Kerusuhan Makanan di SMPN 1 Boyolangu, Puluh Orang Terkena Keracunan Makanan
Dalam beberapa hari terakhir, SMP Negeri 1 Boyolangu, Jawa Timur, menjadi pusat perhatian karena kerusuhan yang melanda sekolah setelah beberapa siswa menyantap makanan beku dari mesin dispenser. Puluh orang yang merasakan dampaknya termasuk siswa, guru, dan bahkan orang tua.
Menurut sumber di sekolah, pada hari Senin lalu, beberapa siswa yang menyantap makanan beku dari mesin dispenser menyala. Orang tua yang menunggu anak-anak mereka keluar sekolah merasa terkejut dan khawatir ketika melihat kondisi anak-anak mereka itu. "Saya tidak tahu apa yang terjadi, tapi saya melihat anak saya berdarah di mulutnya," kata Ibu Sri Lestari, orang tua salah satu siswa.
Puluh orang yang merasakan keracunan makanan termasuk 10 orang siswa, 3 orang guru, dan 2 orang wali kelas. Mereka semua dirawat di rumah sakit local karena gejala-gejalanya seperti mual, diarrhea, dan berdarah.
"Saya merasa tidak nyaman ketika menyantap makanan beku dari mesin dispenser," kata salah satu siswa yang terkena keracunan. "Saya tidak tahu bahwa makanan itu tidak aman untuk dikonsumsi."
Pihak sekolah dan pemerintah setempat masih sibuk mencari penyebab utama kejadian ini. Puluh orang yang terkena keracunan makanan tetap dirawat di rumah sakit local.
Dalam beberapa hari terakhir, SMP Negeri 1 Boyolangu, Jawa Timur, menjadi pusat perhatian karena kerusuhan yang melanda sekolah setelah beberapa siswa menyantap makanan beku dari mesin dispenser. Puluh orang yang merasakan dampaknya termasuk siswa, guru, dan bahkan orang tua.
Menurut sumber di sekolah, pada hari Senin lalu, beberapa siswa yang menyantap makanan beku dari mesin dispenser menyala. Orang tua yang menunggu anak-anak mereka keluar sekolah merasa terkejut dan khawatir ketika melihat kondisi anak-anak mereka itu. "Saya tidak tahu apa yang terjadi, tapi saya melihat anak saya berdarah di mulutnya," kata Ibu Sri Lestari, orang tua salah satu siswa.
Puluh orang yang merasakan keracunan makanan termasuk 10 orang siswa, 3 orang guru, dan 2 orang wali kelas. Mereka semua dirawat di rumah sakit local karena gejala-gejalanya seperti mual, diarrhea, dan berdarah.
"Saya merasa tidak nyaman ketika menyantap makanan beku dari mesin dispenser," kata salah satu siswa yang terkena keracunan. "Saya tidak tahu bahwa makanan itu tidak aman untuk dikonsumsi."
Pihak sekolah dan pemerintah setempat masih sibuk mencari penyebab utama kejadian ini. Puluh orang yang terkena keracunan makanan tetap dirawat di rumah sakit local.