Prince Harry kembali mencuri perhatian publik di acara The Late Show dengan Stephen Colbert, Rabu (3/12) lalu. Pangeran yang berusia 41 tahun ini melontarkan sindiran tajam soal politik Amerika Serikat dan Donald Trump.
Harry tiba-tiba muncul di panggung dan berkelakar tersesat saat mencari audisi untuk film fiksi The Gingerbread Christmas Prince Saves Christmas di Nebraska. Ketika Colbert bertanya mengapa seorang pangeran sungguhan ingin bermain dalam film ala Hallmark, Harry menjawab dengan tegas, "Kalian orang Amerika terobsesi dengan film Natal dan jelas terobsesi dengan keluarga kerajaan, jadi kenapa tidak?"
Colbert menolak anggapan tersebut, memberi celah bagi Harry untuk melontarkan sindiran paling tajam malam itu. "Benarkah? Saya dengar kalian memilih seorang raja," ujarnya.
Pernyataan itu merujuk pada kontroversi pernyataan Donald Trump di Truth Social, ketika ia menyebut dirinya dengan gelar kerajaan. Akun Instagram resmi Gedung Putih sempat mengunggah sampul majalah palsu bergambar Trump memakai mahkota bertuliskan "Long live the king".
Kontroversi tersebut kemudian memicu gerakan "No Kings". Dua aksi demonstrasi berlangsung pada 14 Juni dan pada 18 Oktober saat terjadinya penutupan pemerintahan.
Dalam sketsa yang berlanjut, Harry kembali bercanda mengenai upayanya meraih peran film Natal. "Saya akan rekam self-tape, terbang untuk audisi, menyelesaikan gugatan tak berdasar dengan Gedung Putih, semua hal yang biasa kalian lakukan di TV," ujarnya.
Colbert menjawab, "Hei, saya tidak melakukan semua itu." Harry pun membalas, "Mungkin itu sebabnya acara Anda dibatalkan."
Penonton memahami sindiran tersebut sebagai referensi pada penyelesaian hukum senilai US$16 juta antara CBS dan Trump pada Juli terkait tuduhan pengeditan wawancara 2024 dengan Kamala Harris. Colbert sebelumnya mengkritik keputusan tersebut di acara miliknya.
Tiga hari setelah komentarnya, CBS mengumumkan The Late Show dihentikan karena alasan finansial. Ini merupakan kunjungan kedua Harry ke acara tersebut. Penampilannya pada Januari 2023 saat mempromosikan memoarnya, Spare, mencatatkan jumlah penonton tertinggi program tersebut dalam dua tahun.
Meski sering menjadi sorotan publik AS, Harry yang tinggal di California bersama Meghan Markle serta dua anak mereka, Pangeran Archie dan Putri Lilibet, menegaskan dirinya tetap netral dalam politik Amerika. Namun saat membahas kepemimpinan secara umum, Harry menyinggung risiko ketika pemimpin mengabaikan moral dasar.
Hubungan antara Trump dan Harry tak sepenuhnya mulus. Trump sempat memuji Ratu Elizabeth II dan Raja Charles, namun kurang ramah terhadap Meghan. Ketika Harry disorot publik terkait pengakuan penggunaan narkoba dalam Spare dan isu visanya, Trump mengatakan tidak berencana mengusirnya dari AS, tetapi menambahkan komentar tentang Meghan.
Harry tiba-tiba muncul di panggung dan berkelakar tersesat saat mencari audisi untuk film fiksi The Gingerbread Christmas Prince Saves Christmas di Nebraska. Ketika Colbert bertanya mengapa seorang pangeran sungguhan ingin bermain dalam film ala Hallmark, Harry menjawab dengan tegas, "Kalian orang Amerika terobsesi dengan film Natal dan jelas terobsesi dengan keluarga kerajaan, jadi kenapa tidak?"
Colbert menolak anggapan tersebut, memberi celah bagi Harry untuk melontarkan sindiran paling tajam malam itu. "Benarkah? Saya dengar kalian memilih seorang raja," ujarnya.
Pernyataan itu merujuk pada kontroversi pernyataan Donald Trump di Truth Social, ketika ia menyebut dirinya dengan gelar kerajaan. Akun Instagram resmi Gedung Putih sempat mengunggah sampul majalah palsu bergambar Trump memakai mahkota bertuliskan "Long live the king".
Kontroversi tersebut kemudian memicu gerakan "No Kings". Dua aksi demonstrasi berlangsung pada 14 Juni dan pada 18 Oktober saat terjadinya penutupan pemerintahan.
Dalam sketsa yang berlanjut, Harry kembali bercanda mengenai upayanya meraih peran film Natal. "Saya akan rekam self-tape, terbang untuk audisi, menyelesaikan gugatan tak berdasar dengan Gedung Putih, semua hal yang biasa kalian lakukan di TV," ujarnya.
Colbert menjawab, "Hei, saya tidak melakukan semua itu." Harry pun membalas, "Mungkin itu sebabnya acara Anda dibatalkan."
Penonton memahami sindiran tersebut sebagai referensi pada penyelesaian hukum senilai US$16 juta antara CBS dan Trump pada Juli terkait tuduhan pengeditan wawancara 2024 dengan Kamala Harris. Colbert sebelumnya mengkritik keputusan tersebut di acara miliknya.
Tiga hari setelah komentarnya, CBS mengumumkan The Late Show dihentikan karena alasan finansial. Ini merupakan kunjungan kedua Harry ke acara tersebut. Penampilannya pada Januari 2023 saat mempromosikan memoarnya, Spare, mencatatkan jumlah penonton tertinggi program tersebut dalam dua tahun.
Meski sering menjadi sorotan publik AS, Harry yang tinggal di California bersama Meghan Markle serta dua anak mereka, Pangeran Archie dan Putri Lilibet, menegaskan dirinya tetap netral dalam politik Amerika. Namun saat membahas kepemimpinan secara umum, Harry menyinggung risiko ketika pemimpin mengabaikan moral dasar.
Hubungan antara Trump dan Harry tak sepenuhnya mulus. Trump sempat memuji Ratu Elizabeth II dan Raja Charles, namun kurang ramah terhadap Meghan. Ketika Harry disorot publik terkait pengakuan penggunaan narkoba dalam Spare dan isu visanya, Trump mengatakan tidak berencana mengusirnya dari AS, tetapi menambahkan komentar tentang Meghan.