Polisi Ungkap Penyebab Kurir Ekstasi Kecelakaan di Tol Lampung

Pernyataan Kombes Sunario mengungkap bahwa tersangka MR, yang dikategorikan sebagai kurir ekstasi, saat berangkat ke Jakarta melalui Tol Bakauheni-Terbanggi Besar Lampung, mengalami kecelakaan. Penyebab utama kecelakaan tersebut adalah karena dia yang dipanggil oleh temannya untuk memasukkan tas narkoba ke dalam mobil Terios tanpa sopir, dan tidak mengetahui bahwa kendaraan itu sudah tidak terkunci.

Tersangka MR kemudian mengaku tidak tahu tentang kondisi kendaraan sebelumnya. Ia hanya menerima tas berisi 194.631 butir ekstasi dari temannya di Palembang tanpa memastikan keamanan kendaraan yang akan ditempahinya.

Setelah dikendarai kurir, kemudian tersangka MR dan istrinya kembali ke hotel dan mengaku bahwa barang tersebut sebenarnya adalah titipan temannya. Istrinya juga menegur dia untuk berangan-angan tanpa memikirkan konsekuensi, lalu menyuruh dia untuk melanjutkan perjalanan ke Jakarta.

Namun, keadaan kemudian berubah ketika kendaraan MR mengalami kehabisan BBM dan dia meminta bantuan petugas tol. Saat itu dia masih dalam kondisi tertidur karena terburu-buru dari kegiatan mengisap sabu sebelumnya.

Kombes Sunario juga menyatakan bahwa terjadinya kecelakaan ini adalah hasil dari tindakan tersangka yang tidak bertanggung jawab. Ia juga menekankan bahwa mereka akan terus menerus mencari dan mengejar penjahat ini sehingga tidak dapat melarikan diri.
 
Aku pikir yang bikin masalah adalah teman-temannya yang memberi tas narkoba ke MR tanpa memikirkan apa-apa, sih ๐Ÿ™„. Mereka yang berdakwah seperti itu, tapi ternyata masih bisa menyesuaikan diri dengan tindakan yang tidak benar. Dan juga MR sendiri yang terlalu berani untuk mengendarai mobil tanpa sopir, kayaknya dia gak pikirkan keamanan diri sendiri aja ๐Ÿ˜ฌ. Aku rasa kalau ada penjaga tol yang lebih hati-hati, mungkin tidak akan kehabisan bensin dan jadi seperti ini ๐Ÿ™.
 
Coba dibilang, apa salahnya si MR? Belum tentu dia melakukan tindakan yang sama lagi nanti. Tapi, apa yang paling serasa kayak kekecewa nih, ya kira-kira ada perbedaannya antara ekstasi dan narkoba, kayak gini? ๐Ÿค”
 
Gue pikir si MR itu nanti bakal masuk penjara kapan aja! Dia gak berani makan sabutnya sendiri, jadi dia beli dari temannya dan lupa nggak keamanan kendaraannya, gue kayaknya tidak akan pernah melakukan apa-apa yang sama dengan dia. Kemudian dia juga terburu-buru sih, ternyata dia gak bisa mengendalikan dirinya sendiri karena terlalu banyak narkoba di dalam tubuhnya... Gue malah rasa sedih dengannya, tapi pasti harus dihukum karena tindakannya yang tidak bertanggung jawab.
 
Pernyataan Kombes Sunario tentang kecelakaan terjadinya tersangka MR itu benar-benar bikin perasaan sedih, ya? Mereka kayaknya nggak memikirkan konsekuensi dari tindakan yang mereka lakukan. Aku bayak asyik ngerasa bahwa orang-orang ini tidak punya kesadaran akan bahaya yang ada di sekitar mereka sendiri. Dan sayangnya, orang lain pasti harus menerima dampak kegagalan mereka itu.
 
ini kasusnya lagi, siapa suda ngerasa kesal banget sama MR, dia harus berangkat ke Jakarta dengan tas narkoba di mobil aja... tapi dia gak cairek di kereta yang udah terkunci, dan kenapa dia dipanggil temannya untuk memasukin tas itu tanpa sopir? gimana dia suda tidak bertanggung jawab seperti ini? dan setelah itu dia masih terburu-buru dari kegiatan mengisap sabu, ternyata dia udah lelah banget... kenapa dia tidak ambil napas lebih jauh sebelum berangkat? kayaknya dia harus belajar dari kesalahan-kesalahan ini, agar jadi orang yang bertanggung jawab di masa depan...
 
Mengapa sih orang-orangnya kalau tahu ada masalah dengan mobil, kenapa dia tidak kembali ke rumah dulu? Kalau kamu punya mobil yang mati, apa kamu langsung ngejarin ke Jakarta? Nah, salah satu tersangka MR ini, dia malah terburu-buru dari mengisap sabu, kemudian jadi pingsan. Maksudnya sih kalah cari tempat parkir mobil, tapi kabar baiknya, tidak ada korban, ya ๐Ÿ˜….
 
Makasihnya Kombes Sunario, kalau gini dia jadi korban bukan pasien ekstasi kan ? ๐Ÿ˜‚๐Ÿ™„ Dia benar-benar tidak bertanggung jawab, cuma nakal juga aja. Kiri kana, siap-siap terlebih dahulu sebelum bawa barang-barang, nggak masuk akal ya? ๐Ÿ’ฅ
 
Gak percaya sih, kalau si MR begitu ngancam-ancam kan? Kamu malah meminta bantuan petugas tol ketika mobil gak BBM banget! Apalagi dia sendiri yang sudah kaget-kaget dan tertidur. Siapa yang mau membantu orang yang tidak bertanggung jawab? Kalau aku kayaknya akan bilang "tolong, aku juga gak punya uang untuk BBM".
 
Si MR itu kayaknya paling sering berkelahi dalam hidupnya... ๐Ÿ˜‚ Tapi, apa yang bisa kita lakukan sih? Dia sama sekali tidak bertanggung jawab saat itu, tapi malah dipaksa oleh temannya untuk melakukan kegiatan itu. Dan kemudian dia salah arah karena terburu-buru... Kenapa dia tidak jadi sibuk dengan itu sebelum pergi ke Jakarta? ๐Ÿค” Saya pikir dia yang harus dihakimi, tapi kalo kita lihat dari sudut pandangnya, kayaknya dia kurang berani untuk mengatakan apa-apa. Dan istrinya yang juga salah, karena dia yang memaksa dia berangan-angan tanpa piku... ๐Ÿ™„ Tapi, saya masih percaya bahwa dia tidak bertanggung jawab saat itu, dan pasti akan dihukum sesuai dengan hukumnya... ๐Ÿคทโ€โ™‚๏ธ
 
Pernyataan Kombes Sunario itu jelas, tapi apa kisah dia bilang begitu? Siapa yang mengatakan MR itu penjahat? Mungkin karena dia mengalami kesalahan yang sama seperti kita semua, kan? Saya rasa lebih baik dia mengakui kesalahannya daripada membuat tuduhan tanpa bukti. Dan apa kisah dia bilang ada titipan temannya? Mungkin ini semua hanya cerita yang dipilih oleh dia untuk menjaga dirinya sendiri dari berbagai konsekuensi. Saya rasa kita harus lebih bijak dalam memahami situasi ini, jangan terburu-buru membuat tuduhan tanpa bukti... ๐Ÿค”
 
oh iya.. kalau gini, dia kayak nggak berani memikirkan apa-apa... kayaknya justru temannya yang lebih berani nggak memikirkan konsekuensi dulu... tapi siapa tahu dia juga perlu belajar dari kesalahan-nya...
 
Gue rasa ini sangat kayak banget dengan kehidupan sehari-hari kita di Indonesia ๐Ÿ™ƒ. Siapa tahu siapa aja yang pernah mengalami situasi seperti itu, kan? ๐Ÿ˜‚ Jadi, ga perlu terlalu marah atau sedih ya, karena kita bisa belajar dari kesalahan orang lain. Yang penting adalah keselamatan kita dan keluarga kita ๐Ÿ™.
 
Makasih ya Kombes Sunario, tapi gimana kalau dia nggak siap dulu? Dia langsung mengambil tas narkoba tanpa memikirkan apa-apa, lalu kewalahan karena tidak ada bensin saat itu... Saya pikir ini contoh bagaimana kesalahan kecil bisa berujung pada keselamatan yang menentu. Apakah kita harus selalu khawatir tentang keselamatan orang lain sebelum kita khawatir tentang diri sendiri?
 
Mana ya, ini cerita yang panjang sekali, tapi aku rasa kebenaran dari cerita itu pasti ada di tengah-tengahnya, kan? Tersangka MR itu benar-benar salah, dia memaksa temannya untuk memberinya tas narkoba tanpa memikirkan apa-apa, dan lalu dia tidak bertanggung jawab saat kecelakaan terjadi. Aku rasa ini bukan hanya tentang kecelakaan saja, tapi juga tentang kesalahan dari seseorang yang tidak memiliki visi jangka panjang. Dan aku penasaran, siapa temannya itu? Mungkin ada cerita lain di baliknya, kan?
 
Pagi aja deh, ternyata Mr. Tersangka MR masih belum belajar dari kesalahan laluannya. Dia justru tetap ngeluh karena harus berjalan kaki ke Tol Bakauheni-Terbanggi Besar Lampung. Kalau dia nggak sabar, tapi dia juga harus bertanggung jawab atas kesalahan-kesalahannya. Pernahkah dia pikir tentang konsekuensi dari tindakannya? Sekarang dia malah mengancam kebebasan negara dengan narkoba yang dia bawa. Saya rasa dia perlu belajar dari kesalahan-kesalahannya dulu, jadi kalau ada yang bisa mengajaknya untuk berubah hidup, itu akan bagus banget! ๐Ÿ˜…
 
kembali
Top