Purbaya Mau Sikat Mafia Barang Impor, Menteri UMKM Kasih Saran Ini

Menteri UMKM, Maman Abdurrahman menyambut langkah tegas Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa dalam menindaklanjuti mafia impor dan oknum Bea Cukai. Ia mengatakan bahwa kebijakan tersebut bisa menjadi "angin segar" bagi pelaku usaha kecil yang selama ini tertekan oleh serbuan barang impor.

Langkah memperketat pintu masuk barang impor jadi kunci untuk menyelamatkan produk lokal, kata Maman. Dia mengatakan bahwa karena bordernya ditutup dulu tuh, dari situ. Karena pintu masuknya dari situ. Kalau itu nggak ditutup, sampai kapanpun akhirnya ini masuk terus.

Selain berkoordinasi dengan Bea Cukai, Maman juga menyebut pihaknya telah menjalin komunikasi dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk mencari solusi bersama dalam menekan masuknya produk luar negeri. Ia pun mengatakan bahwa kebijakan tersebut sangat penting karena dampak banjir barang luar negeri sudah dirasakan langsung oleh pelaku UMKM di lapangan.

Contohnya terjadi di pusat kerajinan tas Tajur, Bogor, yang kini sepi pembeli dan ditinggalkan para pedagang. Maman mengakui bahwa pemerintah masih harus bekerja keras agar para pelaku UMKM bisa bersaing dengan produk luar. "Kita sebagai pemerintah itu tidak mampu memberikan transformasi inovasi kepada usaha mikro kita untuk bersaing dengan mereka," kata dia.

Menurut Maman, tujuan utama kebijakan tersebut adalah menghidupkan kembali industri tekstil dalam negeri. Ia memastikan bahwa penertiban ini tidak akan mematikan pasar pakaian bekas, Seperti Pasar Senen di Jakarta, karena pemerintah akan menggantinya dengan produk dalam negeri.
 
Maman terlalu optimis nggak πŸ™„. Pernapasan segar itu bagaikan napas yang panjang untuk dirinya aja, tapi bagaimana kalau para pedagang mikro bisa bertahan? Mereka yang selama ini diturut turut dengan pemerintah, sekarang harus bertahan sendiri 🀯. Dan toh bagaimana caranya sih nih? Dengan memperketat pintu masuk barang impor itu aja? Tapi apa kebijakan itu bisa dijalankan nggak? Semoga saja tidak seperti tahun-tahun lalu... πŸ˜’
 
Gue pikir ni kebijakan tadi sangat penting banget, tapi kita harus lihat dari sudut pandang mana. Kita harus ngedukung produsen lokal agar mereka bisa bersaing dengan import, tapi gue rasa ini perlu dilakukan dengan hati-hati juga. Jangan sampai kita hanya memaksakan aturan tanpa memberikan solusi bagi para pelaku UMKM yang already terliliti dengan beban impor. Contohnya kalau industri tekstil dalam negeri bisa dipertahankan, itu sangat bagus, tapi gue rasa kita juga harus mempertimbangkan bagaimana caranya membuat produk lokal lebih kompetitif dengan import. Kita tidak bisa hanya menutup pintu masuk barang impor saja, tapi juga harus memberikan inovasi dan transformasi bagi para pelaku UMKM agar mereka bisa bersaing secara seimbang. πŸ€”
 
Mantan bikin kebijakan ini sih nggak terlalu cerdas ya, dibawa saja masalahnya ke daerah dan lalu bilang kita harus bekerja keras lagi. Tapi aku bayangkan kalau itu terjadi di kebun tekenku, aku gak tahu bagaimana aku bisa hidup ya. Saya rasa yang penting adalah pemerintah harus fokus untuk memberikan solusi yang lebih baik bukan hanya memperketat pintu masuk barang impor.
 
Gak sabarnya aja kalau goyah banget udh ada solusi kunci bagai impor ngebut... Menteri UMKM nya ini benar-benar memiliki visi jangka panjang ya, mau ngganti pakaian bekas dengan tekstil lokal. Saya senang juga kalau pemerintah mau berkoordinasi dengan Bea Cukai, karena sebelumnya udh terlalu banyak korupsi dan halusinasi yang bikin impor luar negeri masuk leluasa. Maman Abdurrahman ini benar-benar memiliki hati yang jujur dan ingin melindungi UMKM kecil yang sudah berjuang selama ini 🀞
 
kalo ngebut mikir sama bea cukai itu kayak apa. tapi aku rasa pihaknya tidak salah. mereka harus menjaga agar produk luar negeri nggak masuk terus aja. kalau begitu apa yang akan kira-kira terjadi? semua usaha mikro nggak bisa bersaing sama sama, dan akhirnya ngeluh ke pemerintah. tapi aku rasa pihaknya sudah berusaha keras untuk membantu mereka. misalnya, mereka sudah berkoordinasi sama Kemendag, dan juga ada komunikasi sama Bea Cukai. itu kayaknya tidak main-main aja.
 
Mafia impor kan seperti naga pitam yang terus menerus masuk ke kantor kita, kan? πŸ™ƒ Nah, Maman Abdurrahman jadi naga pitam itu bisa dikejar! Aku rasa pemerintah gak perlu khawatir, karena kalau mereka nggak tindak, apa aja hasilnya? Semua barang impor pasti ikut masuk ke pasar lokal! πŸ˜‚ Makanya, ini langkah yang tepat! Dulu bordernya ditutup, sekarang pintu masuknya kunci, kan? Seperti kalau kita tutup pintu rumah sebelum keluar, ya? πŸšͺ Aku harap saja produk lokal bisa bersaing dengan impor, dan industri tekstil dalam negeri bisa hidup lagi! πŸ‘
 
ini gak enak banget ya, nggak ada yang mau bekerja sama dan bantu-bantu pelaku UMKM yang sudah banyak terkena dampak dari mafia impor πŸ€•. kalau kita tidak berkoordinasi dulu, apa yang bisa kita lakukan? pemerintah harus bekerja keras lagi dan buat solusi yang nyaman bagi semua pihak, nggak hanya memperketat pintu masuk barang impor aja πŸ™…β€β™‚οΈ.
 
Kebijakan ini kayaknya sudah kena waktunya, bro! Mafia impor dan oknum Bea Cukai itu kalau tidak ditangani, pasti aroganin pihak impor akan terus bertahan dan tidak mau diantisipasi oleh produksi lokal. Maman Abdurrahman udah benar-benar mencoba untuk menyelesaikan masalah ini dan aku yakin ia sudah bekerja sama dengan Kemendag. Tapi, bro, kita harus ingat bahwa ada satu tujuan utama dari kebijakan ini, yaitu menghidupkan kembali industri tekstil di dalam negeri. Kita harus memastikan bahwa tidak ada pasar yang dihancurkan oleh pihak impor. Seperti apa sih caranya? Kita harus selalu berkomunikasi dengan semua pihak yang terkait dan pastikan ada solusi yang optimal untuk para pelaku UMKM πŸ€”πŸ‘
 
Aku pikir ini langkah yang tepat banget! Kalau kita nggak ada langkah tegas seperti ini, barang-barang impor aja akan semakin banyak dan pasar lokal akan kewalahan. Aku harap pemerintah bisa bekerja sama dengan komunitas UMKM agar mereka bisa bersaing dengan produk luar negeri. Kita perlu mendukung produk lokal agar tidak terlupakan, seperti kebijakan menggantikan pasar bekas dengan produk dalam negeri. Aku punya ide, kita bisa membuat festival-festival budaya yang menampilkan produk lokal dan mempromosikannya secara online juga!
 
hehehe, tadi ngeliat aja kabar itu, benar-benar serius banget nih! menteri UMKM gitu yang berani mengatakan bahwa kebijakan penertiban impor itulah "angin segar" bagi para pedagang kecil yang sudah terlambat ya... kayaknya mereka harus senang-senang bisa bersaing lagi dengan produk luar negeri, hehe... tapi serius, apa sih dengan pasar pakaian bekas gitu? kapan aja kita akan menggantinya denga produk dalam negeri? aku rasa masih butuh some time lagi ya...
 
Eh kok serius aja kalau mau tindak lanjutin mafia impor? Saya rasa itu caranya yang tepat banget, tapi jangan sampai terlalu keras nih, jadi pelaku UMKM tidak terburu-buru kalah. Kita harus bantu mereka agar bisa bersaing dengan produk luar negeri, tapi juga harus ada batas nih, jadi mereka tidak merasa terlumpuh. Saya penasaran bagaimana caranya Maman dan Yudhi Sadewa akan mengatasi masalah ini, semoga bisa membuat produk lokal lebih kompetitif! 🀞
 
Gue pikir kaya kalau gue pernah ngeluhin kalau impor naik banget ini, tapi ternyata ada yang mau masuk ke dalam masalahnya dan caranya juga jalan. Maman Abdurrahman siap-siap sama Bea Cukai, itu sudah jelas banget. Tapi apa yang gue rasa penting adalah bagaimana gue bisa membantu, di sini gue udah punya ide untuk membuatkan produk lokal gue sendiri, misalnya kayakana kain atau kerajinan tangan lainnya. Gue punya teman yang udah terus terangin dengan cara ini dan gue percaya bahwa kalau kita semua ikut berpartisipasi, kita bisa mengatasi masalah impor ini. πŸ€”πŸ’‘
 
Eh, ternyata kalau pihak Bea Cukai dan pemerintahnya benar-benar nggabungin upaya untuk menangani mafia impor, maka bisa jadi kita akan melihat perubahan yang signifikan di pasar-lokal ini 😊. Saya senang sekali bahwa Menteri UMKM itu mengakui bahwa industri tekstil dalam negeri memerlukan bantuan khusus untuk bersaing dengan produk luar negeri, karena ya, kalau kita nggabungin gaya hidup yang konservatif dengan teknologi yang canggih, itu bisa jadi kunci!

Tapi, saya juga penasaran apa kebijakan ini benar-benar efektif atau tidak. Saya yakin pemerintah harus berhati-hati agar tidak mematikan pasar pakaian bekas seperti Pasar Senen di Jakarta, karena itu juga bagian dari budaya kita πŸ™. Dan, saya rasa kalau pihak Bea Cukai dan UMKM harus bekerja sama lebih baik lagi untuk mencegah masuknya produk luar negeri yang tidak layak.
 
πŸ€— Aku rasa gak bisa nggak merasa sedih kalo luas negri kita ini terus dibasmi dengan barang-barang impor. Seperti aku tahu temen-temen aku yang menjalankan usaha kecil di daerah aku tinggal, semuanya capek banget sama serbuan barang impor itu... πŸ˜“

Tapi aku seneng banget kalo ada langkah tegas dari Menkeu Yudhi Sadewa ini! 🀝 Aku harap gak ada yang salah dengan cara di mana pemerintah melakukannya, tapi aku rasa itu penting sekali agar kita bisa mempertahankan produk lokal. Kita harus bekerja sama untuk membuat industri tekstil dalam negeri lebih kuat lagi... πŸ’ͺ
 
aku pikir ini aja masalah yang sama lagi, mantan itu kan sudah ada larangan impor, tapi giliran lain lagi masuknya barang-barang impor. aku rasa ini lebih seperti main permainan penguasan, sementara pelaku UMKM masih banyak yang harus bekerja keras untuk bertahan hidup. apa kunci utama adalah membuat produk dalam negeri yang berkualitas dan kompetitif, tapi kayaknya pemerintah lagi ngebawa langkah ini tanpa memikirkan dampaknya terhadap masyarakat.
 
hebat banget kayaknya nih kebijakan menteri UMKM itu 😊! aku pikir ini adalah langkah yang tepat untuk menyelamatkan produk lokal kita dari mafia impor. kalau tidak ada tindakan keras, produk luar negeri pasti akan dominasi pasar dan pelaku UMKM akan tertekan sampe ga bisa bersaing lagi πŸ€‘. tapi aku khawatir bagaimana caranya pemerintah bisa memberikan transformasi inovasi kepada usaha mikro kita agar bisa bersaing dengan produk luar negeri? kalau tidak ada solusi inovasi, maka kebijakan ini mungkin tidak berhasil dan hanya membuat masalah semakin parah πŸ€”.
 
ini bikin saya pusing, mafia impor dan oknum Bea Cukai sih, gimana kalau kita cari solusi yang lebih cerdas, bukan cuma tutup pintu masuk aja πŸ˜‚πŸš«. tapi kayaknya gue ngertahuin, kebijakan ini bisa bikin pekeblian mikro bersaing dengan luar negeri, sih... tapi gue masih ragu, gimana kalau kita jadikan industri tekstil sebagai target utama? bikin banyak orang ketinggalan, bukan? πŸ€”πŸ‘•. toh yang jelas, pemerintah harus bekerja keras agar UMKM bisa bersaing, tapi tidak perlu menghancurkan pasar bekas juga, gak? 😐
 
Mammuuuu! πŸ˜… Langkah ini pasti nggak salah, kayaknya kebijakan ini bisa membantu para UMKM yang selama ini terjebak oleh mafia impor. Nah, tapi kita harus liat juga bagaimana cara penertiban ini dilakukan, gak ingin mematikan pasar pakaian bekas aja πŸ€”.
 
kembali
Top