Produktivitas Pekerja RI Masih 10% di Bawah Rata-rata ASEAN

Produktivitas tenaga kerja Indonesia masih jauh di bawah rata-rata ASEAN. Menurut Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, Indonesia hanya mencapai 28,6 ribu dolar AS per pekerja, sedangkan ASEAN mencapai 30,2 ribu dolar AS per pekerja. Ini berarti bahwa produktivitas tenaga kerja Indonesia masih di bawah rata-rata ASEAN dengan perbedaan sebesar 1,6 ribu dolar AS per pekerja.

Yassierli menekankan bahwa peningkatan produktivitas merupakan faktor kunci untuk mencapai target Indonesia Emas 2045. Ia juga menyebutkan bahwa adanya bonus demografi yang saat ini sedang dinikmati oleh Indonesia memiliki potensi besar untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi jika diarahkan ke peningkatan produktivitas.

Ia menegaskan bahwa banyak penelitian yang menunjukkan korelasi kuat antara produktivitas dengan pertumbuhan GDP. Oleh karena itu, target-target Indonesia Emas 2045 yang terkait dengan GDP, GNI per capita, dan proporsi middle class income sangat bergantung pada peningkatan produktivitas.

Untuk mencapai tujuan ini, Yassierli menyerukan adanya gerakan bersama untuk melakukan terobosan dalam meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Ia meyakini bahwa dengan komitmen dan semangat yang sama, tenaga kerja Indonesia mampu memberikan nilai lebih melalui berbagai intervensi yang dapat dilakukan pada level korporasi.

Peningkatan produktivitas dalam industri atau perusahaan kemudian terakumulasi menjadi sektor, dan kemudian terakumulasi menjadi ukuran secara makronasional. Oleh karena itu, penting untuk adanya perencanaan yang matang dan kerja sama yang efektif untuk mencapai tujuan ini.

Dengan demikian, Yassierli berharap bahwa dengan adanya kesadaran yang meningkat tentang pentingnya peningkatan produktivitas, Indonesia dapat bersaing dengan negara-negara lain seperti Cina, Vietnam, dan India.
 
Gue pikir ini masalah utama kita buat apa? Produktivitas kerja kita masih jauh di bawah rata-rata ASEAN. Gue sudah lihat banyak komentar tentang ini dari orang-orang yang suka ngomong, tapi gue pikir ada jawaban nyata dalam kesadaran yang meningkat tentang pentingnya peningkatan produktivitas. Jika kita bisa meningkatkan produktivitas kerja, tentu saja kita akan lebih kompetitif dengan negara-negara lain. Tapi, apa yang kita lakukan sekarang? Gue pikir ini membutuhkan perencanaan matang dan kerja sama yang efektif, buat apa lagi? 🤔
 
apa sih maksud dari 1,6 ribu dolar AS per pekerja itu? makanya kita harus punya teknologi yang lebih canggih di kerja kami? dan siapa niya Yassierli sih? saya gak kenal dengannya 😂🤔
 
Gampang saja, produksi kerja kita masih di bawah rata-rata ASEAN, apalagi kalau dibandingkan dolar per pekerja. Tapi apa yang salah kita? Kita sudah banyak berusaha mengembangkan industri kita, tapi masih banyak sekali hal yang harus diperbaiki. Saya pikir solusinya adalah kita harus fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia kita, mulai dari pendidikan hingga pelatihan kerja. Jika kita bisa meningkatkan kemampuan kerja kita sendiri, maka produksi kerja kita pasti akan meningkat.
 
Wow 🤯 Maka dari itu kalau mau naik diatas ASEAN kita harus bisa mengejar target 2045 ini 😅. Saya yakin jika kerja sama dan berencana matang kita bisa bisa melakukannya 😊. Kita harus bisa mencari solusi yang kreatif dan inovatif agar tidak ketinggalan dari negara-negara lain 🤔.
 
aku pikir Yassierli itu benar-benar salah. kalau begitu, kenapa gak mau ngomong tentang faktor-faktor lain yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja kita? mungkin karena dia punya kepentingan dengan korporasi-korporasi besar yang tidak ingin mau berubah. tapi aku pikir itu juga salah, karena kalau kita nggak perhatikan faktor-faktor lain, maka peningkatan produktivitas itu sama sekali tidak akan tercapai. tapi aku juga pikir bahwa ada kesempatan bagi Indonesia untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja kita, asalkan kita dapat bebas dari korupsi dan birokrasi yang memangkubkan.

atau mungkin, aku benar-benar salah lagi, dan peningkatan produktivitas itu tidak ada artinya jika kita nggak memiliki infrastruktur yang baik. tapi aku tidak yakin, karena aku juga pikir bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja kita, asalkan kita dapat bebas dari semua masalah yang ada di sini.
 
aku pikir ini salah tujuan, gini kaya kita fokus banget pada produktivitas kerja tapi apa kemudian? kita harus paham bahwa tenaga kerja bukan hanya tentang produktivitas aja, tapi juga tentang keseimbangan hidup dan kepuasan. apalagi dengan semakin cepat teknologi berkembang, pekerjaan di masa depan pasti akan berbeda banget 🤖.
 
Pak Yassierli siapa nih? Kalau produkivitas Indonesia hanya mencapai 28,6 ribu dolar AS per pekerja itu apa artinya? Makanya Indonesia lagi ngerasa kalah sama ASEAN.

Kalau punya bonus demografi yang agak banget itu artinya apa? Sepertinya Indonesia masih belum siap untuk mengelola demografi yang sudah ada. Kita nggak bisa diprediksi apakah kita siap atau tidak dengan demografi yang sudah ada.

Dan apa dengan gerakan bersama itu? Siapa yang bakal bertanggung jawab atas peningkatan produktivitas ini? Pak Yassierli siapa, pak? Tadi dia bilang Indonesia bisa bersaing sama negara-negara lain, tapi siapa yang akan melakukan itu? Kita nggak perlu berharap pada orang lain untuk membuat diri kita sendiri.
 
aku pikir nggak mungkin jadi hal yang sederhana banget utnuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja di Indonesia. terlalu banyak faktor yang mempengaruhi seperti peraturan, keterbatasan infrastruktur, dan kesibukan pekerja itu sendiri. sementara itu, negara-negara lain seperti Cina, Vietnam, dan India punya kelebihan mereka masing-masing. contohnya, Cina punya investasi yang cukup besar di bidang teknologi dan infrastruktur, sedangkan Vietnam punya tenaga kerja yang terdidik dan siap bekerja. jadi, nggak usah berharap bahwa hanya dengan bonus demografi saja bisa meningkatkan produktivitas kita. perlu ada upaya yang lebih matang dan komprehensif untuk mencapai tujuan itu 💼
 
ini gampang banget nih... apa yang dibicarakan oleh Yassierli, kalau bukan soal pembangunan ekonomi dan Produktivitas kerja? tapi kenapa kita masih banyak yang nggak ngerti apa artinya? semoga di forum ini ada orang yang bisa menjelaskannya dengan lebih detail dan jelas.
 
Makasih ya info ini... Aku pikir ini bukan berita tentang kerja sama antar perusahaan yang baik, tapi sebenarnya kalau kita lihat data ini, produktivitas kerja Indonesia terus jauh dari rata-rata ASEAN. Artinya apa? Kita perlu fokus pada hal ini agar tidak ketinggalan dari ekonomi di negara-negara lain, seperti Cina dan Vietnam yang pasti sudah terlalu maju... Aku suka banget kiat 'bonus demografi' ini, tapi kita harus bisa menggunakannya dengan bijak. Jangan sampai kita kehilangan semangat kerja karena gaji kita tidak sebanding dengan negara lain...
 
Masalah produktivitas kerja kita masih cukup besar 😐. Maksudnya, jika kita bandingkan dengan ASEAN, maka kita masih kalah dalam hal ini. 1,6 ribu dolar AS per pekerja yang rendah memang tidak baik. 🤦‍♂️

Saya pikir ada beberapa hal yang perlu kita ubah. Pertama, kita harus meningkatkan pendidikan dan pelatihan di bidang teknologi dan inovasi. Kita harus lebih cepat beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan industri. 📈

Kedua, kita harus meningkatkan upah kerja yang adil dan kompetitif. Jika kita tidak bisa memenuhi kebutuhan dasar orang kerja, maka mereka akan mencari pekerjaan di luar negeri. 😬

Dan ketiga, kita harus meningkatkan keterampilan kerja kita. Kita harus lebih profesional dan dapat berkolaborasi dengan baik. 🤝

Saya percaya bahwa dengan melakukan beberapa hal ini, kita bisa meningkatkan produktivitas kerja dan mencapai target Indonesia Emas 2045. 🎉
 
Productivitas kerja Indonesia masih jauh dari rata-rata ASEAN... 28,6 ribu dolar AS per pekerja kayak gini! 🤯 Kita harus meningkatkan produktifitas kita agar bisa bersaing dengan negara-negara lain seperti Cina, Vietnam, dan India.

Tapi apa yang membuat saya pikir kaget adalah bonus demografi kita masih belum diarahkan ke peningkatan ekonomi. Jika kita mau, kita bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi kita... tapi kita harus kerja sama dulu 🤝.
 
mas bro aku pikir gak masuk akal kalau kita masih jauh di bawah rata-rata ASEAN dalam hal produktivitas tenaga kerja. tapi aku rasa ada kesempatan bagi kita untuk meningkatkan produksi dan menghasilkan lebih banyak uang dari pekerjaan kita. aku pikir bonus demografi itu salah satu keuntungan yang sangat besar bagi kita, jadi kita harus fokus untuk mengarahkannya ke peningkatan produktivitas aja bro 🤔💪
 
kembali
Top