil menurunkan suku bunga kredit secara signifikan dan diharapkan dapat memicu pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat, dengan proyeksi di atas 5,5 persen pada kuartal IV-2025.
Untuk terus memantau perkembangan ini, Purbaya menyatakan akan meminta update data dari Dirut PLN secara rutin. Ia juga menjanjikan bahwa pemerintah akan terus mendukung dan dorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, memaparkan bahwa tren kenaikan permintaan ini tercermin dari meningkatnya permintaan layanan dan pembukaan sambungan listrik baru di kantor-kantor cabang PLN. Perkembangan ini juga memicu peningkatan kebijakan fiskal yang baru-baru ini diterapkan oleh pemerintah.
Dalam pertemuan dengan Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan, di Kantor Ditjen Pajak, Jakarta, Purbaya mengungkapkan bahwa dampak kebijakan fiskal Rp200 triliun sudah mulai terlihat di perekonomian. Ia menyatakan bahwa demand mulai menggeliat dan permintaan listrik meningkat.
Purbaya juga menilai bahwa langkah ini telah berhasil menurunkan suku bunga kredit secara signifikan dan diharapkan dapat memicu pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat, dengan proyeksi di atas 5,5 persen pada kuartal IV-2025.
Untuk terus memantau perkembangan ini, Purbaya menyatakan akan meminta update data dari Dirut PLN secara rutin. Ia juga menjanjikan bahwa pemerintah akan terus mendukung dan dorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.