Pemicu Bahaya Jalan Kaki Pada Anak SD di Semarang, Ada Pelaku yang Mengaku Mahasiswa
Korban diculik dan dibonceng di daerah SMK Perkapalan. Pelaku, seorang pria berusia 22 tahun, bekerja sebagai tukang cukur.
Sebuah kasus penculikan dan pencabulan anak SD di Semarang telah menimbulkan ketakutan di kalangan warga. Seorang pemuda berinisial F (22) menculik seorang anak SD di Sekolah Dasar Negeri di Semarang, Jawa Tengah. Pemicu bahaya jalan kaki pada anak SD ini terjadi saat korban sedang pulang sekolah.
Menurut Aji Nur Setiawan, Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kota Semarang, pelaku melancarkan aksinya ketika korban sedang berjalan kaki sendirian sekitar pukul 14.40 WIB. Korban tidak sampai di rumah, sehingga keluarga korban mulai mencari.
Paman korban yang ikut mencari kemudian melihat korban sedang dibonceng oleh seorang pria tak dikenal. Pelaku kemudian tertangkap dan sempat dihajar massa yang geram.
Setelah didalami, pelaku yang bekerja sebagai tukang cukur ini rupanya pernah melakukan aksi serupa di tempat lain. Modus pelaku adalah mengaku mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas.
Kabid Pembinaan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kota Semarang, Aji Nur Setiawan, menyarankan agar anak-anak tidak pulang sendirian dan pastikan ada orang yang jemput mereka. "Kalau biasa dijemput pastikan yang jemput tidak ganti-ganti. Apabila ganti, kami minta orang tua murid menginfokan kepada gurunya," katanya.
Kasus ini telah dilimpangkan ke Unit PPA Polrestabes Semarang dan sedang dituntut penanganannya agar tidak terjadi pada anak-anak lain di masa depan.
Korban diculik dan dibonceng di daerah SMK Perkapalan. Pelaku, seorang pria berusia 22 tahun, bekerja sebagai tukang cukur.
Sebuah kasus penculikan dan pencabulan anak SD di Semarang telah menimbulkan ketakutan di kalangan warga. Seorang pemuda berinisial F (22) menculik seorang anak SD di Sekolah Dasar Negeri di Semarang, Jawa Tengah. Pemicu bahaya jalan kaki pada anak SD ini terjadi saat korban sedang pulang sekolah.
Menurut Aji Nur Setiawan, Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kota Semarang, pelaku melancarkan aksinya ketika korban sedang berjalan kaki sendirian sekitar pukul 14.40 WIB. Korban tidak sampai di rumah, sehingga keluarga korban mulai mencari.
Paman korban yang ikut mencari kemudian melihat korban sedang dibonceng oleh seorang pria tak dikenal. Pelaku kemudian tertangkap dan sempat dihajar massa yang geram.
Setelah didalami, pelaku yang bekerja sebagai tukang cukur ini rupanya pernah melakukan aksi serupa di tempat lain. Modus pelaku adalah mengaku mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas.
Kabid Pembinaan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kota Semarang, Aji Nur Setiawan, menyarankan agar anak-anak tidak pulang sendirian dan pastikan ada orang yang jemput mereka. "Kalau biasa dijemput pastikan yang jemput tidak ganti-ganti. Apabila ganti, kami minta orang tua murid menginfokan kepada gurunya," katanya.
Kasus ini telah dilimpangkan ke Unit PPA Polrestabes Semarang dan sedang dituntut penanganannya agar tidak terjadi pada anak-anak lain di masa depan.