Program Ketahanan Pangan, Anggur hingga Terong Warga Binaan Lapas Warungkiara Dipanen

Kunjungan Direktur Pengamanan dan Intelijen Direktorat Jenderal Pemasyarakatan ke Lapas Kelas IIA Warungkiara: Meningkatkan Ketahanan Pangan dan Kemandirian Warga Binaan

Dalam sebuah kunjungan yang dilakukan pada Senin lalu, Direktur Pengamanan dan Intelijen Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Tatan Dirsan Atmaja, mengunjungi Lapas Kelas IIA Warungkiara di Sukabumi. Selain meninjau kondisi penahanan, Tatan juga memanfaatkan kesempatan ini untuk memperkuat program ketahanan pangan dan membantu warga binaan meningkatkan kemandirian mereka.

Pada kunjungan yang berlangsung selama beberapa jam, Tatan bersama petugas dan warga binaan melakukan kegiatan menanam bibit tomat dan terong di Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE). Selain itu, mereka juga memanen anggur dan terong ungu hasil dari usaha warga binaan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan warga binaan dalam pertanian dan memberikan peluang bagi mereka untuk memiliki inovasi baru dalam bidang pertanian.

"Kehadiran Bapak Tatan menjadi suntikan semangat bagi kami untuk terus mengembangkan program ketahanan pangan dan pembinaan kemandirian warga binaan," kata Kepala Lapas Kelas IIA Warungkiara, Kurnia Panji Pamekas. Kunjungan ini menunjukkan komitmen Lapas Warungkiara dalam mendukung kebijakan ketahanan pangan nasional dan membantu warga binaan meningkatkan kemandirian mereka setelah bebas.

Dalam kesempatan yang sama, Tatan juga melakukan salat berjemaah bersama petugas dan warga binaan. Ia menekankan pentingnya menjaga keimanan, disiplin, serta memanfaatkan masa pembinaan untuk membangun masa depan yang lebih baik melalui kegiatan produktif, seperti pengembangan UMKM dan pertanian.

Kunjungan Tatan ke Lapas Warungkiara menjadi momen penting dalam meningkatkan program ketahanan pangan dan kemandirian warga binaan. Dengan kerja sama yang lebih serasi antara pihak LAPAS, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, dan masyarakat, diharapkan dapat tercapai tujuan meningkatkan kemandirian warga binaan dan memberikan kontribusi pada kebijakan ketahanan pangan nasional.
 
๐Ÿค” memang senang lihat Direktur Pengamanan dan Intelijen Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Tatan Dirsan Atmaja berkeinginan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kemandirian warga binaan di Lapas Kelas IIA Warungkiara. ini pasti bukti bahwa dirinya benar-benar peduli dengan kehidupan orang lain ๐Ÿค—

namun, aku pikir bisa lebih banyak lagi yang bisa dilakukan untuk membantu warga binaan meningkatkan kemandirian mereka. misalnya bisa ada program pendidikan formal atau vokasional yang diajarkan kepada mereka agar bisa memiliki peluang kerja yang lebih baik setelah bebas ๐Ÿ“š

dan aku juga ingin tahu lebih banyak tentang bagaimana Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dan Lapas Warungkiara bekerja sama dengan warga binaan untuk meningkatkan kemandirian mereka. itu penting agar bisa memastikan bahwa kebijakan ketahanan pangan nasional benar-benar mencapai masyarakat yang membutuhkannya ๐Ÿค
 
ini dia opini saya tentang kunjungan Direktur Pengamanan dan Intelijen Tatan Dirsan Atmaja ke Lapas Kelas IIA Warungkiara... ๐Ÿค” yang bikin aku bersemangat banget, yaitu program ketahanan pangan dan kemandirian warga binaan di tempat itu. sih, kalau bisa nambahin sumbangan dari lembaga atau organisasi lain, pasti bisa membantu lebih banyak warga binaan untuk memiliki inovasi baru dalam bidang pertanian... ๐Ÿ’š jadi, aku harap ini bisa menjadi contoh bagi lapas-lapas lain di Indonesia untuk juga ngerjakan program yang sama... ๐Ÿคž
 
๐Ÿค” Kenapa kita masih banyak yang lupa bahwa kesejahteraan masyarakat juga harus dilihat dari aspek ekonomi, nggak hanya sosial? Kita harus melihat bagaimana program ini bisa memberikan kontribusi pada kebijakan ketahanan pangan nasional. Tapi, apa itu nanti kalau warga binaan tidak mau bekerja keras karena ada program yang "diberikan" oleh pemerintah? ๐Ÿ˜
 
Saya pikir sangat bagus banget kalau Direktorat Jenderal Pemasyarakatan nih punya program yang berfokus di bidang ekonomi seperti ini ๐Ÿค. Kehadiran Direktur Tatan Atmaja di Lapas Warungkiara memang cukup penting karena ia menekankan tentang pertanian dan pengembangan usaha mikro. Saya berharap warga binaan bisa meningkatkan kemandirian mereka dengan cara yang lebih efektif dan akhirnya bisa menjadi kontributor besar dalam kebijakan ketahanan pangan nasional ๐ŸŒพ
 
ini penting banget sih! tapi apa yang dibawa oleh atasan itu? hanya kata-kata manis aja, tapi apa yang dibawa oleh mereka sendiri? banyak keterlambatan dan kesalahan! kita lihat apakah program ini benar-benar membantu warga binaan atau hanya sekedar cara untuk memuaskan atasan!
 
Mengingat kemajuan yang sudah diraih oleh program ketahanan pangan di Lapas Warungkiara, saya pikir ini adalah contoh yang baik bagaimana pemecahan masalah dapat dilakukan dengan cara yang positif ๐Ÿค. Dengan memanfaatkan potensi warga binaan, mereka tidak hanya bisa meningkatkan kemandirian namun juga memberikan kontribusi pada kebijakan ketahanan pangan nasional. Saya berharap program-program ini dapat diperluas ke Lapas lainnya dan menjadi contoh bagi pembangunan masyarakat yang berkelanjutan ๐ŸŒฑ.
 
๐Ÿ”ฅ Mereka lagi ngerasa bahagia karena ada orang ngajak mereka ngembangkan pertanian di tempat pembangkalan ya... tapi apa sih hasilnya? Apa sih bagaimana warga binaan itu bisa merasa lebih mandirian setelah hanya ngembutin hasil kerja yang sederhana seperti menanam bibit tomat dan terong? ๐Ÿค” Mereka butuh kekuatan dan dukungan yang lebih dalam, bukan hanya ngerasa semangat untuk terus mengembangkan program yang sama. Yang penting adalah warga binaan itu sudah memiliki keterampilan dan kontribusi pada masyarakat, bukan hanya ngerasa puas karena ada orang ngajak mereka ngembutin hasil kerja sederhana. ๐Ÿ˜’
 
aku sibuk banget nonton video di tiktok hari ini ๐Ÿ˜‚๐Ÿ“บ, tapi kalau aku jujur, aku rasa program ini sangat keren sekali! warga binaan di lapas warungkiara bisa menanam bibit tomat dan terong sendiri, itu bagus banget untuk meningkatkan kemandirian mereka. dan juga karena kerja sama antara pihak LAPAS dengan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, aku rasa ini sangat penting untuk meningkatkan ketahanan pangan di Indonesia ๐Ÿ™Œ๐Ÿป๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ
 
ini salah satu kegagalan sistem penjara kita ๐Ÿค”. jika ingin membantu warga binaan meningkatkan kemandirian, maka harus ada program yang lebih serius dan mendukung. cuma saja menanam bibit tomat saja tidak cukup ๐Ÿ˜…. membutuhkan bantuan yang lebih banyak dan dukungan dari pihak berwajib untuk membantu warga binaan mencapai kemandirian yang sebenarnya ๐Ÿคž
 
Aku pikir kalau gini bisa bikin perbedaan besar dalam hidup warga binaan di Lapas Warungkiara ๐ŸŒฑ. Jika mereka bisa memiliki inovasi baru dalam bidang pertanian, pasti akan lebih mudah mengelola penahanan dan mendapatkan kemandirian. Tapi, aku juga penasaran apa sebenarnya hasil dari program ini? Apakah hanya sekedar nongkrong di tempat atau benar-benar ada perubahan besar dalam kehidupan warga binaan? ๐Ÿค”
 
Kunjungan Direktur Pengamanan dan Intelijen Direktorat Jenderal Pemasyarakatan ke Lapas Kelas IIA Warungkiara terus membuktikan betapa pentingnya program ketahanan pangan dan kemandirian warga binaan. Saya senang melihat bahwa Direktur Tatan memadukan kunjungan ke lapas dengan kegiatan produktif seperti menanam bibit tomat dan terong, serta memanen anggur dan terong ungu hasil dari usaha warga binaan.

Itu adalah contoh nyata bagaimana program pemerintah dapat membantu meningkatkan kemandirian warga binaan. Saya rasa ini adalah langkah yang tepat untuk membantu warga binaan meningkatkan hidup mereka setelah bebas dari penahanan.

Namun, saya juga merasa bahwa perlu diperhatikan bagaimana program ini dapat dilanjutkan dan diintegrasikan dengan kebijakan lainnya. Misalnya, bagaimana cara untuk membuat program ini lebih efektif dalam meningkatkan kemandirian warga binaan secara umum? Bagaimana cara untuk memastikan bahwa program ini tidak hanya membantu warga binaan, tetapi juga masyarakat sekitar?

Saya harap kunjungan Direktur Tatan ke Lapas Warungkiara dapat menjadi awal dari perubahan besar dalam meningkatkan kemandirian warga binaan dan memberikan kontribusi pada kebijakan ketahanan pangan nasional. ๐Ÿ™
 
Kurang aja tahu kalau ada Direktur Pengamanan dan Intelijen dari LAPAS yang datang ke Warungkiara lalu bawain program ketahanan pangan dan kemandirian bagi warga binaan. Saya pikir itu jadi inspirasi bagi kita semua untuk bisa mandiri dalam mengelola diri sendiri. Kalau bisa, saya ingin ikut ajak temen-temenan saya yang hidup di daerah Warungkiara untuk bikin tomat dan terong pula, sehingga mereka bisa punya sumber pendapatan sendiri.
 
itu kan? lapas ini punya program yang penting banget untuk warga binaan, tapi gini aja siapa yang pasti ada ambisi? apa salahnya mereka di lapas itu nanti keluar juga bisa terus ngembangin usaha pertanihannya, jangan terhalang oleh pembatasan biaya makan, tapi apa ini tidak mau berubah juga? harus ngambil contoh dari luar.
 
kembali
Top