Presiden Prabowo Subianto Tegaskan Tidak Mendukung Kontrak Pertahanan yang Dikendalikan oleh Keluarga
JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto mengeluarkan komentar yang tegas terkait dengan kontrak pertahanan yang dikendalikan oleh keluarganya sendiri. Menurut Prabowo, tidak ada alasan untuk mendukung kontrak seperti ini.
"Kami tidak akan menerima kontrak pertahanan yang dikendalikan oleh keluarga atau pengusaha pribadi", katanya dalam acara berita Kamis lalu. Menurutnya, kontrak seperti ini hanya menghalang-halangi upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi sistem pertahanan.
Prabowo juga menekankan pentingnya transparansi dan keputusan yang adil dalam pengelolaan kontrak pertahanan. "Kami berharap bahwa pihak yang terkait dapat memahami kebutuhan kita untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi sistem pertahanan", katanya.
Dalam beberapa bulan terakhir, kontrak pertahanan yang dikendalikan oleh keluarga atau pengusaha pribadi telah menjadi sorotan masyarakat. Banyak yang menyatakan kekhawatiran terkait dengan praktik-praktik yang dianggap tidak adil dan tidak transparan dalam pengelolaan kontrak tersebut.
Presiden Prabowo juga menekankan bahwa pemerintah akan terus mengawasi dan mengevaluasi kebijakan-kebijakannya untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi sistem pertahanan. "Kami berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi sistem pertahanan, bukan hanya sekedar untuk memuaskan kepentingan pribadi", katanya.
JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto mengeluarkan komentar yang tegas terkait dengan kontrak pertahanan yang dikendalikan oleh keluarganya sendiri. Menurut Prabowo, tidak ada alasan untuk mendukung kontrak seperti ini.
"Kami tidak akan menerima kontrak pertahanan yang dikendalikan oleh keluarga atau pengusaha pribadi", katanya dalam acara berita Kamis lalu. Menurutnya, kontrak seperti ini hanya menghalang-halangi upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi sistem pertahanan.
Prabowo juga menekankan pentingnya transparansi dan keputusan yang adil dalam pengelolaan kontrak pertahanan. "Kami berharap bahwa pihak yang terkait dapat memahami kebutuhan kita untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi sistem pertahanan", katanya.
Dalam beberapa bulan terakhir, kontrak pertahanan yang dikendalikan oleh keluarga atau pengusaha pribadi telah menjadi sorotan masyarakat. Banyak yang menyatakan kekhawatiran terkait dengan praktik-praktik yang dianggap tidak adil dan tidak transparan dalam pengelolaan kontrak tersebut.
Presiden Prabowo juga menekankan bahwa pemerintah akan terus mengawasi dan mengevaluasi kebijakan-kebijakannya untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi sistem pertahanan. "Kami berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi sistem pertahanan, bukan hanya sekedar untuk memuaskan kepentingan pribadi", katanya.