"Akhirnya Jelajah Piknik: Berdua dengan MBG, Puluhan Perempuan Menuntut Kebijakan yang Lebih Adil"
Hari ini, sejauh diketahati, puluhan perempuan dari berbagai kalangan masyarakat telah mengadakan piknik di depan Kantor Badan Geologi Nasional (BGN) di Jakarta. Tidak sekadar kegiatan santai, namun demonstrasi yang dilakukan oleh para perempuan ini memiliki tujuan yang lebih spesifik.
Mereka menuntut pihak berwajib untuk menghentikan implementasi Program Kebijakan Geologi Berkelanjutan (MBG) yang telah lama diumumkan. Menurut para demonstran, kebijakan MBG ini telah menyita lahan-lahan yang diperlukan oleh masyarakat lokal dan juga tidak efektif dalam mengatasi masalah lingkungan.
Para perempuan yang hadir pada acara piknik ini berpura-pura untuk menyerupai "pemukim" di sekitar BGN. Mereka membawa alat-alat tradisional dan makanan khas, serta meminta para pejabat untuk mendengarkan keinginannya.
"Piknik ini bukan hanya tentang makan atau bersantai. Kami ingin menuntut pihak berwajib untuk mendengarkan kebutuhan kami dan memberikan solusi yang lebih adil", kata seorang demonstran yang tidak ingin dirinya diidentifikasi.
Para demonstran juga mengakui bahwa mereka telah melakukan riset dan data yang menunjukkan bahwa kebijakan MBG ini telah menyebabkan kerusakan lingkungan dan kehilangan tanah bagi masyarakat lokal. Mereka berharap pihak berwajib akan membawa perubahan di masa depan.
"Kami tidak ingin hanya menyerah pada keadaan seperti ini. Kami ingin menjadi suara yang dengar dan dipertimbangkan", ujarnya.
Piknik yang dilakukan oleh para demonstran ini dapat dianggap sebagai bentuk ekspresi rasa kekecewaan mereka atas kebijakan MBG yang dianggap tidak efektif dalam mengatasi masalah lingkungan.
Hari ini, sejauh diketahati, puluhan perempuan dari berbagai kalangan masyarakat telah mengadakan piknik di depan Kantor Badan Geologi Nasional (BGN) di Jakarta. Tidak sekadar kegiatan santai, namun demonstrasi yang dilakukan oleh para perempuan ini memiliki tujuan yang lebih spesifik.
Mereka menuntut pihak berwajib untuk menghentikan implementasi Program Kebijakan Geologi Berkelanjutan (MBG) yang telah lama diumumkan. Menurut para demonstran, kebijakan MBG ini telah menyita lahan-lahan yang diperlukan oleh masyarakat lokal dan juga tidak efektif dalam mengatasi masalah lingkungan.
Para perempuan yang hadir pada acara piknik ini berpura-pura untuk menyerupai "pemukim" di sekitar BGN. Mereka membawa alat-alat tradisional dan makanan khas, serta meminta para pejabat untuk mendengarkan keinginannya.
"Piknik ini bukan hanya tentang makan atau bersantai. Kami ingin menuntut pihak berwajib untuk mendengarkan kebutuhan kami dan memberikan solusi yang lebih adil", kata seorang demonstran yang tidak ingin dirinya diidentifikasi.
Para demonstran juga mengakui bahwa mereka telah melakukan riset dan data yang menunjukkan bahwa kebijakan MBG ini telah menyebabkan kerusakan lingkungan dan kehilangan tanah bagi masyarakat lokal. Mereka berharap pihak berwajib akan membawa perubahan di masa depan.
"Kami tidak ingin hanya menyerah pada keadaan seperti ini. Kami ingin menjadi suara yang dengar dan dipertimbangkan", ujarnya.
Piknik yang dilakukan oleh para demonstran ini dapat dianggap sebagai bentuk ekspresi rasa kekecewaan mereka atas kebijakan MBG yang dianggap tidak efektif dalam mengatasi masalah lingkungan.