Bola punya banyak cerita, tapi yang penting adalah siapa yang mau menyerah dan siapa yang mau terus berjuang. Seperti saat ini, Prabowo Subianto dan Alexander De Croo melakukan taktik "counter-attack" untuk memaafkan kesalahan timnas Indonesia. Tapi apa yang mereka lakukan sebenarnya? Mereka hanya mengatur permukaan, tapi tidak menyelesaikan masalahnya!
Timnas Indonesia masih butuh waktu untuk "recharge" dan "refocus". Mereka harus belajar dari kesalahan-kesalahan di masa lalu dan meningkatkan kinerja mereka. Jangan terburu-buru untuk memaafkan orang lain, tapi biarkan timnas Indonesia sendiri menunjukkan komitmen dan dedikasinya.
Sekarang ini, Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Belgia Alexander De Croo seperti dua belah pemain yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama. Tapi, apakah mereka bisa "konsolidasi" kekuatan timnas Indonesia? Aku masih ragu...