Pro-Kontra Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto

Sejarah kehidupan Soeharto sangat dikenal sebagai masa Orde Baru. Selama ini, Soeharto dikuasai oleh tatanan militer dan mampu mencapai swasembada pangan, infrastruktur yang berkualitas tinggi, serta kenyamanan hidup rakyat kecil. Namun, perlu diingat bahwa hal tersebut ditimbulkannya dengan biaya manusia tinggi, seperti kelaparan massal dan pembantaian dari aktivis demokrasi.
 
Soeharto apa lagi? Masa Orde Baru itu keren banget, tapi nggak bisa lupa korban-nya juga banyak banget ๐Ÿค•. Kalau aku pikir, kalau bisa memiliki swasembada pangan dan infrastruktur yang bagus, mesti ada cara yang lebih baik buat mengelolanya, kan? Tapi, apa pun itu, kita harus ngakiri bahwa masa Orde Baru itu juga menunjukkan perubahan besar di Indonesia, meskipun banyak aspek negatif yang ada. Dan sekarang kalau sudah lewat, kira-kira bagaimana caranya kita bisa belajar dari kesalahan-kesalahan masa lalu? ๐Ÿค”
 
Masa Soeharto benar-benar luar biasa, kan? Membangun infrastruktur yang bagus dan swasembada pangan itu wajahnya. Tapi, kenapa harus dibayar dengan korban manusia banyak banget? Kelaparan massal dan pembantaian aktivis demo itu nggak bisa dipecahkan. Bayangkan jika kita punya kesempatan seperti Soeharto, tapi dengan cara yang lebih baik dan adil bagi semua rakyat. Masa ini udah ada banyak contoh masyarakat yang bekerja sama dan berbagi untuk mencapai tujuan yang sama, misalnya program bantuan makanan gratis di beberapa kota besar. Jika kita bisa belajar dari masa lalu dan mengintegrasikannya dengan cara baru, tentu saja hasilnya akan lebih baik dari ini... ๐Ÿค”๐Ÿ’ก
 
Soeharto gue ngaruhnya dalam sejarah Indonesia deh, tapi soal masa Orde Baru gue pikir harus dipikirin kembali. Kalau aku jangan salah, Soeharto memang punya kebijakan yang agak keren, seperti swasembada pangan dan infrastruktur yang nggak kalah baiknya. Aku juga ngerasa kalau hidup rakyat kecil di masa itu lebih nyaman. Tapi... aku pikir perlu diingat bahwa hal tersebut "dibayarkan" dengan biaya manusia yang agak terlalu tinggi. Kelaparan massal dan pembantaian aktivis demokrasi, itu nggak bisa diterima. Aku rasa sejarah harus dipertimbangkan dari segala sudut pandang, tapi juga perlu diingat bahwa itu masalah yang sangat berat. ๐Ÿค”๐Ÿ‘Ž
 
Soeharto sih benar-benar sukses dalam membangun infrastruktur dan swasembada pangan, tapi apa yang dibangunnya itu cuma untuk selingkuh-nya, kan? Kelaparan massal dan pembantaian aktivis demokrasi, itu bukan hanya biaya manusia, itu adalah rasa sakit hati kita semua! Kita harus mengenang kembali masa lalu dan belajar dari kesalahan-kesalahan itu. Seharusnya kita tidak pernah mencampur aduk antara kemajuan ekonomi dengan kehilangan hak-hak manusia.
 
Mereka bilang Soeharto bisa membuat Orde Baru, tapi nggak ada yang bilang tentang harga nyawa kan? Kelaparan massal itu bukan sekedar masalah ekonomi aja, tapi juga tentang sistem yang salah. Jika kita cari kekuatan dalam infrastruktur dan kenyamanan hidup, sekarang punya keritaan lagi, misalnya kebocoran energi dan polusi udara yang parah. Tapi nggak ada yang bicaranya. Apa artinya kita bisa beli mobil mewah tapi baju kering itu?
 
Masa lalu Soeharto memang terkesan sukses ๐Ÿค”, tapi kalau kita lihat lebih dekat, aja sengaja-sengaja ada biaya yang harus dibayar. Mereka punya infrastruktur yang bagus dan pangan yang banyak, tapi siapa yang bayar biayanya? Rakyat kecil dan aktivis demokrasi yang terjebak di dalam konflik itu ๐Ÿ™…โ€โ™‚๏ธ. Kenyamanan hidup yang seharusnya untuk semua orang jadi macet karena ada banyak korban manusia yang tidak bisa lagi bernapas ๐Ÿ˜”. Masa lalu Soeharto memang bagus, tapi kita harus ingat itu dengan segala kekuatan dan biaya yang dihasilkannya ๐Ÿค.
 
Masing-masing masa lalu pasti punya kandungan positif dan negatif, kan? Soeharto bisa bangun banyak proyek yang memang bermanfaat, tapi kalau kita lihat sebelah mana, terdapat korban-korban yang cukup besar. Mereka yang mati karena kelaparan atau dipaksa pergi dari rumah mereka... itu sangat membuat saya berpikir tentang apa yang kita anggap penting danapa yang tidak. Banyak orang katakan bahwa keamanan dan kenyamanan adalah prioritas utama, tapi aku rasa itu tidak benar. Yang terpenting adalah kesetaraan dan keadilan bagi semua orang. Jadi, kita harus selalu berusaha untuk melihat kedalaman di balik setiap pilihan dan tindakan. Kita tidak boleh hanya fokus pada hasil yang bisa dilihat saja...
 
Sama2 yang suka ingat masa lalu Soeharto, pasti pernah merasa sedih kan? Masa Orde Baru memang memberikan banyak keuntungan bagi rakyat Indonesia, tapi biaranya itu berarti ada orang banyak yang kehilangan nyawa dan hidupnya. Saya rasa kita harus menghormati korban-korban itu dan tidak lupa memperjuangkan hak-hak mereka untuk mendapatkan keadilan sejati... ๐Ÿ’”
 
Gue pikir masa Orde Baru yang diperintah Soeharto itu benar-benar khas, ya... Soeharto bisa buat rakyat Indonesia hidup nyaman banget, ada infrastruktur yang bagus, pangan yang cukup... tapi gue juga kenal dengan sejarah di baliknya, ya. Banyak korban manusia yang harus dibayar dengan tinggi biaya seperti kelaparan dan pembantaian aktivis yang menginginkan demokrasi. Itu bikin rasa sedih banget, kan? Gue rasa penting untuk kita kenang pada sejarah itu agar tidak terulang lagi.
 
Soeharto masa Orde Baru itu kayak gampangnya ada, tapi kenapa kita harus lupa sih kualitas hidup yang dibayangkan itu datang dengan harga manusia? Kelaparan massal dan pembantaian aktivis demokrasi, itu bukan bisa dilupakan. Jika kita ingin terus maju, kita harus belajar dari masa lalu. Tapi, saya rasa perlu diingat juga kalau Soeharto sebagai presiden itu memiliki kebijakan yang cukup baik seperti swasembada pangan dan infrastruktur berkualitas tinggi. Tapi, apa yang penting adalah bagaimana kita bisa melestarikan keseimbangannya. Kita harus jujur, masa Orde Baru ini bukanlah model yang sempurna, tapi ada lesson yang bisa diajarkan.
 
soh-soh, aku pikir masa Orde Baru itu agak komplis kan? pada sisi positif, Soeharto memang bisa mencapai banyak hal seperti swasembada pangan dan infrastruktur yang bagus, tapi aku rasa kita harusnya lebih fokus pada apa yang dilakukannya padahal ada aktivis demokrasi yang terbanting. aku pikir itu seperti kebalikan dari apa yang kita harapkan dari tokoh yang bisa mengelola negara dengan baik. dan kelaparan massal itu, aku rasa itu tidak boleh diignorkan. toh kita harusnya lebih mencontoh bagaimana cara Soeharto bisa mencapai tujuannya tanpa korban manusia yang terlalu banyak. tapi aku juga pikir, kalau Soeharto bisa melakukan semua hal itu dengan suatu "rute" tertentu, maka aku ingin tahu apa rute itu dan bagaimana kita bisa belajar dari kesalahan-kesalahannya ๐Ÿค”๐Ÿ“ˆ
 
Pesan Soeharto siapa itu? Dulu dia keren banget nih, Orde Baru-nya makin rakyat Indonesia nyaman lho. Makan makanan yang lezat, hidup nyaman, dan infrastruktur yang bagus. Tapi gokil, apa yang bikin Soeharto bisa melakukan semua itu? Kelaparan massal dan pembantaian aktivis demokrasi, ya! Itu kan tidak adil banget. Dulu saya dengar dari nenek nenek saya tentang peristiwa 30 September itu, sangat traumatis nih. Jadi, sekarang kita harus mengingat masa lalu kita dengan bijak dan belajar dari kesalahan-kesalahan yang sudah terjadi. #Soeharto #OrdeBaru #Demokrasi
 
Gue pikir masa Orde Baru nggak boleh disambungkan jadi legenda hanya karena Soeharto punya infrastruktur yang bagus ๐Ÿค”. Gue ingat kalau kelaparan massal di 90-an itu masih terjadi di Indonesia, jadi nggak bisa dikatakan bahwa masa Orde Baru benar-benar memberikan kenyamanan hidup rakyat kecil. Dan apa lagi dengar tentang pembantaian aktivis demokrasi? Gue pikir masa lalu punya banyak pelajaran untuk kita, tapi gue juga ingat kalau kita nggak bisa berlaku sekarang ๐Ÿ™…โ€โ™‚๏ธ.
 
Gue pikir Soeharto kan suka banget ngewinangin dana negara buat infrastruktur yang bagus tapi nggak punya niat untuk melayani rakyat ya ๐Ÿค‘๐Ÿ‘€. Masa Orde Baru sebenarnya kayaknya gede, tapi yang perlu kita kenal dengan konsekuensinya sih. Soeharto kan jujur katakan kalau dia ingin mencapai kesepakatan pangan, tapi malah gue rasa dia nyetel kalau masyarakat masih kelaparan dan tidak merasa aman ๐Ÿคทโ€โ™‚๏ธ. Kenapa soalnya nggak diingatin? Mungkin untuk menghindari kontroversi ya...
 
Gue pikir masa Orde Baru memang memiliki keajaiban, tapi gue juga paham kenapa Soeharto dikenal sebagai "Soeharto yang terang" ๐ŸŒŸ. Gua rasa senang ketika gue lihat kualitas hidup rakyat Indonesia meningkat, infrastruktur berkembang, dan pangan sederhana tapi cukup untuk keluarga kecil. Tapi, ga ada artinya kita lupa about korban soal kelaparan massal dan pembantaian aktivis. Gua pikir kita harus menghormati para korban dan jangan lupa tolong orang yang masih butuh. Soeharto bisa berubah menjadi orang yang lebih baik jika ia punya kesempatan ๐Ÿคž.
 
Masa Orde Baru itu sebenarnya agak kompleks kan? Pada sisi lain, soal infrastruktur dan kenyamanan hidup rakyat kecil pasti bukan hal yang bisa dikecualikan. Jadi kalau kita lihat dari segi itu, tentu aja Soeharto bisa disebut sebagai pemimpin yang sukses.

Tapi, kalau kita tambahkan hal lain seperti kelaparan massal dan pembantaian aktivis demokrasi, itu sama sekali tidak bisa diterima. Tadi lalu aku baca artikel tentang pengungsi dari masa Orde Baru yang masih banyak terus muncul hingga sekarang, kayaknya masih ada yang belum menemukan keadilan nyata. Maka dari itu, kita harus bersikap jujur, soal masa Orde Baru itu bisa dianggap sebagai masa pemerintahan yang agak kusam dari sudut pandang moralitas. ๐Ÿค”
 
Masa Orde Baru Soeharto memang terlihat jauh lebih maju dibandingkan masa lalu, tapi aku rasa itu semua karena Soeharto juga sangat konyol banget! Saking kenyamanan hidup rakyat kecil, aku rasa orang-orang yang kaya dan berpengaruh pun bisa bersantai aja tanpa harus khawatir tentang hal apa pun. Dan kelaparan massal? itu hanya bagian dari prosesnya aja, tapi gak bisa dihindari sih, ya? ๐Ÿค”๐Ÿ‘€
 
kembali
Top