Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, mengajak pemimpin negara Asia-Pasifik untuk berantas praktik serakahnomics yang semakin mempengaruhi ekonomi global. Menurutnya, praktik ini tidak hanya bersifat keekonomian, tetapi juga moral dan sosial.
"Saat ini Indonesia sedang berjuang melawan korupsi, penipuan, dan 'greed economies' yang menahan pertumbuhan sejati," kata Prabowo saat bertemu dengan para kepala negara APEC. Ia mengingatkan bahwa serakahnomics merupakan penghambat utama bagi dunia untuk mencapai pertumbuhan yang sejati.
Prabowo menjelaskan bahwa praktik ini bersifat lintas batas negara dan memerlukan solidaritas global untuk ditangani. "Kita menghadapi tantangan besar: korupsi, penyelundupan, penipuan, dan kita membutuhkan kerja sama di antara komunitas APEC karena penyelundupan antarnegara tidak akan menguntungkan ekonomi kita," lanjutnya.
Menurut Prabowo, APEC didirikan atas keyakinan bersama akan pentingnya pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan kerja sama lintas batas yang adil. Ia berharap bahwa prinsip ini tidak boleh pudar meskipun dunia sedang dilanda ketidakpastian akibat tekanan geopolitik.
"Pertumbuhan ekonomi yang menyingkirkan sebagian pihak hanya akan melahirkan ketimpangan dan potensi konflik. Oleh karena itu, inklusivitas dan keberlanjutan harus menjadi pedoman bersama dalam pembangunan ekonomi global," kata Prabowo.
Dengan demikian, Presiden Indonesia berharap bahwa kerja sama di antara komunitas APEC dapat membantu mengatasi tantangan serakahnomics yang semakin mempengaruhi ekonomi global.
"Saat ini Indonesia sedang berjuang melawan korupsi, penipuan, dan 'greed economies' yang menahan pertumbuhan sejati," kata Prabowo saat bertemu dengan para kepala negara APEC. Ia mengingatkan bahwa serakahnomics merupakan penghambat utama bagi dunia untuk mencapai pertumbuhan yang sejati.
Prabowo menjelaskan bahwa praktik ini bersifat lintas batas negara dan memerlukan solidaritas global untuk ditangani. "Kita menghadapi tantangan besar: korupsi, penyelundupan, penipuan, dan kita membutuhkan kerja sama di antara komunitas APEC karena penyelundupan antarnegara tidak akan menguntungkan ekonomi kita," lanjutnya.
Menurut Prabowo, APEC didirikan atas keyakinan bersama akan pentingnya pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan kerja sama lintas batas yang adil. Ia berharap bahwa prinsip ini tidak boleh pudar meskipun dunia sedang dilanda ketidakpastian akibat tekanan geopolitik.
"Pertumbuhan ekonomi yang menyingkirkan sebagian pihak hanya akan melahirkan ketimpangan dan potensi konflik. Oleh karena itu, inklusivitas dan keberlanjutan harus menjadi pedoman bersama dalam pembangunan ekonomi global," kata Prabowo.
Dengan demikian, Presiden Indonesia berharap bahwa kerja sama di antara komunitas APEC dapat membantu mengatasi tantangan serakahnomics yang semakin mempengaruhi ekonomi global.