Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa kebijakan tarif yang diwajibkan oleh Amerika Serikat (AS) terhadap impor negara-negara lain menjadi "wake-up call" bagi Indonesia.
Menurut Presiden Prabowo, kebijakan tarif AS tersebut menunjukkan bahwa AS tidak sabar dengan ketidakstabilan ekonomi dunia. "Kita harus siap menghadapi kenaikan tarif dari AS dan berbagai negara lain," kata Presiden Prabowo dalam sebuah pertemuan dengan para menteri.
Presiden juga menyatakan bahwa Indonesia harus meningkatkan kemampuan industri domestik agar dapat bersaing di pasar global yang semakin kompetitif. "Kita harus meningkatkan kualitas dan efisiensi produksi untuk meningkatkan nilai tambah produk Indonesia," kata Presiden Prabowo.
Selain itu, Presiden juga menyatakan bahwa Indonesia harus memperkuat hubungan diplomatik dengan AS dan negara-negara lain yang memiliki kebijakan tarif yang serupa. "Kita harus bekerja sama dengan negara-negara lain untuk mencari solusi yang lebih baik," kata Presiden Prabowo.
Namun, dalam kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan Indonesia, Zulkifli Zaeroni menyatakan bahwa pemerintah sudah mempersiapkan strategi untuk menghadapi kenaikan tarif AS. "Kita telah menyiapkan strategi untuk meningkatkan nilai ekspor Indonesia dan mengurangi ketergantungan pada impor," kata Menteri Zulkifli.
Dengan demikian, pemerintah Prabowo Subianto berencana untuk meningkatkan kemampuan industri domestik dan memperkuat hubungan diplomatik dengan negara-negara lain untuk menghadapi kenaikan tarif AS.
Menurut Presiden Prabowo, kebijakan tarif AS tersebut menunjukkan bahwa AS tidak sabar dengan ketidakstabilan ekonomi dunia. "Kita harus siap menghadapi kenaikan tarif dari AS dan berbagai negara lain," kata Presiden Prabowo dalam sebuah pertemuan dengan para menteri.
Presiden juga menyatakan bahwa Indonesia harus meningkatkan kemampuan industri domestik agar dapat bersaing di pasar global yang semakin kompetitif. "Kita harus meningkatkan kualitas dan efisiensi produksi untuk meningkatkan nilai tambah produk Indonesia," kata Presiden Prabowo.
Selain itu, Presiden juga menyatakan bahwa Indonesia harus memperkuat hubungan diplomatik dengan AS dan negara-negara lain yang memiliki kebijakan tarif yang serupa. "Kita harus bekerja sama dengan negara-negara lain untuk mencari solusi yang lebih baik," kata Presiden Prabowo.
Namun, dalam kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan Indonesia, Zulkifli Zaeroni menyatakan bahwa pemerintah sudah mempersiapkan strategi untuk menghadapi kenaikan tarif AS. "Kita telah menyiapkan strategi untuk meningkatkan nilai ekspor Indonesia dan mengurangi ketergantungan pada impor," kata Menteri Zulkifli.
Dengan demikian, pemerintah Prabowo Subianto berencana untuk meningkatkan kemampuan industri domestik dan memperkuat hubungan diplomatik dengan negara-negara lain untuk menghadapi kenaikan tarif AS.