Berita Menarik dari Pribumi dan IMF tentang Proyek Pemulihan Ekonomi
Jakarta, 10 Februari 2025 - Dalam upaya mencapai target pertumbuhan ekonomi yang lebih baik, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dan pejabat Bank Indonesia (BI), serta Bank Dunia (IMF) mengumumkan kebijakan baru untuk meningkatkan konfiransi investasi asing.
Menurut sumber pribadi di BI, keputusan ini bertujuan untuk meningkatkan kerja sama dan stimulasi ekonomi melalui proyek pemulihan infrastruktur, yang kemungkinan besar akan menjadi salah satu faktor penting dalam peningkatan investasi asing.
"Kita ingin menunjukkan bahwa Indonesia adalah destinasi investasi yang kompetitif dan menarik", kata sumber tersebut. "Dengan proyek-proyek infrastruktur ini, kita berharap dapat meningkatkan akses investasi asing dan menciptakan lapangan kerja baru di negara kita."
Proyek ini juga diperlukan sebagai bentuk tanggapan dari kekhawatiran tentang penurunan nilai rupiah yang signifikan akhir-akhir ini.
Selain itu, proyek pemulihan infrastruktur ini juga diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan menurunkan tingkat kemiskinan. Menurut data dari Kementerian Pekerjaan Umum (KPU), jumlah pekerja pada tahun 2024 mencapai 114,9 juta orang, namun masih tinggi dibanding dengan target yang ditetapkan.
"Proyek ini dapat menjadi bentuk bantuan bagi masyarakat Indonesia yang membutuhkan", kata Gubernur BI, Boagindra Satya. "Kita berharap proyek ini dapat meningkatkan akses investasi asing dan menciptakan lapangan kerja baru di negara kita."
Namun, banyak ahli ekonomi yang masih ragu tentang kebijakan baru ini, karena perlu waktu untuk mengetahui efektivitas dari proyek tersebut.
Jakarta, 10 Februari 2025 - Dalam upaya mencapai target pertumbuhan ekonomi yang lebih baik, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dan pejabat Bank Indonesia (BI), serta Bank Dunia (IMF) mengumumkan kebijakan baru untuk meningkatkan konfiransi investasi asing.
Menurut sumber pribadi di BI, keputusan ini bertujuan untuk meningkatkan kerja sama dan stimulasi ekonomi melalui proyek pemulihan infrastruktur, yang kemungkinan besar akan menjadi salah satu faktor penting dalam peningkatan investasi asing.
"Kita ingin menunjukkan bahwa Indonesia adalah destinasi investasi yang kompetitif dan menarik", kata sumber tersebut. "Dengan proyek-proyek infrastruktur ini, kita berharap dapat meningkatkan akses investasi asing dan menciptakan lapangan kerja baru di negara kita."
Proyek ini juga diperlukan sebagai bentuk tanggapan dari kekhawatiran tentang penurunan nilai rupiah yang signifikan akhir-akhir ini.
Selain itu, proyek pemulihan infrastruktur ini juga diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan menurunkan tingkat kemiskinan. Menurut data dari Kementerian Pekerjaan Umum (KPU), jumlah pekerja pada tahun 2024 mencapai 114,9 juta orang, namun masih tinggi dibanding dengan target yang ditetapkan.
"Proyek ini dapat menjadi bentuk bantuan bagi masyarakat Indonesia yang membutuhkan", kata Gubernur BI, Boagindra Satya. "Kita berharap proyek ini dapat meningkatkan akses investasi asing dan menciptakan lapangan kerja baru di negara kita."
Namun, banyak ahli ekonomi yang masih ragu tentang kebijakan baru ini, karena perlu waktu untuk mengetahui efektivitas dari proyek tersebut.