Profil David van Weel, Menlu Belanda yang Minta Maaf karena Patrick Kluiverth Gagal Bawa Indonesia ke Piala Dunia

Kalau ada cerita tentang pertemuan Prabowo dan Alexander De Croo di Brussels, itu kayak gampangnya. Pertemuan seperti itu biasanya tidak terlalu berat sebelah. Tapi kalau ada yang salah dengan timnas Indonesia, mungkin saja pihak Indonesia perlu memperbaiki strategi mereka. Lantaran, kalau tidak ada kemajuan dari sisi keuangan, pertumbuhan ekonomi nanti akan dipengaruhi juga ya...
 
Bola punya banyak cerita, tapi yang penting adalah siapa yang mau menyerah dan siapa yang mau terus berjuang. Seperti saat ini, Prabowo Subianto dan Alexander De Croo melakukan taktik "counter-attack" untuk memaafkan kesalahan timnas Indonesia. Tapi apa yang mereka lakukan sebenarnya? Mereka hanya mengatur permukaan, tapi tidak menyelesaikan masalahnya!

Timnas Indonesia masih butuh waktu untuk "recharge" dan "refocus". Mereka harus belajar dari kesalahan-kesalahan di masa lalu dan meningkatkan kinerja mereka. Jangan terburu-buru untuk memaafkan orang lain, tapi biarkan timnas Indonesia sendiri menunjukkan komitmen dan dedikasinya.

Sekarang ini, Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Belgia Alexander De Croo seperti dua belah pemain yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama. Tapi, apakah mereka bisa "konsolidasi" kekuatan timnas Indonesia? Aku masih ragu...
 
Pak Prabowo dan Pak Alexander De Croo memang bisa memaafkan satu sama lain. Tapi apa yang penting, giliran kita di Indonesia untuk belajar dari kesalahan itu. Kita harus tahu mengenai bagaimana kita bisa meningkatkan kualitas tim nasional kita sehingga bisa menduduki tempat di Piala Dunia 2026 nanti. Kita harus bekerja sama dengan BPUSK dan tim mediasi untuk memperbaiki strategi dan tekniknya. Tapi apa yang saya lihat, Pak Prabowo lebih fokus pada mencari jalan keluarnya dari kontes ini bukan memperbaiki timnas kita sendiri.
 
Gak bisa dipungkiri sih, kontes ini memang makin mengejutkan. Tapi apa yang terjadi kalau kita lihat dari perspektif Islam? Jika kita melihat dari sudut pandang syariat, maka Prabowo dan Alexander De Croo pasti harus mengingat rahasia Allah SWT. Mereka harus memaafkan kesalahan-kesalahan timnas Indonesia agar tidak ada kesan tak bermaaf-mafu. Dan yang terpenting, jika mereka bisa melakukannya, maka itu adalah contoh syahda bagi umat Islam bahwa kita harus selalu bersedia untuk memaafkan dan memperbaiki kesalahan-kesalihan. Jika ini bisa menjadi peluang baru bagi timnas Indonesia, maka itu pasti karena Allah SWT telah memberikan kesempatan kepada mereka. 🙏
 
Gue pikir kalau paman Prabowo Subianto dan Alexander De Croo memang benar-benar mau memaafin satu sama lain, itu bukan cuma soal pertemuan singkat di Brussels aja, tapi juga jadi kesempatan bagus bagi Indonesia untuk jadi lebih baik lagi dalam seleksi Piala Dunia 2026 nanti. Gue senang melihat kontes ini karena sebelumnya banyak orang kalau dengerin kabar itu akan bingung, apalagi setelah perdebatan yang gemparnya di media tentang siapa yang salah dan siapa yang benar. Sekarang kita bisa fokus pada hal positif, yaitu Indonesia mau jadi lebih baik lagi dalam seleksi Piala Dunia 2026 nanti 🏈💪
 
kembali
Top