Anak muda Indonesia kembali menganggap diri mereka sebagai pengubah arah. Generasi ini memiliki visi, memiliki tujuan, dan memiliki karakteristik yang jauh berbeda dengan generasi sebelumnya. Kehadiran anak muda di dunia politik Indonesia tidak bisa diabaikan.
Pada survei National Benchmark Survey (NBS) yang dilaksanakan oleh Yayasan Pelopor Pilihan Tujuhbelas ini, terungkap kondisi aktivisme politik anak muda saat ini semakin menarik. Dari 1 dari 2 anak muda Indonesia cenderung punya pandangan sangat progresif. Kepercayaan mereka pada partai politik formal rendah, tetapi kepercayaan mereka pada nilai kesetaraan dan keadilan sosial tinggi.
Sebagai anak muda yang aktif di dunia maya, mereka memiliki jati diri sebagai "click activist". Mereka lebih suka berinteraksi dengan komentar atau seruan aksi daripada terlibat dalam aktivisme politik secara tradisional. Gerakan anak muda ini cenderung tidak terkait dengan partai dan memiliki pandangan yang lebih fleksibel.
Pemuda kiwari tidak tertarik untuk berkecimpung di lembaga kekuasaan formal. Partai politik terus menyedihkan mereka. Mereka memilih ruang yang memberikan kesempatan untuk berpikir kritis, berdiskusi dengan terbuka, dan berpartisipasi tanpa repot terikat loyalitas ideologis.
Peresmian gerakan anak muda ini tidak mengurangi harapannya. Pemuda kiwari percaya bahwa Indonesia perlu dipimpin oleh generasi mereka yang memiliki semangat untuk menjadi pendorong perubahan dan arah negara yang lebih baik.
Pada survei National Benchmark Survey (NBS) yang dilaksanakan oleh Yayasan Pelopor Pilihan Tujuhbelas ini, terungkap kondisi aktivisme politik anak muda saat ini semakin menarik. Dari 1 dari 2 anak muda Indonesia cenderung punya pandangan sangat progresif. Kepercayaan mereka pada partai politik formal rendah, tetapi kepercayaan mereka pada nilai kesetaraan dan keadilan sosial tinggi.
Sebagai anak muda yang aktif di dunia maya, mereka memiliki jati diri sebagai "click activist". Mereka lebih suka berinteraksi dengan komentar atau seruan aksi daripada terlibat dalam aktivisme politik secara tradisional. Gerakan anak muda ini cenderung tidak terkait dengan partai dan memiliki pandangan yang lebih fleksibel.
Pemuda kiwari tidak tertarik untuk berkecimpung di lembaga kekuasaan formal. Partai politik terus menyedihkan mereka. Mereka memilih ruang yang memberikan kesempatan untuk berpikir kritis, berdiskusi dengan terbuka, dan berpartisipasi tanpa repot terikat loyalitas ideologis.
Peresmian gerakan anak muda ini tidak mengurangi harapannya. Pemuda kiwari percaya bahwa Indonesia perlu dipimpin oleh generasi mereka yang memiliki semangat untuk menjadi pendorong perubahan dan arah negara yang lebih baik.