Presiden Prabowo Subianto kembali menyuarakan keprihatinannya terhadap sikap yang menganggap pemerintah sebagai target pembicaraan, meskipun telah dilakukan berbagai upaya untuk menghadirkan kebijakan yang berorientasi pada kepentingan rakyat. Menurut Prabowo, orang-orang pintar yang bisa bicara tetapi tidak bisa melakukan sesuatu pun, hanya mencari kesalahan dan mengejek pemerintah tanpa memberikan kontribusi.
"Saya prihatin, saya sedih selalu menimbulkan rasa tidak percaya," katanya. Presiden berharap agar masyarakat tidak terlalu cepat menuduh dan tidak mempercayai pemerintahan tanpa ada bukti yang cukup. "Tapi tidak ada masalah, biarlah, ini demokrasi," ucap Kepala Negara.
Prabowo juga menyatakan apresiasi terhadap Partai Golkar yang telah menjadi mitra strategis dalam memperkuat kinerja pemerintahan selama setahun terakhir. Dia mengakui kontribusi nyata para kader Golkar yang bekerja solid di pemerintahan dan menyoroti sinergi itu seperti tim sepak bola yang intuitif.
Fondasi utama pemerintahan saat ini adalah komitmen untuk menjalankan Undang-Undang Dasar 1945 secara "murni dan konsekuen". Presiden juga menyatakan terima kasih kepada para ulama dan tokoh agama yang terus mengingatkannya untuk memegang teguh amanat konstitusi.
"Saya prihatin, saya sedih selalu menimbulkan rasa tidak percaya," katanya. Presiden berharap agar masyarakat tidak terlalu cepat menuduh dan tidak mempercayai pemerintahan tanpa ada bukti yang cukup. "Tapi tidak ada masalah, biarlah, ini demokrasi," ucap Kepala Negara.
Prabowo juga menyatakan apresiasi terhadap Partai Golkar yang telah menjadi mitra strategis dalam memperkuat kinerja pemerintahan selama setahun terakhir. Dia mengakui kontribusi nyata para kader Golkar yang bekerja solid di pemerintahan dan menyoroti sinergi itu seperti tim sepak bola yang intuitif.
Fondasi utama pemerintahan saat ini adalah komitmen untuk menjalankan Undang-Undang Dasar 1945 secara "murni dan konsekuen". Presiden juga menyatakan terima kasih kepada para ulama dan tokoh agama yang terus mengingatkannya untuk memegang teguh amanat konstitusi.