Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa pemerintah bakal membayar utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Whoosh sebesar Rp1,2 triliun per tahun. Ia meminta agar manfaat dari proyek tersebut, seperti mengurangi tingkat kepadatan di jalan dan polusi, dipertimbangkan.
Presiden yang memakai tanda tangan sebagai kepala negara menyatakan bahwa pemerintah memiliki uang untuk membayarkan utang tersebut dari duit yang disita sebagai hasil penyelidikan korupsi. Ia juga menekankan pentingnya menghindari kebiasaan korupsi di kalangan pejabat negara.
Menurut Prabowo, manfaat dari proyek Whoosh adalah mengurangi macet, polusi, dan mempercepat perjalanan. Namun, utang yang besar tersebut telah menjadi beban bagi banyak pihak, bahkan menurut Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, tidak ada kemungkinan APBN dipakai untuk menanggung sebagian utang tersebut.
Presiden Prabowo juga menyatakan bahwa dia telah menyimpan uang yang berasal dari duit korupsi di rekening pribadinya dan meminta agar semua warga negara tidak memberikan kesempatan kepada orang-orang yang berusaha merajalela.
Presiden yang memakai tanda tangan sebagai kepala negara menyatakan bahwa pemerintah memiliki uang untuk membayarkan utang tersebut dari duit yang disita sebagai hasil penyelidikan korupsi. Ia juga menekankan pentingnya menghindari kebiasaan korupsi di kalangan pejabat negara.
Menurut Prabowo, manfaat dari proyek Whoosh adalah mengurangi macet, polusi, dan mempercepat perjalanan. Namun, utang yang besar tersebut telah menjadi beban bagi banyak pihak, bahkan menurut Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, tidak ada kemungkinan APBN dipakai untuk menanggung sebagian utang tersebut.
Presiden Prabowo juga menyatakan bahwa dia telah menyimpan uang yang berasal dari duit korupsi di rekening pribadinya dan meminta agar semua warga negara tidak memberikan kesempatan kepada orang-orang yang berusaha merajalela.