Prabowo: 50 ribu sekolah dapat layar IFP, akan ditambah tahun depan

Rakyat Indonesia akan mendapatkan akses pembelajaran digital yang lebih baik. Presiden Prabowo Subianto mengatakan sekitar 50 ribu sekolah telah menerima perangkat IFP berukuran 75 inci untuk mendukung proses pembelajaran digital di berbagai jenjang pendidikan mulai dari SD hingga SMA.

Prabowo menyebut program penyediaan perangkat pembelajaran interaktif ini merupakan bagian dari rencana pemerintah untuk memperkuat digitalisasi pendidikan di seluruh wilayah tanah air, termasuk daerah terluar dan terpencil yang masih memiliki keterbatasan akses terhadap guru dan sarana belajar.

Total sebanyak 288 ribu unit layar interaktif akan disalurkan pada tahun ini, dilengkapi dengan komputer dan berisi ribuan hingga jutaan konten pendidikan. Perangkat tersebut dilengkapi dengan komputer dan berisi ribuan hingga jutaan konten pendidikan, termasuk silabus dan materi ajar berbagai mata pelajaran.

Pemerintah juga tengah menyiapkan teknologi konektivitas berbiaya rendah agar sekolah di daerah dengan keterbatasan internet dapat tetap terhubung dengan sistem pembelajaran digital.
 
Gue pikir ini adalah contoh bagus dari pemerintah ingin membantu rakyat Indonesia mendapatkan akses pendidikan yang lebih baik 🀝. Tapi, gue berpikir kalau ini juga bukan cuma tentang teknologi saja, tapi juga tentang kemampuan sekolah dan guru untuk menggunakan teknologi dengan efektif πŸ“Š. Gue melihat bahwa ini adalah kesempatan bagus bagi kita semua untuk belajar bersama-sama dalam digitalisasi pendidikan. Dan gue berharap kalau ini tidak hanya membantu sekolah, tapi juga membantu masyarakat sekitar agar bisa terhubung dengan teknologi dan mendapatkan akses pendidikan yang lebih baik πŸ“ˆ.
 
😊 Gue pikir akses pembelajaran digital ini penting banget, tapi gue kurang yakin sama ukuran layar 75 inci. Nanti bakalan ribet nih kayak anak-anak SD lagi berdiskusi di kelas dengan ukuran layar yang kecil banget πŸ˜‚. Yang penting adalah koneksi internetnya stabil dan tidak terlalu lambat, gue takut jadi frustrasi kayak gue ketika gue coba upload video di Instagram selama 10 menit πŸ“Š.
 
aku pikir ini sangat bagus banget! akses pembelajaran digital yang lebih baik itu akan membantu kita anak muda Indonesia untuk lebih mudah memahami materi pelajaran dan tidak ketinggalan informasi di dunia. tambah lagi, teknologi konektivitas berbiaya rendah itu akan membantu sekolah-sekolah di daerah terpencil agar tetap bisa terhubung dengan sistem pembelajaran digital. aku harap pemerintah bisa segera melaksanakan program ini sehingga kita semua bisa mendapatkan kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang πŸ“ŠπŸ’»
 
Akhirnya mau ngerjain akses digital yang udah dipromosikan lama ini... Siapa gini yang udah terlambat? πŸ€·β€β™‚οΈ Pemerintah jelas2an ingin meningkatkan kualitas pembelajaran, tapi nggak sih ada prioritas untuk melaksanakan hal tersebut. Sekarang cuma banyak perangkat di sekolah aja, tapi apa yang udah tercapai? πŸ€”
 
Gampang banget aja buat anak-anak belajar di rumah, tapi yang penting ada internet yang stabil ya? Kalau gini bisa jadi masyarakat tidak perlu takut ada sekolah yang lepas dari teknologi, itu akan lebih baik lagi untuk pendidikan kita.
 
Apa yang bikin aku curiga, gak ada jaminan bahwa perangkat ini bukan cuma buat promosi aja? Mungkin mereka ingin kita tergantung pada teknologi dan tidak bisa lagi belajar offline jika ada kerusakan. Dan apa dengan data pribadi kita? Gak ada tahu siapa yang ngerakit konten pendidikan tersebut...
 
aku sih senang banget dengerin news ini! soalnya, kalau kita coba bayangkan nanti semua anak sma dan sd pasti bisa belajar dengan lebih mudah dan nggak ada keterbatasan lagi karena punya akses internet dan perangkat yang cukup. kalau aku coba bayangkan di masa depan, sekolah-sm school punya banyak fasilitas online juga sih, misalnya live streaming pelajaran dan proyek online. itu bakanya sangat menguntungkan anak-anak kita nanti untuk bisa berkompeten di dunia kerja! πŸ€“πŸŽ―
 
Udah capek banget kan? Rakyat Indonesia harus nggak sabar lagi, akses digital yang lebih baik itu udah dipastikan, tapi bagaimana kalau ada sumber daya kurang? Siapa nih yang bilang kalau perangkat IFP bisa siap digunakan di semua sekolah? Mungkin 50 ribu sekolah itu udah cukup banyak juga... tapi apa kalau ada sekolah lagi yang kurang? Kenapa pemerintah harus begitu ambisius, kan? Udah banyak yang bilang kalau ini program untuk memperkuat digitalisasi pendidikan, tapi sebenarnya kenapa kalau kita tidak punya akses internet yang stabil di daerah terpencil?
 
Gue pikir kalau ini program pembelajaran digital itu cuma bagian dari program pemerintah untuk bikin rakyat lebih bergantung pada teknologi, bukan bikin mereka lebih peduli dengan pendidikan nyata. Di daerahku sendiri, sekolah masih banyak yang harus menginap biaya untuk membeli perangkat-perangkat digital, jadi kalau pemerintah mau memberikan akses pembelajaran digital yang lebih baik, gimana caranya kalau mereka tidak memberikan biaya atau bantuan kepada sekolah-sekolah itu? πŸ€”
 
Gue pikir 50 ribu sekolah itu masih banyak, gue bayangkan kalau semua sekolah punya perangkat yang sama, itu akan lebih baik. tapi, gue juga rasa 288 ribu layar interaktif itu belum cukup, gue bayangkan kalau perangkat itu bisa diakses oleh semua orang, bukan hanya sekedar sekolah-sekolah yang ada di kota-kota besar aja. dan, apa dengan teknologi konektivitas berbiaya rendah itu? gue rasa itu masih belum cukup, gue bayangkan kalau semua orang punya internet yang stabil dan cepat, itu akan lebih baik lagi. tapi, gue juga rasa kita harus fokus pada hal-hal yang sebenarnya bisa dilakukan, bukan hanya berbicara-bicara aja...
 
Sudah lama kami butuh akses digital yang lebih baik di sekolah-sekolah di pedalaman nih 🀯. Jika program ini sukses, pasti proses belajar sekolah bisa menjadi lebih menarik dan interaktif buat anak-anak. Tapi, kayaknya perlu dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu agar sekolah-sekolah di daerah terpencil benar-benar siap menerima teknologi ini πŸ€”. Kalau tidak, pasti ada yang salah dan kita tidak ingin terjebak kembali lagi ke masa lalu ya πŸ˜….
 
Gampang banget, kalau punya akses pembelajaran digital yang lebih baik, kaya bisa sama anak-anak muda nggak? Tapi apa yang bikin pemerintahnya punya rencana ini sebenarnya? Apakah mereka mau mengharapkan semua orang nggak perlu uang untuk membeli komputer atau akses internet lagi? Sama sekali tidak! Karena kalau diinginkan, banyak orang akan kebawa-bawa uang dari pekerjaan. Tapi apa yang pemerintah ini lakukan sih? Menyampaikan bahwa mereka mau melayani seluruh rakyat, tapi bagaimana kalau sementara itu orang-orang yang sudah memiliki akses, kaya punya keuntungan lebih besar?
 
aku penasaran kalau bagaimana akses digital itu benar-benar bisa diterapkan di semua wilayah, tapi aku rasa ada sesuatu yang tidak jelas... siapa yang mengontrol akses ke konten pendidikan itu? apakah bukan pemerintah sendiri yang akan menentukan apa yang ingin dipelajari anak-anak? dan bagaimana jika sekolah di daerah terpencil memang tidak bisa terhubung dengan sistem pembelajaran digital, tapi karena tidak punya dana, padahal sudah ada perangkat yang tersedia... aku rasa ada sesuatu yang tidak jelas, mungkin bukan sengaja tapi... πŸ€”
 
gak sabar banget aja udh mendengar kabar ini, nanti anak-anak sma dan sd bisa belajar lebih baik dan terhubung dengan teknologi yang modern, mending sih keadaan lama masih menggunakan kertas dan buku, biar kayak sekolah di negeri maju yah πŸ€“
 
Aku pikir ini sangat bagus! Pembelajaran digital harus diintegrasikan ke dalam kurikulum SD-SMA, sehingga anak-anak Indonesia bisa lebih siap menerima perubahan teknologi di masa depan πŸ“ŠπŸ‘ Sekarang kalau kita punya akses internet yang stabil dan perangkat yang canggih, aku yakin sekolah-schule di daerah terpencil akan bisa menjadi lebih kompetitif dalam bidang pendidikan. Yang penting adalah anak-anak Indonesia bisa mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan era 4.0 πŸ“šπŸ’»
 
😊 Udah kabar baik, bro! Presiden Prabowo Subianto gini: 50 ribu sekolah sudah punya perangkat IFP berukuran 75 inci. Wah, itu juga bagus banget! Sekarang kita bisa belajar digital dan interactif di rumah, bukan hanya di kelas. Saya senang sekali pemerintah ini ingin memperkuat digitalisasi pendidikan kita. πŸ€“

Tapi, apa kabar dengan teknologi konektivitas yang murah? Kita harus bisa terhubung dengan sistem pembelajaran digital di rumah dan sekolah, bro! Karena, kalau tidak, saya rasanya kita akan ketinggalan. πŸ€”

Apa kabar dengan hal ini: https://www.kompas.com/read/2023/02...enelitian-terbaru-untuk-sumber-potensi-energi
 
kembali
Top