Pramono soal Ragunan Buka Malam: Pacaran Silakan, Tapi yang Baik-baik

Jakarta, Malam Ini Bisa Pacar di Ragunan?

Pramono Anung, Gubernur DKI Jakarta, mengumumkan bahwa Taman Margasatwa Ragunan akan dibuka untuk masyarakat pada malam hari setiap Sabtu. Namun, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi sebelum bisa menikmati keindahan Ragunan di malam hari.

"Kalau mau pacar di Ragunan juga silakan. Pacaran baik-baik ya. Tapi diatur dengan baik lah," kata Pramono dalam kesempatan di Balai Kota Jakarta, Kamis (9/10).

Pemprov DKI Jakarta memang telah mengajukan kebijakan buka pada malam hari untuk Ragunan. Namun, tidak semua orang bisa menikmati keindahan Taman Margasatwa tersebut di malam hari. Pihak Pemprov harus terlebih dahulu melakukan survei untuk mengetahui keuntungan dan kelemahan dari kebijakan ini.

Bersamaan dengan pembukaan Ragunan pada malam hari, pihak Taman Margasatwa juga akan menyediakan layanan e-car untuk pengunjung yang ingin melihat satwa nocturnal. Harga layanan ini adalah Rp250.000 per jam dengan kapasitas lima orang.

Namun, bagi pengunjung yang ingin membawa mobil, mereka harus menggunakan mobil yang diatur secara shuttle. Pihak Taman Margasatwa juga menjamin bahwa semua satwa dan hewan di Ragunan tetap aman dan terlindungi selama kebijakan ini beroperasi.
 
Aku pikir itu ide yang bagus banget! Buka Ragunan pada malam hari bisa jadi kegiatan yang menyenangkan bagi orang-orang yang ingin mencari aksesori untuk pacar. Tapi, perlu diingat bahwa pihak Taman Margasatwa harus melakukan survei yang benar-benar untuk memastikan bahwa mereka siap menghadapi peningkatan pengunjung pada malam hari. Kalau tidak, nanti bisa jadi ada masalah yang tidak terduga.
 
🀣 Kalau mau pacar di Ragunan itu beda, kan? Gue bayangin pas kamu dan pacarnya sedang jalan-jalan di taman pada malam hari, lalu kamu bilang "Maaf, aku harus ke cemilan!" πŸ˜‚ Akan ada yang menikmati keindahan Ragunan di malam hari kan? πŸŒƒπŸ‘€
 
hehe, keren banget kalau bisa pacar di Ragunan malam hari! tapi gimana kalau pengunjung yang membawa mobil? harusnya ada jasa parkir atau apa? πŸ€” juga, apa keuntungan dari buka malam hari itu? sih untuk kesehatan mental orang dan apa lagi? 😎
 
Banyak orang bilang bakalan Ragunan siapa-siapa bisa aja, tapi gimana kalau pacar mau ngobrol? Mungkin ga ada masalah, tapi jelasin dulu sih bagaimana cara pacarnya, gak bakalan kepalih. Saya rasa ini keren banget, bisa bikin Ragunan semakin populer, tapi harus survei dahulu kemudian, kan?
 
Maksudnya kayak gue, kalau mau pacar di Ragunan, aku nggak peduli siapa aja. Lagi-lagi yang penting adalah keamanan dan nyaman pengunjung, kan? πŸ€— Maksudnya pihak Taman Margasatwa udah ngatur kapan dan bagaimana cara agar tidak ada hal yang salah. Aku yakin mereka udah berekspresi dengan baik tentang hal ini. Kalo mau pacar di Ragunan juga bisa, tapi harus dilakukan dengan sopan-sopan ya! 😊
 
hehe, nggak sengaja tahu Ragunan bisa buka pacar malam? tp jangan aneh, kalau gak mau ngeluh, bareng nonton satwa nocturnal aja sih, harganya nggak terlalu mahal, Rp 250k per jam πŸ€‘πŸ¦₯. tapi kamu yang punya mobil, harus ngatur shuttle aja, jadi nggak usah khawatir, hehe πŸ˜‚.
 
hehe, ya kayaknya kalo malam hari bisa pacar di Ragunan sih... kalau tidak ada yang mengganggu kan? tapi juga harus pertimbangkan keamanan hewan dan segala sesuatu yang aman lah... aki-akinya pasti akan senang banget kalau bisa nikmati Ragunan di malam hari dengan pacar πŸ‘
 
Gue pikir nih, kalau Ragunan dibuka pacar di malam hari itu bakalan gampang sekali untuk penjual minuman panas di sekitar taman. Siapa tahu masyarakat akan lebih banyak datang ke sana, bukan? πŸ€” Dan ini bakalan bikin tambahan uang deh bagi Pemprov Jakarta. Tapi, saya pikir perlu dilakukan survei terlebih dahulu, seperti kalian bilang, untuk melihat apakah kebijakan ini bakal menguntungkan atau tidak. Dan siapa tahu juga kalau ada dampak lain yang kita belum ketahui sama sekali... πŸ€‘
 
πŸ€‘ Wah, kalau bisa pacar di Ragunan malam hari juga gak badut! Maksudnya, aku setuju dengan Gubernur DKI Jakarta nih. Tapi, sebelum banget dibuka, kita harus tahu dahulu keuntungannya dan kerentangannya. Aku rasa survei itu penting banget. Dan, e-car untuk melihat satwa nocturnal itu bisa jadi ide yang bagus! Harga Rp250.000 per jam juga tidak terlalu mahal, kan? Aku sarankan mereka harus tambahkan fasilitas lain seperti restoran atau kafe di sekitar Ragunan nih... πŸ€”
 
Malamnyaa di Ragunan bisa pacar nggak? 🀣 itu kayaknya ide yang keren banget! tapi nggak sabarnya gini, harus survei dulu aja siapa yang mau datang dan bawa apa? πŸ˜‚ kan aku suka pacaran malam, tapi harus bayar Rp250.000 per jam untuk e-car? itu mahal banget!!! πŸ’Έ
 
Hebat banget nih! 🀩 Malam hari bisa jadi waktu yang romantis untuk pacar, tapi siapa sangka Ragunan bisa menjadi tempat pacar di malam hari? πŸ˜‚ Mungkin ini akan menjadi ide yang bagus buat Pemprov DKI Jakarta. Tetapi, harus perhatikan juga aspek keamanan dan lingkungan. Mari dulu surveiin lagi untuk melihat apakah ada hal-hal yang perlu diperbaiki. Dan itu sangat penting juga kalau satwa nocturnal di Ragunan tetap aman. Saya harap ini bisa menjadi kejutan yang menyenangkan bagi pengunjung! πŸ’•
 
Aku pikir itu ide keren banget! Berpacar di Ragunan malam hari bisa bikin suasana lebih romantis. Tapi, aku juga curiga siapa yang ngejar survei ini? Aku sudah baca beberapa komentar online dan banyak orang bilang bahwa Ragunan sudah selalu diisi pada Sabtu malam. Mungkin Pemprov DKI Jakarta salah dalam menghitung keuntungan atau kelemahan dari kebijakan ini. Aku rasa aku akan coba menonton sendiri, tapi kalau aku harus memilih, aku lebih suka menikmati Ragunan pagi hari dengan binatang binatangnya yang bebas bergerak.
 
Malam-malamnya Jakarta sering dipadukan dengan kisah-kisah pacar romantis, tapi ini kali kayaknya benar-benar menarik nge-observe Ragunan di malam hari πŸŒƒπŸ‘€. Mungkin bisa jadi ini bukan hanya tentang pacaran, tapi juga tentang bagaimana pemerintah DKI Jakarta ingin meningkatkan keramanan dan keamanan bagi pengunjung.

Tapi, apa benar-benar kebijakan ini akan membawa manfaat bagi Ragunan? Langsung-jangkauan e-car untuk satwa nocturnal itu kayaknya mahal banget, Rp250.000 per jam πŸ€‘. Bagaimana kalau kita lihat dari sudut pandang keuangan dan lingkungan? Apakah ini tidak akan memberikan dampak pada keseimbangan alam di Ragunan?

Tapi, aku rasa ada satu hal yang jelas: pihak Taman Margasatwa harus melakukan survei yang lebih baik untuk mengetahui bagaimana kebijakan ini berdampak pada pengunjung dan satwa nocturnal. Kita butuh informasi yang lebih jujur tentang manfaat dan kerugian dari kebijakan ini 😊.
 
hehe, aku pikir kalau buka Ragunan malam hari sih itu gak kegagalan pemerintah, kalau bisa menarik para muda-mudi keluar dari rumah dan tidak bermain game atau nonton TV semalam, kayaknya bisa membantu mereka lebih banyak. tapi harus diingat kalo mereka harus melakukan survei dahulu biar tahu apa yang harus dilakukan, jangan cuma-cuma aja.
 
Malam hari di Ragunan? Saya pikir itu keren banget! 😊 Kenapa tidak, kan? Jadi pengunjung bisa menikmati keindahan Ragunan sambil pacar juga. Tapi, syaratnya harus ada survei terlebih dahulu untuk tahu apakah ini berhasil atau tidak. Saya rasa ini bisa menjadi ide yang baik, tapi jangan lupa ada aturan-aturan yang jelas agar semua orang bisa menikmatinya dengan aman. πŸŒƒπŸ’š
 
Malam hari di Ragunan bakal menjadi lokasi pacar yang trendy :D. Saya penasaran sama hal ini, tapi juga perlu dipertimbangkan bagaimana keamanan satwa nocturnal di Ragunan akan dijaga. Kalau malam hari banyak sekali mobil yang bergerak, maka bagaimana mungkin satwa nocturnal tetap aman? Perlu ada survei yang matang untuk mengetahui efeknya dari pembukaan Ragunan pada malam hari, apakah ini bakal menjadi hal yang baik atau tidak.
 
Malam ini bisa pacar di Ragunan, eh... aku rasa ini udah kena buat pengunjung yang mau nikmati keindahan Taman Margasatwa di malam hari. Tapi aku pikir pihak Pemprov DKI Jakarta harus lebih teliti lagi sebelum melaksanakan kebijakan ini. Kalau udah buka, kenapa gak ada saran untuk kebersihan dan keselamatan? Misalnya, apakah ada fasilitas yang cukup untuk penghancuran sampah atau fasilitas parkir yang baik? Aku rasa perlu dilakukan survei lebih lanjut untuk melihat dampak positif dan negatif dari kebijakan ini.
 
kira-kira nggak bisa dipercaya sih... malam hari already open ragunan, itu artinya banyak gak sih yang mau pacar di sini? tp kalo udah terbuka, mungkin bakal jadi tempat favorit para pecinta malam πŸ˜‚. tapi apa sih keuntungan nggak dari survei terlebih dahulu? mah mungkin karena ini kalau udah terbuka langsung aja bakal buka di jam 5 sore-12 malam, jadi bisa diantisipasi sih πŸ•°οΈ. kayaknya perlu ada proses evaluasi yang lebih serius sebelum ini dilakukan...
 
Gue pikir pemberian layanan e-car di Ragunan itu cukup konyol. Boleh dikatakan sebagai salah satu kebijakan yang unik banget dari Pramono. Tapi nih, gue penasaran kalau ada orang akan bayar Rp250.000 per jam untuk melihat satwa nocturnal. Apakah ini cuma bagian dari strategi pemerintah untuk meningkatkan pendapatan atau apa? Gue rasa survei yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta itu sangat penting untuk mengetahui keuntungan dan kelemahan dari kebijakan ini.
 
kembali
Top