Sanae Takaichi menjadi perdana menteri perempuan pertama Jepang setelah parlemen memilihnya pada Selasa (21/10/2025). Ia menggantikan Shigeru Ishiba usai lengser setelah Partai Demokrat Liberal (LDP) mengalami kekalahan telak dalam pemilihan umum (pemilu) majelis tinggi parlemen Juli lalu.
Takaichi lahir di Kota Yamatokoriyama, Provinsi Nara. Ia bekerja sebagai penulis, dosen, asisten legislatif, dan penyiar sebelum akhirnya memutuskan terjun ke dunia politik. Kariernya sebagai politisi mulai diakui setelah terpilih pertama kali dalam parlemen pada pemilihan umum (pemilu) 1993 dari jalur independen.
Sementara itu, berbagai jabatan menteri dan wakil menteri sudah pernah dijalaninya. Ia bergabung pada Kabinet Keizho Obuchi (1998-2000), Kabinet Junichiro Koizumi (2001-2006), Kabinet Shinzo Abe (2012-2020) hingga Kabinet Fumio Kishida (2021-2024).
Takaichi memiliki komitmen membahas peningkatan pertahanan Jepang saat bertemu Presiden AS Donald Trump. Ia memiliki keilmuan yang diakui, yaitu tercatat ditetapkan sebagai profesor di Fakultas Ekonomi Universitas Kinki pada 2004.
Meski hanya memiliki 35 anggota di parlemen, Takaichi mampu menyokong kemenangan dengan mendapatkan dukungan dari Partai Inovasi Jepang (JIP) dan juga dari sayap kanan. Ia memperoleh dukungan 237 dan 125 suara di majelis rendah dan mejelis tinggi parlemen.
Takaichi lahir di Kota Yamatokoriyama, Provinsi Nara. Ia bekerja sebagai penulis, dosen, asisten legislatif, dan penyiar sebelum akhirnya memutuskan terjun ke dunia politik. Kariernya sebagai politisi mulai diakui setelah terpilih pertama kali dalam parlemen pada pemilihan umum (pemilu) 1993 dari jalur independen.
Sementara itu, berbagai jabatan menteri dan wakil menteri sudah pernah dijalaninya. Ia bergabung pada Kabinet Keizho Obuchi (1998-2000), Kabinet Junichiro Koizumi (2001-2006), Kabinet Shinzo Abe (2012-2020) hingga Kabinet Fumio Kishida (2021-2024).
Takaichi memiliki komitmen membahas peningkatan pertahanan Jepang saat bertemu Presiden AS Donald Trump. Ia memiliki keilmuan yang diakui, yaitu tercatat ditetapkan sebagai profesor di Fakultas Ekonomi Universitas Kinki pada 2004.
Meski hanya memiliki 35 anggota di parlemen, Takaichi mampu menyokong kemenangan dengan mendapatkan dukungan dari Partai Inovasi Jepang (JIP) dan juga dari sayap kanan. Ia memperoleh dukungan 237 dan 125 suara di majelis rendah dan mejelis tinggi parlemen.