Indonesia Kepunggulan 3 Megathrust, Terancam Gempa Besar M 9,1 dan Tsunami
Jakarta - Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia tahun 2024 mengungkapkan bahwa pulau Jawa dikelilingi oleh tiga megathrust yang berpotensi mengeluarkan gempa besar. Zona-zona tersebut memiliki potensi untuk mengeluarkan gempa dengan magnitudo maksimal 9,1.
Menurut data dari Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia tahun 2024, zona megathrust Jawa bagian barat berpotensi mengeluarkan gempa dengan magnitudo maksimal 8,9. Sedangkan zona megathrust Aceh-Andaman memiliki potensi untuk mengeluarkan gempa dengan magnitudo maksimal 9,2.
Data yang diumumkan oleh Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia tahun 2024 menunjukkan bahwa ada peningkatan bahaya gempa di sejumlah wilayah Indonesia. Menurut Iswandi Imran, Anggota AIPI dan Guru Besar ITB, perubahan ini terjadi karena peningkatan kontur yang lebih rapat pada peta 2024 dibandingkan dengan tahun 2017.
"Pengindikasian hal tersebut berarti adanya peningkatan bahaya gempa di daerah-daerah tertentu di Indonesia," kata Iswandi Imran dalam acara Sosialisasi dari Pera Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia Terkini ke Ketahanan Infrastruktur, di Jakarta.
Namun, data tersebut belum dapat langsung digunakan karena masih harus dikembangkan menjadi Peta Gempa Maksimum dan digabung dengan Peta Fragility.
Jakarta - Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia tahun 2024 mengungkapkan bahwa pulau Jawa dikelilingi oleh tiga megathrust yang berpotensi mengeluarkan gempa besar. Zona-zona tersebut memiliki potensi untuk mengeluarkan gempa dengan magnitudo maksimal 9,1.
Menurut data dari Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia tahun 2024, zona megathrust Jawa bagian barat berpotensi mengeluarkan gempa dengan magnitudo maksimal 8,9. Sedangkan zona megathrust Aceh-Andaman memiliki potensi untuk mengeluarkan gempa dengan magnitudo maksimal 9,2.
Data yang diumumkan oleh Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia tahun 2024 menunjukkan bahwa ada peningkatan bahaya gempa di sejumlah wilayah Indonesia. Menurut Iswandi Imran, Anggota AIPI dan Guru Besar ITB, perubahan ini terjadi karena peningkatan kontur yang lebih rapat pada peta 2024 dibandingkan dengan tahun 2017.
"Pengindikasian hal tersebut berarti adanya peningkatan bahaya gempa di daerah-daerah tertentu di Indonesia," kata Iswandi Imran dalam acara Sosialisasi dari Pera Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia Terkini ke Ketahanan Infrastruktur, di Jakarta.
Namun, data tersebut belum dapat langsung digunakan karena masih harus dikembangkan menjadi Peta Gempa Maksimum dan digabung dengan Peta Fragility.