Presiden Prabowo Subianto mengesahkan keputusan tidak memberikan ampun bagi pelaku terorisme yang melanggar hukum di ibu kota, Jakarta. Menurut sumber di Istana Negara, presiden tersebut telah menerima laporan dari Kepolisian Republik Indonesia (Polri) tentang serangan terorisme yang melibatkan beberapa individu.
Sementara itu, mantan Menteri Dalam Negeri (Menhan) Purnomo Yuwono, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Presiden, mengatakan bahwa pemerintah akan terus menerus mengawasi dan meninjau kembali tindakan-tindakan pelaku tersebut. "Kami tidak akan pernah menyerah dalam menghadapi ancaman keamanan nasional ini," katanya.
Selain itu, Kementerian Luar Negeri (KLN) juga menyatakan bahwa pemerintah Indonesia akan terus bekerja sama dengan lembaga internasional untuk menghentikan kegiatan terorisme di wilayah Asia Tenggara. "Kami percaya bahwa kerja sama ini akan membantu mencegah terjadinya serangan terorisme di masa depan," kata Kementerian Luar Negeri.
Pelaku-pelaku terorisme yang melanggar hukum di Jakarta diperkirakan telah melakukan berbagai tindakan untuk memancing perhatian pemerintah, seperti mengirimkan surat, memasang iklan di media sosial, atau bahkan melakukan demonstrasi di depan istana. Namun, semuanya tidak berhasil membuat pemerintah untuk meruntuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga keamanan nasional.
Presiden Prabowo Subianto juga menekankan bahwa pemerintah Indonesia akan terus meningkatkan penegakan hukum dan keamanan di seluruh wilayah. "Kami tidak akan pernah menyerah dalam menjaga keselamatan rakyat Indonesia," katanya.
Sementara itu, mantan Menteri Dalam Negeri (Menhan) Purnomo Yuwono, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Presiden, mengatakan bahwa pemerintah akan terus menerus mengawasi dan meninjau kembali tindakan-tindakan pelaku tersebut. "Kami tidak akan pernah menyerah dalam menghadapi ancaman keamanan nasional ini," katanya.
Selain itu, Kementerian Luar Negeri (KLN) juga menyatakan bahwa pemerintah Indonesia akan terus bekerja sama dengan lembaga internasional untuk menghentikan kegiatan terorisme di wilayah Asia Tenggara. "Kami percaya bahwa kerja sama ini akan membantu mencegah terjadinya serangan terorisme di masa depan," kata Kementerian Luar Negeri.
Pelaku-pelaku terorisme yang melanggar hukum di Jakarta diperkirakan telah melakukan berbagai tindakan untuk memancing perhatian pemerintah, seperti mengirimkan surat, memasang iklan di media sosial, atau bahkan melakukan demonstrasi di depan istana. Namun, semuanya tidak berhasil membuat pemerintah untuk meruntuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga keamanan nasional.
Presiden Prabowo Subianto juga menekankan bahwa pemerintah Indonesia akan terus meningkatkan penegakan hukum dan keamanan di seluruh wilayah. "Kami tidak akan pernah menyerah dalam menjaga keselamatan rakyat Indonesia," katanya.