Presiden Jokowi, Prabowo Subianto, mengatakan bahwa aparat penegak hukum telah berhasil menyelamatkan lebih dari Rp1.000 triliun potensi kerugian negara dari berbagai kasus korupsi. Dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Presiden Prabowo memuji aparat yang berhasil menegakkan hukum tanpa pandang bulu dan mengusir pihak-pihak yang tidak bisa dijangkau oleh aparat.
"Kami bertekad untuk memberantas kasus-kasus korupsi. Kami berkomitmen untuk menegakkan hukum dan memastikan tidak ada lagi pihak yang kebal hukum," kata Presiden Prabowo. Pemimpin negara juga menyatakan bahwa pemerintahannya telah mengalihkan Rp306 triliun anggaran negara yang rawan korupsi untuk digunakan dalam program-program pro rakyat.
Presiden Prabowo juga menyoroti keberhasilan pemerintah dalam menertibkan lebih dari 4 juta hektare kebun kelapa sawit yang berada di kawasan hutan dan melanggar undang-undang. Selain itu, aparat berhasil menangkap penyelundupan timah di Bangka Belitung, yang mencakup satu sampan isinya timah dengan nilai kurang dari 45 triliun rupiah.
Namun, Presiden Prabowo juga menyatakan bahwa ada pihak-pihak yang teriak-teriak tapi sudah, dan itu adalah pihak-pihak yang salah. Dia menjelaskan bahwa langkah-langkah ini perlu diambil demi melindungi kekayaan negara dan rakyat Indonesia. "Pihak-pihak yang mencuri dari rakyat Indonesia, pihak-pihak yang mengakibatkan kita masih banyak orang miskin, itu semua harus dihentikan," kata Presiden Prabowo.
"Kami bertekad untuk memberantas kasus-kasus korupsi. Kami berkomitmen untuk menegakkan hukum dan memastikan tidak ada lagi pihak yang kebal hukum," kata Presiden Prabowo. Pemimpin negara juga menyatakan bahwa pemerintahannya telah mengalihkan Rp306 triliun anggaran negara yang rawan korupsi untuk digunakan dalam program-program pro rakyat.
Presiden Prabowo juga menyoroti keberhasilan pemerintah dalam menertibkan lebih dari 4 juta hektare kebun kelapa sawit yang berada di kawasan hutan dan melanggar undang-undang. Selain itu, aparat berhasil menangkap penyelundupan timah di Bangka Belitung, yang mencakup satu sampan isinya timah dengan nilai kurang dari 45 triliun rupiah.
Namun, Presiden Prabowo juga menyatakan bahwa ada pihak-pihak yang teriak-teriak tapi sudah, dan itu adalah pihak-pihak yang salah. Dia menjelaskan bahwa langkah-langkah ini perlu diambil demi melindungi kekayaan negara dan rakyat Indonesia. "Pihak-pihak yang mencuri dari rakyat Indonesia, pihak-pihak yang mengakibatkan kita masih banyak orang miskin, itu semua harus dihentikan," kata Presiden Prabowo.