Presiden Prabowo Subianto hari ini mengungkapkan alasan beliau menetapkan status Badan Penyelenggara Haji dan Umrah menjadi Kementerian, yaitu karena permintaan dari pemerintah Arab Saudi.
Dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Senin (20/10), Prabowo menyatakan bahwa perubahan nomenklatur itu dilakukan untuk menyesuaikan dengan keinginan pemerintah Arab Saudi. Ia mengatakan bahwa mereka ingin adanya lembaga yang setara dan komunikasi serta koordinasi antara kedua negara terkait penyelenggaraan ibadah haji akan lebih efektif.
Menurut Prabowo, pembentukan kementerian telah berhasil menurunkan biaya haji. Namun, ia meminta agar Kementerian Haji tidak berpuas diri dan terus melakukan efisiensi. "Alhamdulillah kita sudah bisa turunkan biaya Haji dan saya minta terus Menteri Haji - dia tidak hadir karena sekarang berada di Arab Saudi berurusan sama mereka - saya minta biaya haji harus terus turun, bisa dengan efisiensi, bisa dengan efisiensi dan pelaksanaan yang bersih," kata Prabowo.
Selain itu, Prabowo juga memerintahkan agar masa tunggu para calon jemaah dapat dipangkas secara signifikan. Ia berharap waktu tunggu haji dapat dipercepat dari 40 tahun menjadi setengahnya saja. "Tapi itu masih lama juga, kita berusaha untuk memotong lebih," pungkasnya.
Dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Senin (20/10), Prabowo menyatakan bahwa perubahan nomenklatur itu dilakukan untuk menyesuaikan dengan keinginan pemerintah Arab Saudi. Ia mengatakan bahwa mereka ingin adanya lembaga yang setara dan komunikasi serta koordinasi antara kedua negara terkait penyelenggaraan ibadah haji akan lebih efektif.
Menurut Prabowo, pembentukan kementerian telah berhasil menurunkan biaya haji. Namun, ia meminta agar Kementerian Haji tidak berpuas diri dan terus melakukan efisiensi. "Alhamdulillah kita sudah bisa turunkan biaya Haji dan saya minta terus Menteri Haji - dia tidak hadir karena sekarang berada di Arab Saudi berurusan sama mereka - saya minta biaya haji harus terus turun, bisa dengan efisiensi, bisa dengan efisiensi dan pelaksanaan yang bersih," kata Prabowo.
Selain itu, Prabowo juga memerintahkan agar masa tunggu para calon jemaah dapat dipangkas secara signifikan. Ia berharap waktu tunggu haji dapat dipercepat dari 40 tahun menjadi setengahnya saja. "Tapi itu masih lama juga, kita berusaha untuk memotong lebih," pungkasnya.