Banyak yang masih ingat dengan kontroversi menunggul sejarah antara Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Belgia, Alexander De Croo, serta mantan Kepala Badan Penyelidik Usaha-e Kasus Pekerjaan (BPUsK), David van Weel. Kontes ini berawal dari kekecewaan Indonesia karena tidak berhasil membawa tim nasional ke Piala Dunia FIFA 2026.
David van Weel, yang merupakan anggota tim mediasi BPUSK, kemudian diundang oleh Presiden Prabowo Subianto untuk menganjurkan proses pemilihan wakil tim nasional. Namun, dalam proses seleksi tersebut, ada beberapa kekurangan yang menimbulkan perdebatan hebat antara penggemar Indonesia dan pemerintah.
Sayangnya, timnas Indonesia tidak bisa berhasil membawa gelanggang berlian pulas kepada kandang mereka setelah mengharapkan untuk menduduki tempat di Piala Dunia. Kontes ini kemudian dihadirkan dalam bentuk pertemuan antara Prabowo dan Alexander De Croo, dimana Perdana Menteri Belgia itu menawarkan maaf atas kesalahan-kesalahan timnas Indonesia.
David van Weel sendiri terlibat sebagai mediator dalam pertemuan tersebut. Dalam pertemuan berlangsung di Brussels, ibukota Belgia, kedua belah pihak saling menegosiasikan agar tidak ada perdebatan yang mendalam mengenai kesalahan timnas Indonesia.
Bisakah Prabowo Subianto dan Alexander De Croo memaafkan satu sama lain atas kesalahan-kesalahan timnas Indonesia? Apakah kejadian ini dapat membuka peluang baru bagi timnas Indonesia untuk melanjutkan misi mereka di Piala Dunia 2026?
David van Weel, yang merupakan anggota tim mediasi BPUSK, kemudian diundang oleh Presiden Prabowo Subianto untuk menganjurkan proses pemilihan wakil tim nasional. Namun, dalam proses seleksi tersebut, ada beberapa kekurangan yang menimbulkan perdebatan hebat antara penggemar Indonesia dan pemerintah.
Sayangnya, timnas Indonesia tidak bisa berhasil membawa gelanggang berlian pulas kepada kandang mereka setelah mengharapkan untuk menduduki tempat di Piala Dunia. Kontes ini kemudian dihadirkan dalam bentuk pertemuan antara Prabowo dan Alexander De Croo, dimana Perdana Menteri Belgia itu menawarkan maaf atas kesalahan-kesalahan timnas Indonesia.
David van Weel sendiri terlibat sebagai mediator dalam pertemuan tersebut. Dalam pertemuan berlangsung di Brussels, ibukota Belgia, kedua belah pihak saling menegosiasikan agar tidak ada perdebatan yang mendalam mengenai kesalahan timnas Indonesia.
Bisakah Prabowo Subianto dan Alexander De Croo memaafkan satu sama lain atas kesalahan-kesalahan timnas Indonesia? Apakah kejadian ini dapat membuka peluang baru bagi timnas Indonesia untuk melanjutkan misi mereka di Piala Dunia 2026?