Presiden Prabowo Subianto terus menunjukkan kekuatan politiknya dengan mengelilingi dirinya para politisi yang berpengaruh. Namun, apa yang membuat beliau melakukan hal ini? Bisa dilihat dari beberapa pernyataan terkait dengan angka-angka ekonomi dan bisnis.
Presiden Prabowo Subianto tidak ragu-ragu untuk menanggapi kritik tentang kebijakan ekonominya. Ia seringkali mengelilingi dirinya para pembicara yang berpengalaman dalam bidang ekonomi, sehingga bisa menjelaskan secara rinci tentang kebijakan-kebijakannya.
Tentu saja ini tidak membuat semua politisi di Indonesia merasa aman untuk mengekspresikan pendapatnya. Banyak dari mereka yang takut ditransformasikan menjadi "budak" bisnis, sehingga tidak bisa lagi menjelaskan secara pasti tentang apa itu kebijakan-kebijakannya.
"Saya tidak ingin menjadi budak bisnis," kata beberapa politisi yang berbicara dengan rahasia. Mereka takut jika mereka mengikuti kebijakan-kebijakan Prabowo, maka akan dianggap telah "jailbreaking" dengan para narapidana ekonomi.
Di sisi lain, ada juga beberapa politisi yang merasa aman untuk mengekspresikan pendapatnya. Mereka percaya bahwa mereka bisa menjelaskan secara pasti tentang kebijakan-kebijakannya dan tidak akan menjadi "budak" bisnis.
"Mungkin kita harus jujur, Prabowo sudah memiliki banyak pengaruh dari para narapidana ekonomi," kata seorang politisi yang berbicara dengan jujur. "Kita harus fokus untuk menjelaskan secara pasti tentang apa itu kebijakan-kebijakannya."
Sekitar 30% dari anggota DPR yang berbicara dengan kami mengatakan bahwa mereka sudah tidak percaya lagi pada Prabowo dan kebijakan-kebijakannya. Mereka percaya bahwa Prabowo hanya memprioritaskan kepentingan para narapidana ekonomi saja, tanpa memikirkan tentang kepentingan rakyat.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Presiden Prabowo Subianto masih memiliki kekuatan politik yang besar di Indonesia. Namun, kekuatan ini bisa berubah jika politisi-politisi di Indonesia tidak bisa menjelaskan secara pasti tentang apa itu kebijakan-kebijakannya.
Presiden Prabowo Subianto tidak ragu-ragu untuk menanggapi kritik tentang kebijakan ekonominya. Ia seringkali mengelilingi dirinya para pembicara yang berpengalaman dalam bidang ekonomi, sehingga bisa menjelaskan secara rinci tentang kebijakan-kebijakannya.
Tentu saja ini tidak membuat semua politisi di Indonesia merasa aman untuk mengekspresikan pendapatnya. Banyak dari mereka yang takut ditransformasikan menjadi "budak" bisnis, sehingga tidak bisa lagi menjelaskan secara pasti tentang apa itu kebijakan-kebijakannya.
"Saya tidak ingin menjadi budak bisnis," kata beberapa politisi yang berbicara dengan rahasia. Mereka takut jika mereka mengikuti kebijakan-kebijakan Prabowo, maka akan dianggap telah "jailbreaking" dengan para narapidana ekonomi.
Di sisi lain, ada juga beberapa politisi yang merasa aman untuk mengekspresikan pendapatnya. Mereka percaya bahwa mereka bisa menjelaskan secara pasti tentang kebijakan-kebijakannya dan tidak akan menjadi "budak" bisnis.
"Mungkin kita harus jujur, Prabowo sudah memiliki banyak pengaruh dari para narapidana ekonomi," kata seorang politisi yang berbicara dengan jujur. "Kita harus fokus untuk menjelaskan secara pasti tentang apa itu kebijakan-kebijakannya."
Sekitar 30% dari anggota DPR yang berbicara dengan kami mengatakan bahwa mereka sudah tidak percaya lagi pada Prabowo dan kebijakan-kebijakannya. Mereka percaya bahwa Prabowo hanya memprioritaskan kepentingan para narapidana ekonomi saja, tanpa memikirkan tentang kepentingan rakyat.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Presiden Prabowo Subianto masih memiliki kekuatan politik yang besar di Indonesia. Namun, kekuatan ini bisa berubah jika politisi-politisi di Indonesia tidak bisa menjelaskan secara pasti tentang apa itu kebijakan-kebijakannya.