Dua Bibit Siklon Tropis dan LPA Mengancam Hujan Lebat di Indonesia
Berdasarkan prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Selasa (9 Desember 2025) akan mengalami hujan lebat dan sangat lebat di beberapa wilayah Indonesia. Dua bibit siklon tropis dan potensi Low Pressure Area (LPA) memicu peningkatan hujan di berbagai wilayah.
Pada hari itu, terutama di Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, NTT, dan sekitarnya, warga perlu waspada akan hujan lebat yang bisa mengakibatkan banjir dan genangan. Hal ini karena dua siklon tropis yang ada di Filipina (93W) dan Samudra Hindia barat Lampung (91S), serta adanya LPA di sekitar Laut Banda Timur NTT, yang memperkuat pertumbuhan awan hujan.
Dua siklon tropis ini berdampak pada dinamika atmosfer Indonesia. Sementara itu, potensi LPA dan konvergensi serta konfluensi angin memicu peningkatan pembentukan awan hujan. Oleh karena itu, warga yang tinggal di wilayah tersebut perlu mempersiapkan diri terlebih dahulu untuk menghadapi cuaca ekstrem ini.
BMKG juga menyediakan prakiraan cuaca harian yang dapat diakses secara langsung melalui situs resmi mereka. Hal ini sangat penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat dengan mengantisipasi dampak hujan lebat dan banjir, serta memberikan pengetahuan yang tepat kepada warga untuk mempersiapkan diri.
Selain itu, BMKG juga merekomendasikan beberapa tips agar masyarakat dapat lebih aman dari dampak cuaca ekstrem. Mereka mengimbau masyarakat untuk melakukan pemeriksaan teratur cuaca, meninggalkan aktivitas di luar ruangan saat hujan turun dengan intensitas yang tinggi, dan memastikan bahwa benda-benda ringan tidak mengganggu pergerakan.
Berdasarkan prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Selasa (9 Desember 2025) akan mengalami hujan lebat dan sangat lebat di beberapa wilayah Indonesia. Dua bibit siklon tropis dan potensi Low Pressure Area (LPA) memicu peningkatan hujan di berbagai wilayah.
Pada hari itu, terutama di Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, NTT, dan sekitarnya, warga perlu waspada akan hujan lebat yang bisa mengakibatkan banjir dan genangan. Hal ini karena dua siklon tropis yang ada di Filipina (93W) dan Samudra Hindia barat Lampung (91S), serta adanya LPA di sekitar Laut Banda Timur NTT, yang memperkuat pertumbuhan awan hujan.
Dua siklon tropis ini berdampak pada dinamika atmosfer Indonesia. Sementara itu, potensi LPA dan konvergensi serta konfluensi angin memicu peningkatan pembentukan awan hujan. Oleh karena itu, warga yang tinggal di wilayah tersebut perlu mempersiapkan diri terlebih dahulu untuk menghadapi cuaca ekstrem ini.
BMKG juga menyediakan prakiraan cuaca harian yang dapat diakses secara langsung melalui situs resmi mereka. Hal ini sangat penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat dengan mengantisipasi dampak hujan lebat dan banjir, serta memberikan pengetahuan yang tepat kepada warga untuk mempersiapkan diri.
Selain itu, BMKG juga merekomendasikan beberapa tips agar masyarakat dapat lebih aman dari dampak cuaca ekstrem. Mereka mengimbau masyarakat untuk melakukan pemeriksaan teratur cuaca, meninggalkan aktivitas di luar ruangan saat hujan turun dengan intensitas yang tinggi, dan memastikan bahwa benda-benda ringan tidak mengganggu pergerakan.