Profil Universitas Borobudur Tempat Ahmad Sahroni Wisuda S3

Ahmad Sahroni, seorang politisi yang pernah menimbulkan demo besar di Jakarta akhir Agustus lalu. Ia lulus dari Universitas Borobudur (UNBOR) dengan gelar Doktor Ilmu Hukum, khususnya strategi pemberantasan korupsi melalui prinsip "Ultimum Remedium".

Sebelum menjadi politisi, Sahroni pernah menjadi mahasiswa di UNBOR, yang didirikan sejak tahun 1981. Universitas ini terkenal dengan program-program akademi yang berkualitas tinggi, seperti Akademi Akuntansi dan Akademi Bahasa Asing.

UNBOR memiliki tujuh lokasi kampus strategis di Jakarta Timur, yaitu Kampus A, Kampus B, dan Kampus C. Selain itu, universitas ini juga terkenal dengan akreditas Unggulnya, baik dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) maupun sistem "Disamakan" yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Dengan demikian, tidak mengherankan bahwa saudara Ahmad Sahroni dapat lulus dari salah satu institusi pendidikan terkemuka di Indonesia ini.
 
Maksudnya sih kalau Ahmad Sahroni punya latar belakang yang nggak sedikit mewah deh 😅. Lulus dari UNBOR, universitas yang paling asyik banget itu 🤯. Kampusnya terkenal dengan program-program akademi yang berkualitas tinggi, itu kayak nggak bisa salah 🙄. Tapi, sayangnya sih kalau prestasinya sekarang udah jadi bahan humor 😂. Demo besar di Jakarta, aku punya temen yang ada di demo itu, dia bilang Ahmad Sahroni sih cerdas banget, tapi nggak bisa menerapkan ilmunya dalam pribadinya 🤔. Nah, saya rasa kalau Ahmad Sahroni mau ambil jalan pintas dan menjadi politisi, itu kayak caranya kamu bisa menguasai skillmu sendiri 💪. Tapi, aku masih rasa sih unggulnya UNBOR itu sebenarnya bagian dari kegagahan kita semua 🙏.
 
Ooii 🤔 aku pikir salah satu lokasi kampus UNBOR yang paling strategis adalah Kampus A 📍 Jakarta itu terdekat dengan pusat kota, tapi juga jauh dari kerumunan mahasiswa di Kampus B dan C 😅 aku rasa itu karena Ahmad Sahroni lulus dengan Doktor Ilmu Hukum, tapi siapa tahu ada yang lebih deket dengan prinsip "Ultimum Remedium" 🤷‍♂️ aku juga rasa perlu dilansir berita ini tentang Universitas Borobudur, bagaimana akreditas Unggulnya dari BAN-PT dan sistem Disamakan itu 📚👍
 
Aku pikir kalau unggulnya UNBOR itu nggak sepenuhnya benar, aku tahu temenku yang pernah kuliah disana dan katanya program-program akademi di sana cuma nggak ada arti apa-apa, ngaluarin aja muka-mukanya. Maka dari itu, aku pikir Ahmad Sahroni justru buktikan kalau unggulnya tidak selalu berarti sesuatu yang baik. Dan kalau kita lihat dari sudut pandang ekonomi, aku rasa perlu ada evaluasi lebih lanjut tentang bagaimana UNBOR mengelola dana dan sumber dayanya. Aku ingat ada cerita kalau ada staf UNBOR yang dibekuku karena nggak mau berubah, itu buktikan kalau system yang nggak fleksibel bisa jadi penyebab dari kesalahan-kesalahan seperti Ahmad Sahroni.
 
Saya pikir Universitas Borobudur memang salah satu universitas yang paling berpengaruh di Jakarta 🤔. Mereka memiliki reputasi yang baik dan banyak Alumni yang sukses, seperti Ahmad Sahroni sendiri. Sayangnya, saya merasa tidak puas dengan performa UNBOR dalam mengelola demo besar yang terjadi akhir Agustus lalu 😕. Banyak orang yang merasa terkecewakan karena demo tersebut tidak beresolusi seperti yang diharapkan. Saya harap UNBOR dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan pengelolaan peristiwa seperti itu di masa depan 💡.
 
Aku rasa cerita ini bikin aku ingin bertanya, kenapa saudara Ahmad Sahroni bisa jadi demikian berpendapat untuk menimbulkan demo besar? Aku pikir sebenarnya dia sudah lulus dan punya gelar Doktor, tapi apa yang membuatnya tidak bisa menerima keadaan di Indonesia?

Aku rasa ini bukan tentang kelemahan individu, melainkan tentang kompromi antara idealisme dengan kenyataan. Saat kita ingin berubah dunia, tapi tidak mau menikmati kesulitan yang seharusnya dibawa, itu bisa jadi rintangan bagi perubahan.

Aku percaya bahwa pendidikan seperti UNBOR yang menyenangkan dan berkualitas tinggi, memang dapat membantu individu menjadi lebih kuat, tapi takut kalau kebebasan untuk berbicara dan mengekspresikan opini akan hilang ketika kita sudah menjadi pejabat.

Tapi aku juga percaya bahwa ada cara lain untuk mengambil kekuatan dari pendidikan, yaitu dengan belajar untuk menerima kesulitan dan bekerja sama dengan orang lain untuk mencari solusi yang lebih baik.
 
kembali
Top