Tingkat pengangguran terbuka di DKI Jakarta turun hingga 6,05 persen. Data yang diberikan oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menunjukkan bahwa penganggutan tenaga kerja di kota ini mengalami perubahan yang signifikan.
Menurutnya, penurunan ini tidak lepas dari upaya Pemprov DKI untuk menggelar bursa kerja atau job fair secara teratur. Sejak awal tahun ini, Gubernur Pramono telah menggelar 14 job fair untuk masyarakat umum dan 1 job fair khusus bagi orang-orang penyandang disabilitas.
"Kami telah menggelar 14 job fair secara berturut-turut dan kemarin kita berhasil merekrut 150 pekerja penyandang disabilitas," ucapnya.
Tren positif ini juga mempertegas posisi DKI Jakarta sebagai kota jasa dan pusat perdagangan regional. Gubernur Pramono menyatakan bahwa sektor perdagangan, akomodasi, makanan dan minuman, serta transportasi menjadi sektor yang paling banyak menyumbang tenaga kerja di Jakarta.
Pertumbuhan positif ini diharapkan dapat menarik investor lebih banyak ke kota ini. Selain itu, penyerapan tenaga kerja di DKI Jakarta juga terus meningkat akibat aktivitas investasi. Gubernur Pramono menyebutkan bahwa aktivitas investasi menyerap sebanyak 338.310 tenaga kerja.
"Yang juga menggembirakan adalah aktivitas investasi yang menyerap, aktivitas investasi tersebut menyerap tenaga kerja kurang lebih 338.310 tenaga kerja," katanya.
Tingkat penganggutan terbuka di DKI Jakarta saat ini berada pada angka 6,05 persen, yang turun dari angka 6,18 persen pada Februari 2025.
Menurutnya, penurunan ini tidak lepas dari upaya Pemprov DKI untuk menggelar bursa kerja atau job fair secara teratur. Sejak awal tahun ini, Gubernur Pramono telah menggelar 14 job fair untuk masyarakat umum dan 1 job fair khusus bagi orang-orang penyandang disabilitas.
"Kami telah menggelar 14 job fair secara berturut-turut dan kemarin kita berhasil merekrut 150 pekerja penyandang disabilitas," ucapnya.
Tren positif ini juga mempertegas posisi DKI Jakarta sebagai kota jasa dan pusat perdagangan regional. Gubernur Pramono menyatakan bahwa sektor perdagangan, akomodasi, makanan dan minuman, serta transportasi menjadi sektor yang paling banyak menyumbang tenaga kerja di Jakarta.
Pertumbuhan positif ini diharapkan dapat menarik investor lebih banyak ke kota ini. Selain itu, penyerapan tenaga kerja di DKI Jakarta juga terus meningkat akibat aktivitas investasi. Gubernur Pramono menyebutkan bahwa aktivitas investasi menyerap sebanyak 338.310 tenaga kerja.
"Yang juga menggembirakan adalah aktivitas investasi yang menyerap, aktivitas investasi tersebut menyerap tenaga kerja kurang lebih 338.310 tenaga kerja," katanya.
Tingkat penganggutan terbuka di DKI Jakarta saat ini berada pada angka 6,05 persen, yang turun dari angka 6,18 persen pada Februari 2025.