Pemerintah Prabowo Subianto mengatakan bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini menembus level 8.000, yang merupakan tingkat tertinggi sepanjang sejarah Indonesia. Menurut Presiden Prabowo, pencapaian ini merupakan hasil kerja keras menteri-menterinya dalam meningkatkan kinerja ekonomi.
"Indeks Harga Saham Gabungan telah tumbuh 8.000, yang paling tinggi sepanjang sejarah republica kita," kata Prabowo saat memimpin sidang kabinet paripurna. "Ini juga di luar dugaan dan saya pikir ini akibat kerja keras para menteri-menteri di bidang ekonomi."
Prabowo mengaku bahwa pemerintah selalu ditakut-takuti dengan angka IHSG karena IHSG mencerminkan kepercayaan investor. Namun, menurutnya, fundamental ekonomi Indonesia harus kuat dan tidak hanya fokus pada harga-harga saham.
"Ternyata kita telah mencapai tingkat yang tertinggi walaupun saya selalu ingatkan, kita jangan terlalu takut dengan harga-harga saham," kata Prabowo.
IHSG menembus level 8.000 di tengah arah kebijakan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) dan pelaku pasar mencermati dampaknya. Sementara itu, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, mengatakan bahwa BI akan fokus pada kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dan memastikan inflasi tetap terkendali.
"Indeks Harga Saham Gabungan telah tumbuh 8.000, yang paling tinggi sepanjang sejarah republica kita," kata Prabowo saat memimpin sidang kabinet paripurna. "Ini juga di luar dugaan dan saya pikir ini akibat kerja keras para menteri-menteri di bidang ekonomi."
Prabowo mengaku bahwa pemerintah selalu ditakut-takuti dengan angka IHSG karena IHSG mencerminkan kepercayaan investor. Namun, menurutnya, fundamental ekonomi Indonesia harus kuat dan tidak hanya fokus pada harga-harga saham.
"Ternyata kita telah mencapai tingkat yang tertinggi walaupun saya selalu ingatkan, kita jangan terlalu takut dengan harga-harga saham," kata Prabowo.
IHSG menembus level 8.000 di tengah arah kebijakan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) dan pelaku pasar mencermati dampaknya. Sementara itu, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, mengatakan bahwa BI akan fokus pada kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dan memastikan inflasi tetap terkendali.