Iwan Zen meninggal dunia pada Rabu, 19 November 2025, membuat publik kembali mengingat perjalanan panjang karier yang mengejutkan. Dari vokalis band Halmahera hingga penyiar radio berbakat, sosoknya sering terdengar di balik layar industri hiburan sejak era 90-an.
Ia lahir di Bandung, Jawa Barat, pada tanggal 22 Januari 1969, dan tumbuh dalam lingkungan keluarga seniman. Kakaknya, Lita Zen, adalah penyanyi yang populer pada era 90-an, dan bakat seni itu membentuk perjalanan Iwan di dunia musik.
Ia memulai karier profesional sekitar tahun 1994 sebagai penyanyi pop, dan namanya mulai sering terdengar setelah membawakan lagu "Impian Cinta" bersama Uchy Amyrtha. Ia dikenal sebagai salah satu vokalis dengan karakter suara lembut dan khas di zamannya.
Selain bernyanyi, Iwan Zen juga dikenal luas sebagai pengisi jingel komersial. Kolaborasinya dengan Uci Nurul dan GEQ Production House pada 1997 menjadi salah satu tonggak yang memperkuat posisinya sebagai penyanyi jingel profesional. Banyak produsen mengenal suaranya meskipun publik tak selalu mengetahui wajahnyaβmembuatnya menjadi tokoh penting di balik layar industri kreatif.
Ia juga mengembangkan karier sebagai penyiar radio, menjadikannya salah satu figur serba bisa yang bergerak di berbagai lini industri hiburan. Bergabung dengan band Halmahera memperkaya eksplorasi musik band tersebut, termasuk pengalaman rekamannya yang langsung dikenang oleh banyak musisi lain.
Sepanjang kariernya, Iwan merilis sejumlah karya, termasuk album "Oh Asmara" pada 1994. Namun kontribusi terbesarnya tidak hanya pada lagu-lagu yang ia nyanyikan, melainkan juga pada suara-suara ikonik yang menghiasi iklan dan kampanye komersial Indonesia selama bertahun-tahun.
Kepergian Iwan Zen menjadi pengingat betapa luas dan dalam jejak yang ia tinggalkan. Ia dikenang sebagai musisi multitalenta yang menghubungkan dunia musik, radio, dan industri kreatifβserta meninggalkan pengaruh bagi banyak seniman muda.
Ia lahir di Bandung, Jawa Barat, pada tanggal 22 Januari 1969, dan tumbuh dalam lingkungan keluarga seniman. Kakaknya, Lita Zen, adalah penyanyi yang populer pada era 90-an, dan bakat seni itu membentuk perjalanan Iwan di dunia musik.
Ia memulai karier profesional sekitar tahun 1994 sebagai penyanyi pop, dan namanya mulai sering terdengar setelah membawakan lagu "Impian Cinta" bersama Uchy Amyrtha. Ia dikenal sebagai salah satu vokalis dengan karakter suara lembut dan khas di zamannya.
Selain bernyanyi, Iwan Zen juga dikenal luas sebagai pengisi jingel komersial. Kolaborasinya dengan Uci Nurul dan GEQ Production House pada 1997 menjadi salah satu tonggak yang memperkuat posisinya sebagai penyanyi jingel profesional. Banyak produsen mengenal suaranya meskipun publik tak selalu mengetahui wajahnyaβmembuatnya menjadi tokoh penting di balik layar industri kreatif.
Ia juga mengembangkan karier sebagai penyiar radio, menjadikannya salah satu figur serba bisa yang bergerak di berbagai lini industri hiburan. Bergabung dengan band Halmahera memperkaya eksplorasi musik band tersebut, termasuk pengalaman rekamannya yang langsung dikenang oleh banyak musisi lain.
Sepanjang kariernya, Iwan merilis sejumlah karya, termasuk album "Oh Asmara" pada 1994. Namun kontribusi terbesarnya tidak hanya pada lagu-lagu yang ia nyanyikan, melainkan juga pada suara-suara ikonik yang menghiasi iklan dan kampanye komersial Indonesia selama bertahun-tahun.
Kepergian Iwan Zen menjadi pengingat betapa luas dan dalam jejak yang ia tinggalkan. Ia dikenang sebagai musisi multitalenta yang menghubungkan dunia musik, radio, dan industri kreatifβserta meninggalkan pengaruh bagi banyak seniman muda.