Prabowo Pilih Wakil Keuangan Garuda, Ex-Kapit Panglima Kemhan
Presiden Prabowo Subianto memilih mantan Kapit Panglima Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemhan) Frans Dicky Tamara sebagai komisaris baru PT Garuda Indonesia. Pilihan ini mengejutkan banyak dalam masyarakat bisnis di Indonesia.
Frans Dicky Tamara, yang sebelumnya bekerja di Kemhan selama 25 tahun, dikenal memiliki latar belakang hukum yang kuat dan pengalaman memimpin lembaga publik. Meskipun masih relatif baru di dunia perbatasan, namun ia telah menunjukkan kemampuan berkebajikan dan integritasnya dalam mengelola sumber daya negara.
Tamara percaya bahwa pengalaman di Kemhan akan membantunya menjadi komisaris yang efektif di Garuda Indonesia. "Saya percaya bahwa pengalaman saya di Kemhan sangat relevan dengan tugas ini," katanya dalam wawancara dengan majalah bisnis, "Saya telah memahami pentingnya kejujuran dan transparansi dalam mengelola sumber daya negara."
Bahkan, beberapa analis mengatakan bahwa pilihan Prabowo untuk Tamara adalah strategi yang cerdas untuk mengantisipasi kompetisi dari perusahaan pesawat lain di Indonesia. "Pilihan ini menunjukkan bahwa Presiden Prabowo tidak hanya memilih komisaris berdasarkan profil individu, tetapi juga mempertimbangkan faktor-faktor keuangan dan operasional," kata analisis bisnis.
Namun, beberapa pihak masih ragu-ragu tentang kemampuan Tamara untuk mengantarkan Garuda Indonesia kembali ke level keselamatan dan keefektifan yang diinginkan. "Saya masih ragu-ragu apakah Tamara memiliki kemampuan yang cukup untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh Garuda Indonesia," kata wakil petugas komisioner perhubungan.
Presiden Prabowo Subianto memilih mantan Kapit Panglima Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemhan) Frans Dicky Tamara sebagai komisaris baru PT Garuda Indonesia. Pilihan ini mengejutkan banyak dalam masyarakat bisnis di Indonesia.
Frans Dicky Tamara, yang sebelumnya bekerja di Kemhan selama 25 tahun, dikenal memiliki latar belakang hukum yang kuat dan pengalaman memimpin lembaga publik. Meskipun masih relatif baru di dunia perbatasan, namun ia telah menunjukkan kemampuan berkebajikan dan integritasnya dalam mengelola sumber daya negara.
Tamara percaya bahwa pengalaman di Kemhan akan membantunya menjadi komisaris yang efektif di Garuda Indonesia. "Saya percaya bahwa pengalaman saya di Kemhan sangat relevan dengan tugas ini," katanya dalam wawancara dengan majalah bisnis, "Saya telah memahami pentingnya kejujuran dan transparansi dalam mengelola sumber daya negara."
Bahkan, beberapa analis mengatakan bahwa pilihan Prabowo untuk Tamara adalah strategi yang cerdas untuk mengantisipasi kompetisi dari perusahaan pesawat lain di Indonesia. "Pilihan ini menunjukkan bahwa Presiden Prabowo tidak hanya memilih komisaris berdasarkan profil individu, tetapi juga mempertimbangkan faktor-faktor keuangan dan operasional," kata analisis bisnis.
Namun, beberapa pihak masih ragu-ragu tentang kemampuan Tamara untuk mengantarkan Garuda Indonesia kembali ke level keselamatan dan keefektifan yang diinginkan. "Saya masih ragu-ragu apakah Tamara memiliki kemampuan yang cukup untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh Garuda Indonesia," kata wakil petugas komisioner perhubungan.