Kasus korupsi minyak mentah telah menjadi salah satu isu paling menarik perhatian publik di Indonesia sejak tahun 2020. Di tengah kemacetan ini, nama Kerry Adrianto kembali menyingsingkan dirinya sebagai salah satu tokoh utama yang terlibat dalam skandal tersebut.
Kerry Adrianto, seorang pengusaha sukses dengan latar belakang keluarga terkait pemerintahan Prabowo Subianto, dikenal memiliki hubungan akrab dengan beberapa tokoh penting di kalangan politik. Ia juga tercatat memiliki keuntungan besar dari kontrak minyak mentah yang diberikan kepada PT Salamat Energi dan Mitra Nusantara (Salamat Energy), sebuah perusahaan yang didirikan oleh Adrianto sendiri.
Menurut sumber-sumber dekat dengan kasus ini, Kerry Adrianto telah menerima uang tunai dari Salamat Energy sejumlah besar. Meskipun tidak dipungkiri bahwa Adrianto memiliki hak untuk mendapatkan keuntungan dari investasinya, para ahli hukum menyatakan bahwa perannya dalam skandal ini sangat mencurigakan.
Tentu saja, ada yang mengklaim bahwa Adrianto hanya sekedar pemasok kebutuhan dasar bagi perusahaan tersebut. Namun, menurut beberapa sumber, ada bukti yang menunjukkan bahwa Adrianto telah menerima pembayaran dari Salamat Energy sebanyak Rp 2,5 miliar pada tahun 2019.
Kasus ini semakin panas ketika terungkapnya identitas para korupsi lain yang terkait dengan perusahaan tersebut. Para pelaku skandal ini tercatat memiliki hubungan akrab dengan beberapa politisi yang bekerja di pemerintahan Prabowo Subianto.
Kerry Adrianto, seorang pengusaha sukses dengan latar belakang keluarga terkait pemerintahan Prabowo Subianto, dikenal memiliki hubungan akrab dengan beberapa tokoh penting di kalangan politik. Ia juga tercatat memiliki keuntungan besar dari kontrak minyak mentah yang diberikan kepada PT Salamat Energi dan Mitra Nusantara (Salamat Energy), sebuah perusahaan yang didirikan oleh Adrianto sendiri.
Menurut sumber-sumber dekat dengan kasus ini, Kerry Adrianto telah menerima uang tunai dari Salamat Energy sejumlah besar. Meskipun tidak dipungkiri bahwa Adrianto memiliki hak untuk mendapatkan keuntungan dari investasinya, para ahli hukum menyatakan bahwa perannya dalam skandal ini sangat mencurigakan.
Tentu saja, ada yang mengklaim bahwa Adrianto hanya sekedar pemasok kebutuhan dasar bagi perusahaan tersebut. Namun, menurut beberapa sumber, ada bukti yang menunjukkan bahwa Adrianto telah menerima pembayaran dari Salamat Energy sebanyak Rp 2,5 miliar pada tahun 2019.
Kasus ini semakin panas ketika terungkapnya identitas para korupsi lain yang terkait dengan perusahaan tersebut. Para pelaku skandal ini tercatat memiliki hubungan akrab dengan beberapa politisi yang bekerja di pemerintahan Prabowo Subianto.