Presiden Prabowo Subianto menganggap penyerahan uang sitaan Rp13,2 triliun di kasus korupsi CPO periode 2021-2022 sebagai tanda baik 1 tahun kepemimpinannya. Ia menyatakan bahwa penyerahan uang tersebut menjadi bukti pemerintah terus bekerja keras dan berani menyelamatkan kekayaan negara.
Menurut Prabowo, uang hasil sitaan ini dapat digunakan untuk memperbaiki dan merenovasi 8.000 sekolah lebih serta membangun 600 kampung nelayan. Ia menambahkan bahwa setiap kampung nelayan tersebut diperuntukkan Rp22 miliar, yang merupakan jumlah yang besar dan dapat membantu meningkatkan hidup 5 juta masyarakat menjadi layak.
Prabowo berharap dengan membangun 600 kampung nelayan, maka negara dapat meningkatkan hidup warga nelayan dan membuat mereka hidup dengan lebih baik. Ia juga berharap bahwa kekayaan yang diselewengkan bisa diperbaiki dan dikejar kembali.
Dengan demikian, penyerahan uang sitaan Rp13,2 triliun di kasus korupsi CPO periode 2021-2022 menjadi bukti bahwa pemerintah Prabowo Subianto terus bekerja keras untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Menurut Prabowo, uang hasil sitaan ini dapat digunakan untuk memperbaiki dan merenovasi 8.000 sekolah lebih serta membangun 600 kampung nelayan. Ia menambahkan bahwa setiap kampung nelayan tersebut diperuntukkan Rp22 miliar, yang merupakan jumlah yang besar dan dapat membantu meningkatkan hidup 5 juta masyarakat menjadi layak.
Prabowo berharap dengan membangun 600 kampung nelayan, maka negara dapat meningkatkan hidup warga nelayan dan membuat mereka hidup dengan lebih baik. Ia juga berharap bahwa kekayaan yang diselewengkan bisa diperbaiki dan dikejar kembali.
Dengan demikian, penyerahan uang sitaan Rp13,2 triliun di kasus korupsi CPO periode 2021-2022 menjadi bukti bahwa pemerintah Prabowo Subianto terus bekerja keras untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.